"Maaf mbak jangan bercanda ya, saya sedang sibuk kerja". Tiba-tiba saja ada pesan masuk pada ponselku, sebuah pesan balasan yang sedari tadi ditunggu-tunggu. sayangnya balasan pesan tersebut tidak sesuai dengan harapan, sepertinya ada miss komunikasi, sedikit terkejut dengan jawaban chatnya, menjadi pertanyaan dalam hati, "apakah ada kesalahan dari pesan yang terkirim atau nomor tujuannya yang salah, tapi sudah coba ditelusuri rasanya tidak ada yang salah". Aku memberikan penjelasan bahwa tidak ada yang sedang bercanda.
"Maaf mas, saya nggak sedang bercanda, saya betul-betul ingin menanyakan keadaan adik saya yang saat ini berada di rumah sakit, saya kakaknya, sedari tadi saya belum berhasil menghubungi keluarga, nomor off semua", "kebetulan nomor mas ada dalam hp saya, saya simpan dengan nama Frend S sudah sejak lama hingga terlupa S inisial nama siapa, sementara diduga bahwa S adalah Seno adik saya, apa benar mas teman seno?
Peristiwa adikku sangat miris, persoalan percintaan berakhir pada percobaan bunuh diri beritanya geger seantero kampung, aku mendengar pertama kali dari kakak dimana setelah mengabariku kemudian lost kontak dan tak ada satu nomor lainpun yang dapat dihubungi, satu-satunya nomor aktif dikontakku adalah frend S yang diduga teman adikku, rasanya senang saat tersambung, sayangnya tidak ada jawaban, kemungkinan pemilik hp sedang tidak mendengar deringnya, aku meninggalkan pesan berharap pemilik hp dapat membacanya saat membuka ponselnya.
Karena kurang puas dengan jawaban chatnya, Aku coba mengirim pesan kembali, semoga kali ini ada perubahan jawaban, "Mas maaf saya nggak bercanda saya kakaknya seno, sekarang Dia sedang dirawat di rumah sakit saya ingin menanyakan kabar terbarunya, mungkin mas mendengar kabar tentang adikku dikampung, boleh minta tolong mas , ijinkan saya hubungi keluarga saya dengan menumpang telpon dari nomor mas. "Mas betul teman adik saya seno kan"?, aku berusaha meyakinkan diri bahwa aku tidak salah mengirim pesan.
Dan kali ini jawaban sedikit melegakan walaupun masih sedikit meragukan, " iya mbak , saya teman seno, tapi Senonya sedang bekerja, Dia masih sibuk". " Aduh Kayaknya obrolan masnya masih nggak nyambung", gumamku dalam hati, "bagaimana bisa seno adikku bisa bekerja sementara dia sedang berada dirumah sakit".
"Maaf Mas adikku sedang sakit dan berada di rumah sakit, nggak mungkin dia bekerja".
Tidak menunggu lama, pesanku dibalas tegas, "maaf mbak, salah sambung!". Kini terpaksa kuhentikan sementara pertanyaan - pertanyaanku dan berusaha mencari-cari nomor lain agar bisa terhubung dengan keluargaku dikampung.
Dan akhirnya aku berhasil menghubungi keluargaku, mendapat kabar bahwa adikku sudah kembali baik-baik saja. Kendati demikian, aku masih tetap memikirkan misteri dibalik frend S, apakah S ini adalah Seno adikku atau seno yang lain. Dan mengapa kontaknya ada dalam hp ku, aku yakin bukan nomor asing , sebab pernah melakukan panggilan. Pasti akan aku telusuri nanti siapa frend S dan inisial S yang sebenarnya.
Beberapa hari kemudian, aku kembali mencoba mengirim pesan pada nomor frend S, misinya masih sama yaitu ingin tahu siapa frend S, terutama S itu sendiri .
Aku awali saja percakapanku dengan frend S, "Mas maaf kamu kerja dimana, Dia pun membalas, "saya bekarja diperusahan otomotif di wilayah Bitung Tangerang."
"Oalah ternyata frend S ini berbeda lokasi dengan tempat tinggal adikku Seno, pantas saja selama ini obrolan tidak pernah nyambung, gerutuku". kini sedikit menemukan titik terang, misteri dari Frend S sepertinya akan segera terpecahkan, kesimpulan sementara menurutku ada dua seno berbeda, adikku dan teman frend S, namun seno yang lain ini siapa, Rasa penasaran ini kian menggelayuti, ingin segera menemukan jawabannya.
Untuk mengakhiri rasa penasaran, kali ini aku ingin berencana mengajaknya untuk bertemu berharap dengan pertemuan semuanya akan menjadi jelas.
"Mas maaf jika bersedia dan ada waktu, boleh kita adakan pertemuan, kita berkenalan, kebetulan sekarang saya sedang berada di lokasi terdekat dengan wilayah dimana mas bekerja.
Lagi-lagi aku menelan rasa kecewa dari jawaban masnya, Dia sepertinya tidak berminat berkenalan denganku, apakah dia takut dengan kekasihnya atau memang laki-laki ini adalah laki-laki yang menjaga dalam pergaulan.
"idih Ge Er amat mbak siapa juga yang mau kenalan." Begitu kata masnya.
Ada rasa sedih, disatu sisi aku seorang perempuan seharusnya lebih dapat menahan diri untuk tidak mengajak bertemu, namun ini bukan tentang persoalan perkenalan, tetapi lebih kepada ingin mengungkap tabir dibalik nomor kontak bernama Frend S, walau bagaimanapun aku dilarang memaksa, bisa jadi laki-laki itu betul-betul menjaga pergaulan.
"Hem oke deh mas gak apa-apa mungkin lain kali kita bisa bertemu dan berkenalan". Saya pamit ya mas, malam ini saya akan menuju kota dimana saya tinggal, sebab saya tinggal di kota yang berbeda dengan mas, O ya, nama saya Ayu , kalau boleh tolong disimpan nomor saya mas terimakasih."
Frend S tetap tidak merespon moment pamitanku, sikapnya menunjukan tidak ingin bertemu, bahkan sekadar memberi informasi namanya saja tidak, sungguh menjadi perhatian tersendiri.
Hari demi hari minggu demi minggu aku makij akrab dengan frend S, aku tetap menjalin komunikasi dengan aku yang intens menghubunginya dengan tujuan misteri Frend S terpecahkan. Tidak sia-sia, aku berhasil mengetahui nama dari pemilik nomor Frend S sebenarnya, walaupun demikian, masih belum dapat mengakhiri misteri mengapa nomor dia bisa masuk dalam kontakku, bisa bisanya aku simpan dengan nama nggak lazim yaitu frend S membuat rumit sendiri, sementara dia sama sekali belum pernah melakukan komunikasi denganku.
Aku tetap ingin bertemu dengan masnya, aku yakin satu saat nanti dapat bertemu dan semua akan terbuka siapa S di balik frend S beserta semua cerita yang meliputinya. Aku akan terus sabar menunggu kapan masnya bersedia bertemu denganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teka Teki Friend "S"
Short StoryCinta terbentuk dari orang orang yang suka rela meletakkan kepentingannya diatas kepentingan orang lain demi terwujudnya tujuan bersama.