Jungkook melihat seokjin yang duduk sambil bermain ponsel.
"Jin, kau tau tidak__"
"Tidak tau" sahut seokjin
"Aku belum selsesai bicara bodoh" umpat jungkook dan seokjin hanya nyengir.
"Lanjutkan!" Titahnya dengan santai.
"Jisung hyung itu sepupu kita tau dan yang mengurus semua biaya rumah sakit juga ayah nya" kata jungkook, kemudian makan cemilan.
"Oh__" seokjin mengangguk. Dalam beberapa saat dia masih belum mencerna ucapannya jungkook.
"Tunggu, sepupu, MAKSUDMU HYUNG DATAR ITU SAUDARA KITA?" seokjin berteriak setelah mengerti sampai jungkook menutup telinga.
"Maaf, ada apa?" Tanya perawat yang baru datang.
"Tidak ada apa apa suster, tadi hanya sedang bercanda saja" seokjin nyengir setelah menjawab.
"Baiklah kalau begitu, kalau ada apa apa bisa tekan bell" kata perawat dan pergi setelahnya.
"Kau ini, kenapa harus berteriak sih?" Jungkook mengangkat tangan untuk memukul.
"Jangan pukul aku, aku sedang sakit" seokjin mencebik melas.
"Untung masih sakit, jadi kau selamat" kata jungkook dan menurunkan tangannya.
"Kau ini galak sekali sih" gerutu seokjin." Kenapa kita tidak tau ya kalau dia itu sepupu kita?" Tanya seokjin.
"Karena kita memang tidak pernah bertemu" jawab jungkooi santai.
"Bagaimana ini? Aku sudah sering membuatnya kesal, ternyata dia saudara kita" seokjin menghela nafas panjang.
"Kau harus menemuinya dan berterimakasih karena dia sudah membawamu ke rumah sakit" - jungkook.
"Dia yang membawa ku ke rumah sakit?" Seokjin diam sambil memainkan bibir untuk berfikir.
"Kalau bukan karena dia, aku tidak tahu apa yang akan terjadi padamu" jawab jungkook dan seokjin mengangguk.
"Baiklah, nanti kalau sembuh aku akan menemuinya" kata seokjin dan jungkook mengangguk.
"Akh" seokjin memegang perut membuat jungkooo khawatir.
"Kenapa? Apa ada yang sakit?" Tanya jungkook khawatir.
Seokjin tidak menjawab dan semakin menunduk sambil memegang perut, tentu saja hal itu membuat jungkook semkain khawatir.
"Hei, kau ini kenapa?" Tanya jungkook sambil mendekati seokjin.
Posisi mereka berhadapan dan sangat dekat, membuat seokjin memberi kode untuk lebih mendekat. Dengan serius jungkook mendekat dan seokjin membisikan sesuatu ke telinganya.
"Mules, mau berak" bisik seokjin membuat jungkook perlahan melihatnya.
"Hehe" seokjin nyengir melihat jungkook yang menarik nafas panjang menahan emosi.
"Ya Tuhan___ boleh ku jual saudara kembarku ini?" Ucap nya frustasi.
"Kau ini jahat sekali sih, aku akan terjual dalam hitungan detik tau" sahut seokjin membuat nya mendapat tatapan tanpa ekspresi dari jungkook.
"Kau ini kenapa sih? Galak sekali" seokjin memanyunkan bibirnya dengan ekspresi melas.
.
.
.
.
.Namjoon hanya diam melamun dengan fikirannya, tidak banyak bicara dan hanya mengangguk atau menggeleng saat di tanya.
"Kau kenapa, joon?" Tanya yoongi.
Namjoon menggeleng sebagai jawaban.
"Sakit gigi?"- hoseok.
"Patah hati?" Yoongi.
Namjoon mengulum senyum, kemudian melihat kedua temannya.
"Tidak apa, aku hanya ngantuk" jawab namjoon.
"Nanti kau pulang duluan saja kalau begitu, istirhat biar tidak ngantuk" kata yoongi dan namjoon mengangguk setuju.
.
.
."Hai gaes" kata jimin saat masuk ruang rawat seokjin.
"Hai, kau sendiri?" Tanya hoseok.
"Iya. Pergi sendiri, pulang juga sendiri, masa mau bawa pacar" jawab jimin dengan candaan.
"Siapa tau kau menemukan pacar saat jalan" sahut yoongi dan tertawa kecil.
"Kalian tau tidak, tadi ada perempuan yang minta nomor ponsel ku" kata jimin dan duduk.
Seokjin, jungkook, hoseok dan yoongi melihatnya dengan serius.
"Sungguh? Bagaimana ceritanya? Apa kau berikan nomor mu?" Tanya seokjin antusias.
"Tentu saja aku berikan" jawab jimin dengan tengil.
"Wah___ daebak, kau sepertinya mau mengakhiri masa jomblo mu. Bagaimana ceritanya?" Tanya jungkook.
"Tadi perempuan itu minta nomor ku saat aku mau isi pulsa" jawab jimin dan tertawa setelahnya, sementara yang lain hanya diam tanpa ekspresi.
"Hei, kenapa ekspresi kalian seperti itu?" Tanya jimin.
"Tidak apa - apa, sangat tidak apa apa" jawab yoongi dan menarik nafas panjang.
"Menyesal aku bertanya" sambung jungkook.
"Benar kata ibu, ingin tau urusan orang itu tidak baik" sambung seokjin.
"Kalian ini kenapa sih, lucu sekali" jimin tertawa dan langsung mendapat tatapan menyeramkan dari mereka.
"Piss" jimin nyengir sambil menunjukan jarinya yang membentuk V.
.
.
.
.Taehyung pulang dengan lesu, niat hati ingin langsung ke kamar, tapi melihat namjoon yang melamun di depan tv membuatnya mengurungkan niat.
"Kau kenapa, joon?" Tanya taehyung dan duduk di sampingnya.
"Tidak papa, aku hanya menonton tv" jawab namjoon dan taehyung mengangguk percaya.
"Yang lain mana?" Tanya taehyung.
"Masih di rumah sakit, kau tidak ke rumah sakit dulu tadi?" Tanya namjoon.
"Tidak, besok saja" jawab taehyung, kemudian diam dan melamun.
Bukan hanya taehyung, namjoon juga kembali diam dan melamun bersama taehyung. Sepertinya masalah mereka berat sampai memilih memikirkan sendiri daripada cerita dengan teman- temannya.
Bersambung.