Karakter Miguel pinter banget bikin anak orang baper. Karakter Railey paling pinter bersikap biasa aja dan memanage keadaan dengan baik
Saran author jaga diri baik2 supaya nggak baper😅
HappyReading ☕
Malam itu, Clara dan Yudis tengah berkutat di depan laptop. Mereka terus mencari siapa pemilik akun madamsecretary. Berbagai hal Yudis lakukan tidak semata untuk membantu Clara tapi lelaki itu memang mencintai Clara sejak lama. Namun keberadaan Miguel menghancurkan impian Yudis. Gadis cantik itu lebih memilih Miguel ketimbang dirinya. Yudis kerap kali menyampaikan perasaannya secara tersirat pada Clara, tapi gadis itu tidak peduli banyak.
"Gimana?" Clara duduk di samping Yudis, "nggak bisa lagi?"
Yudis menatap wajah kecewa itu, "bisa kok, sabar bentar."
"Kayaknya susah."
"Katanya ini cara paling ampuh."
Clara berdecak sambil memutar bola matanya.
"Gue usahain yang terbaik buat lo," ucap Yudis.
"Gue yakin kalau Miguel pasti langsung bisa."
Yudis tersenyum pahit, "tapi gue yang selalu usaha buat lo."
"Percuma usaha kalau nggak ada hasilnya," ketus Clara.
"Sampai kapan lo nyangkal kenyataan, Clar. Gue yang ada buat lo, bukan Miguel."
"Dis, stop!"
Yudis terpaksa mengangguk lalu mengalihkan fokus pada laptopnya.
Tak berselang lama, akun tersebut berhasil di retas, "bisa, Clar!" Seru Yudis.
Clara terjingkat dari kursi lalu membulatkan mata saat tau lokasi pemilik akun itu berada di sebuah rumah yang tak asing baginya.
"Vina?"
* * *
Railey tidur terlentang menatap langit kamar. Akibat percakapannya dengan Miguel di lapangan basket tadi membuat acara belanjanya dengan Zidan ke chef market jadi berantakan.
Railey sampai tidak tahu persis apa saja yang ada di dalam store itu karena terus terbayang percakapannya Miguel.
"Kayak gini?" Tanya Miguel sambil membawa tangan Railey di dadanya.
Railey sempat terpaku, jantungnya seakan tak berdetak, Ia berusaha mengontrol ekspresi wajahnya dengan baik sekalipun Railey tau kalau itu mustahil.
Railey memaksakan tawa, "ini karena abis olahraga, jadi jantung lo deg-degan."
Miguel memicingkan mata, "gitu ya? Bukan jatuh cinta?"
Railey menarik tangannya, "bukan."
Miguel meneliti wajah Railey yang salah tingkah, "berarti salah ya? Soalnya tadi gue kira gue jatuh cinta sama lo."
Mata Railey membulat penuh, gadis itu berdiri dan bergegas pergi sampai melupakan jaketnya yang menjadi tujuan awalnya kesini.
Railey merutuki tingkah bodohnya yang langsung ngacir, "bego, bego, bego!" Geramnya sambil menendangkan kaki.
Railey meraih ponselnya yang berdering.
Miguel is calling...
Gadis itu menimang, hingga dering berakhir Railey tidak mengangkatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jasa Boga✔️
Teen Fiction"SMK itu terdiri dari tiga hal; ujian, praktek dan cinta."