cinta kedua aldo

pertemuan awal valencia

Di kawasan perumahan yang sepi, cahaya senja merona memancar di antara rimbun pepohonan. Suasana tenang tersebut terinterupsi oleh langkah-langkah cepat seorang gadis muda bernama Valencia berjalan dengan langkah yang ragu-ragu. Pandangannya bercampur antara kegelisahan dan ketenangan yang dihadirkannya dari keindahan senja

"Halo. Lagi cari apa?" tanya laki-laki itu, Aldo.

Valencia masih terdiam.

"Aku Aldo," kata Aldo sambil mengulurkan tangan. "Dompetnya warna apa? Coba aku bantu cari."

Meskipun ragu, Valencia menyambut uluran tangan itu tanpa menyebut nama. Tanpa menunggu lama, Aldo berjalan mengitari taman, mengamati setiap sudutnya. Beberapa menit kemudian, tepat di bawah sebuah ayunan, tergeletak dompet yang dicari Valencia. Aldo memungutnya dan memberikannya pada Valencia.

"Makasih ya," ucap Valencia. "Wah, aku nggak tahu nih kalau sampai ilang bakal kayak gimana, pasti ribet banget."

Ketika Valencia mengajak Aldo untuk makan di rumahnya, Aldo menolak dengan sopan. Valencia tersenyum, mencoba untuk meyakinkan Aldo.

"Makasih tawarannya tapi kita baru kenal," tolak Aldo saat Valencia mengundangnya ke rumahnya untuk makan. "Aku gak enak main ke rumah orang cuma buat minta makanan."

Valencia tertawa mendengar penjelasan Aldo. Dengan nada bercanda, ia membalas, "Ya udah kalo gak enak tinggal bayar, lagian gak mungkin orang asing main di kompleks sini. Satpam kompleks kan galak. Jadi pasti kamu tinggal di sini juga dong."

"Iya, itu di blok E5 pager hitam," jawab Aldo.

Valencia tersenyum lembut, mengangguk setuju dengan tawaran Aldo. Mereka berdua berdiri dari tempat duduk mereka, langkah mereka selaras seiring langit senja yang semakin merona.

"Aku di D5, tuh. Ya udah, ayo," ajak Valencia ramah sambil mengisyaratkan arah ke rumahnya. "Nanti dikenalin ke ibu sama ayah."

Aldo mengangguk, setuju untuk mengantar Valencia pulang. "Aku anterin pulang aja," kata Aldo, menyambut ajakan Valencia dengan senyuman hangat. "Nanti kapan-kapan baru mampir."

Dengan langkah yang penuh harapan, mereka meninggalkan taman menuju rumah Valencia, di mana sebuah awal baru sedang menanti di kegelapan senja yang semakin memudar.