Hayloha...
Hayoolohhh dah berapa judul yang aku belom tamatin...
Gak ngerti juga kadang otak suka ngerangkai berbagai adegan cerita...
Oke bachooot
Lanjut aja yha...****
Tepatnya di salah satu pelataran kampus ternama di Seoul.
"Sunbae" panggilnyaa, sehingga pria yang di panggil sunbae itu berbalik dengan tatapan tajam nya namun bukannya takut malah membuat pria manis tersebut semakin jatuh cinta.
"Ada apa?" datarnya lagi.
"A...aku eeemmm aku" ujarnya bingung.
"Apa!!!kau membuang-buang waktuku kau tau" ujarnya mulai geram
"Mian" ujarnya menunduk.
"Lalu?" tanyanya.
"Aku menyukaimu sunbae" ujarnya dengan mata terpejam takut menatap wajah sang sunbae.
"Ckkk, aku bukan homo sepertimu, dasar menjijikan" tajamnya lagi membuat pemuda manis tersebut membuka perlahan matanya menatap wajah pria di hadapannya dengan tatapan kecewa dan berkaca-kaca
"Oh baiklah" ujarnya dengan lesu dan segera berbalik meninggalkan sang kakak tingkat.
Hancur sudah hatinya bahkan dia tak sanggup lagi menampung air matanya yang terus mengalir membasahi pipi gembilnya, hidungnya memerah dan terus melangkah dan berbelok dan di situ sudah ada lisa dan bambam yang menantinya.
"Bagaimana?" tanya keduanya penasaran yang hanya di balas gelengan kepala dari si pemuda manis tersebut dengan menunduk semakin membuat air matanya mengalir membuat lisa merasa terpukul dan segera memeluk sayang pria manis tersebut memberikan tepukan halus di pundaknya.
"Sudahlah, kau sudah berusaha untuk mengatakannya setidaknya kau sudah tau jawabannya, jangan sedih tetaplah menjadi kookie ku. " ujarnya masih setia memeluk si pemuda manis.
Sedangkan di tempat pria tampan tersebut.
"Apa kau tak keterlaluan, setidaknya kau jangan mengatakan kata-kata menyakitkan itu, secara tak langsung kau juga mencaciku, karena akupun sama dengannya" ujar pria tersebut kepada sahabatnya.
"Aku tak menghinamu, tapi aku tak ingin seperti kalian" ujarnya tajam.
"Ya kau tak menghinaku tapi secara tak langsung kau juga menghinaku, aku pun sama dengannya, asal kau tau kim, tak semua yang kau anggap menjijikan akan tetap seperti itu, semoga saja kau tak termakan omonganmu sendiri kim" ujarnya tajam.
"Yakkk aku tak seperti kalian" teriaknya tak Terima.
"Ya kim aku tau" ujar pria tersebut pada akhirnya dan melangkah meninggalkan pria kim tersebut.
"Ckkk sialan" gerutunya mencoba mengejar sahabatnya.
#############
Kejadian itu sudah berlalu sejak sebulan yang lalu dan entah karena apa kini pemuda manis itu atau Jungkook kini terlihat biasa saja ya memang dia kecewa dan sempat hancur namun itu bukan menjadi alasannya untuk terpuruk, dia bangkit dengan ketegaran hatinya melupakan masalahnya yang dia anggap biasa saja.
Kini Jungkook memulai aktifitasnya dengan pagi yang cerah di dalam ruangan apartemennya, dan hari ini dia harus pergi ke kampusnya untuk menunaikan tugasnya sebagai seorang mahasiswa, masuk ke kamar mandi membersihkan dirinya dan kembali keluar dengan kemeja baby bluenya dan celana panjang membungkus kaki jenjangnya keluar dari gedung apartemen nya dengan senyum manis di bibirnya.
Kecewa tak ada lagi dalam dirinya, benar kata lisa kalau hidup bukanlah hanya berpatokan pada hati saja tapi logika juga penting untuk berperan seimbang antara keputusan hatinya dan kini dia sadar kalau apapun yang dia lakukan hari itu adalah kesalahannya dan kini dia memilih untuk ikhlas dan mengakhiri peperangan dalam hatinya.