21. Tell Me

37 2 0
                                        

Happy reading

*
*
*

Bel pulang berbunyi, seluruh siswa dan siswi berlarian menuju parkiran sekolah. Disaat yang lain berlarian, seorang gadis berjalan dengan santai dan terlihat beberapa kali menghela nafas.

Anna menghela nafas, tasnya hari ini terasa lebih berat daripada biasanya.
Sebenarnya sedari tadi Kenzie mengikuti Anna dalam diam.

Anna menghentikan langkah nya dan melepas tasnya, ia meregangkan bahunya yang terasa sakit memikul tasnya.

Melihat Anna menghentikan langkah, Kenzie segera menghampiri nya.

"Gue bawain tasnya" ucap Kenzie sembari mengambil tas Anna.

Anna tersenyum, mereka pun melanjutkan langkah menuju parkiran.

"Pulang sama siapa?" Tanya Kenzie.

"Entahlah, mungkin sama Zarina" jawab Anna.

"Zarina sama Alfarez, mau pulang bareng gue?" Ajak Kenzie.

Anna mengangguk pelan, daripada ia pulang jalan kali lebih baik ia pulang bersama Kenzie.

Alysha tersenyum melihat kedekatan Kenzie dan Anna dari kejauhan.

"Sa, gue pulang du-" ucap Tristan.

"Tristan yang ganteng dan baik hati, boleh kah bidadari ini pulang bersamamu?" Potong Alysha kemudian naik ke motor Tristan dan memasang helm.

"Bidadari apaan, gembel kali" ucap Tristan kemudian melajukan motornya.

"Udah di puji ganteng juga" gumam Alysha.

Tristan mengemudikan motornya nya dengan pelan dan hati-hati.

"Sa, tadi Lo liat kak Dely pulang bareng siapa gak?" Tanya Tristan serius.

"Sama bang Roby, kenapa?"

"Gue lengah sedikit aja banyak banget rubah yang mendekat" gumam Tristan kesal.

"Lo kenapa sih gak suka banget kakak lo deket sama cowok?" Sewot Alysha.

"Karena gak semua cowok itu baik, kebanyakan cowok ngedeketin cuma karena penasaran atau cuma gabut"

"Lo sendiri ngedeketin gue karena penasaran atau cuman gabut?" Tanya Alysha.

"Karena lo tidak baperan, jadi enak di ajak temenan" jawab Tristan.

***

"Agasthya Alfarezza duduk" ucap Johan dengan tatapan datar nya.

Alfarez yang baru saja menaiki tangga untuk ke kamarnya terpaksa kembali turun dan duduk di sofa ruang keluarga tempat Johan berada.

"Mau sampai kapan kamu pacaran sama Zarina?" Tanya Johan serius.

Alfarez terdiam sejenak mencoba mencerna situasi, ia sama sekali tak paham mengapa ayahnya tiba-tiba menanyakan hal tersebut.

"Putusin dia, sebentar lagi kamu ujian kamu harus fokus" sambung Johan.

"Justru kalo aku putus aku makin gak fokus" balas Alfarez.

"Alfarez, kamu dan dia itu berbeda"

"Jangan ambil dia dari tuhannya dan jangan tinggalkan tuhan mu demi dia" sambung Johan.

"Waktu kami berdua masih banyak untuk mikirin hal itu" ucap Alfarez.

"Putusin dia, jangan halangi jodoh dia dengan keberadaan kamu Alfarez-"

Skylove 2 : You're My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang