bab 1

5 1 0
                                    

Setiap cerita manusia selalu dimulai dengan kelahiran, tidak dimulai sejak dalam kandungan, tidak lebih tepatnya saat proses memadu kasih kedua insan manusia dengan gender yang berbeda. Sejak itu lah kisah seorang anak manusia akan terjadi. Begitu juga dengan kehidupanku.

‐--------------------------

Aku duduk melihat keluar jendela mobil, sepanjang perjalanan aku pikiranku melayang memikirkan tentang apa yang terjadi pada hidupku. Aku bersyukur masih mempunyai kedua orangtua yang masih lengkap, tidak kekurangan secara fisik. Dan aku percaya setiap keluarga pasti punya masalah sendiri. Aku menikmati apa yang aku miliki saat ini, namun ada waktunya aku merasa sepi atau sedih. Manusia memang tidak pernah puas. Suara lagu yang berputar di earphone yang aku pasang berhenti sejenak menandakan ada notifikasi. Aku ambil hp ku dan melihat siapa yang mengirimiku pesan.

'Kak, bener ternyata itu perempuan selingkuh. Gw ngerekam dia ngomong ke bibi. gw harus apa kak?'

Pesan singkat dari adik perempuanku mia membuatku hancur seketika. aku diam sejenak, tanpa terasa airmata ini turun menandakan rasa sesak di dadaku. lagi-lagi aku merasa kecewa akan kenyataan yang menampar diriku.

'gw gak tau. gw bingung mia.' jawabku singkat.

pikiranku kembali melayang saat dimana aku merasa ayah dan ibuku menjadi pasangan sempurna dalam keluarga kami, walau pada kenyataannya aku sendiri lah yang menjadi korbannya.

-------------------------------------------------

32 tahun lalu, kisah ini  bermula saat ibuku merasa begitu putus asa akan kisah cintanya dengan pacarnya yang menghilang tanpa kejelasan hanya karna di marahi oleh kakak ibuku. aku tidak tahu bagaimana pastinya kejadian itu bermula, tapi hal itu yang selalu diceritakan kepada ibuku saat aku  bertanya tentang kisah beliau denga ayahku dulu.

ibuku adalah kembang kampus -istilah yang sering digunakan sebagai perempuan populer dikampus- sejak masih awal masuk kuliah, bagaimana tidak, ibuku kulliah di sebuah perguruan tinggi swasta dengan jurusan yang 90 % diisi oleh laki-laki. sedangkan ayahku adalah seorang yang bisa dikatakan dikenal sebagai mahasiswa yang serba bisa namun miskin dan jelek berbanding terbalik bukan. pada masa itu, ibuku berpacaran dengan alumni kampus yang bisa dibilang macan kampus, sehingga semua orang mengatakan mereka berdua cukup serasi. 

entah bagaimana suatu ketika ibuku pulang kerumah sudah cukup malam karna ada acara kampus, pada masa itu belum ada alat komunikasi canggih seperti saat ini, telp rumah dan telp umum koin masih banyak beredar dimana-mana. ibuku saat itu berusaha melarang pacarnya mengantar dia kerumah, namun pacarnya memaksa ibuku agak diijinkan mengantar sampai depan rumahnya, dengan terpaksa ibuku mengiyakan walau ibuku tidak tahu apa yang akan terjadi kemudian namun ibuku berfikir ini salah satu bentuk tanggung jawab sang pacar tehadapnya. 

hal yang tidak disangka oleh ibuku terjadi. kakak ibuku - bibi - melihat ibuku pulang larut malam diantar oleh laki-laki, langsung dimarahi tidak hanya ibuku, sang pacar ibuku juga di marahi oleh bibi ku. mungkin sang pacar berfikir apa salahnya mengantarnya pulang karna sudah larut malam, namun di marahi saat tujuan baik dilakukan cukup membuat lelaki itu menghilang beberapa saat dari kampus dan kehidupan ibuku tanpa ada kejelasan status hubungan.

ibuku yang saat itu merasa kecewa kedua kalinya dengan keluarganya membuat dia begitu frustasi, pertama saat ibuku mengatakan kepada orangtuanya ingin menjadi penyanyi, namun kedua orangtuanya mengatakan jangan dengan alasan kehidupan penyanyi cukup buruk dimata keluarganya. lalu saat ini yang kedua dimana ibuku di putuskan tanpa kejelasan. kekecewaan itu berakumulasi membuat ibuku beberapa saat seperti orang linglung, berjalan kaki setiap pagi dari rumahnya ke tempat teman dekatnya yang berjarak sekitar 6 km. sampai berada di suatu titik dimana ibuku sadar bahwa dia harus mulai menjalani hidupnya kembali. 

dulu saat saya mendengar cerita ini  saya merasa beliau terlalu melebih-lebihkan namun kenyataannya saya sadar bahwa itu sangat menyakitkan. setelah hari itu ibuku meneguhkan hatinya untuk membalas mantan pacarnya yang menghilang tanpa jejak dan kejelasan dengan cara menerima siapapun yang mengajaknya pacaran saat itu. banyak mendekati ibuku saat itu, mulai dari pengacara, orang kaya, orang sederhana, yang tampan, mereka terang-terangan mendekati ibuku setelah tahu mereka putus, namun tidak ada satupun yang menyatakan perasaannya.

mungkin takdir memberikan keberanian kepada ayahku saat itu. ayahku orang miskin, nomor dua terjelek di kampus, dengan umur yang setara dengan alumni kampus tiba-tiba mengajak ibuku jalan dan menyatakan perasaannya saat mereka pergi berdua. ayahku yang tidak pernah pacaran begitu mendapatkan pacar yang cantik, terkenal 1 kampus banyak yang membuli beliau, beberapa menanyakan dukun mana yang menjadikan ibuku menerimanya, beberapa teman ibuku mempertanyakan kesehatan mental ibuku mengapa menerima ayahku yang begitu berbanding terbalik. semua orang mencemooh bahkan mereka beranggapan mereka tidak akan lama bertahan dalam hubungan itu.

namun tuhan memberikan sesuatu hadiah yang mengejutkan semua orang. ibuku menikah dengan ayahku, tanpa ada 1 orang pun yang tahu alasannya. semua orang mempertanyakan keputusan ibuku yang menerima ayahku yang begitu buruk rupa. yang tahu alasan pernikahan mereka hanyalah ayah dan ibuku. aku hadir diantara mereka yang tidak terikat pernikahan. ibuku hamil, dan ayahku bertanggung jawab untuk menikahinya. aku mengetahui kenyataan ini  saat aku berumur 30 tahun. terkejut? tentu saja tidak. tuhan memberikan otak untuk berfikir secara logika, aku sedikit mencurigai karna mereka menikah dan aku lahir 6 bulan setelah mereka menikah dan menurut data-data kelahiranku, aku lahir dalam keadaan normal. 

itulah awal kisah keluargaku yang rumit dan menyakitkan. 

---------------------------------------------------------

perkenalkan namaku adalah andira, seperti yang aku jelaskan sebelumnya, aku lahir karna kesalahan kedua orangtuaku yang melakukan hubungan badan sebelum mereka menikah. aku tidak pernah malu mengetahui itu, namun aku juga tidak bangga akan itu. aku merasa itu lah penyebab betapa berantakannya kehidupan yang aku alamin selama ini. aku mempunyai 2 orang adik, 1 laki-laki bernama ilham, dan 1 perempuan bernama mia. jarak umur aku dan adik laki-lakiku hanya berbeda 2 tahun, sedangkan dengan adikku mia aku berbeda 8 tahun. 

aku bukannya tidak bersyukur dengan keadaanku saat ini, namun ada saatnya aku merasa lelah menjalani kehidupan ini. kadang aku berfikir mungkin jika aku tidak hadir didunia ini, kedua adikku akan hidup lebih baik, ibuku mungkin akan lebih menghayati perannya sebagai ibu yang baik, dan ayahku mungkin akan lebih bertanggung jawab akan keluarganya. 

namun ada saatnya juga aku merasa bersyukur dengan apa yang menjadi takdirku. saat tertentu aku merasa bahwa aku hadir didunia ini  memiliki tujuannya sendiri, mungkin untuk memberi tahu kepada masyarakat bahwa hasil perilaku buruk akan menimbulkan kekacauan pada akhirnya, atau mungkin  untuk memberi tahu bahwa jika kita menikah karna sebuah kecelakaan yang tidak diinginkan, rumah tangga yang dijalani hanya akan sebuah nama. itu lah sebabnya aku mencoba menulis cerita ini , cerita tentang kisah hidupku. 

*************************************

kisah kali ini  benar-benar kisah hidupku, semoga tersampaikan dengan baik apa yang ingin aku sampaikan, sampai bertemu di bab selanjutnya.


Kesalahan yang tidak salahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang