GRACELYA [REVISI]

GRACELYA 5

HAPPY READING
<<<<<>>>>
"Emang benar ya kalok kita lihat bintang dimalam hari kita dapat melihat seseorang yang sudah tidak ada??"

~gracelya Tamara Aldebaran ~

Sesampai dikamar gracelya lansung membersihkan badannya yang terasa begitu lengket, setelah selesai dengan kegiatannya iya lansung menelpon seseorang

"Bagaiman??"tanya gracelya setelah panggilan tersambung

"Aman"jawab dari seberang

Gracelya mengangguk singkat "oh ya udah besok gw mulai permainan nya"ucap gracelya membuat yang disebrang berdehem

Gracelya pun memutuskan panggilannya iya melangkah menuju balkon kamarnya melihat pemandangan malam yang begitu sejuk baginya, angin menghembus ke wajah cantik

"Kak acel kangen, mereka jahat banget"adu gracelya dengan lirih iya menatap bintang bintang yang bertebaran dilangit membuatnya mengeluarkan air mata

Gracelya tersenyum masam iya menatap langit langit malam yang begitu gelap sehingga hanya cahaya bulan dan bintang yang memerangi nya

"Emang benar ya kalok kita lihat bintang dimalam hari kita dapat melihat seseorang yang sudah tidak ada??"tanya gracelya kepada dirinya sendiri

Gracelya menghela nafas iya berjalan menuju sofa dan mengambil laptop yang iya afa, dia mulai bergulat dengan laptopnya entah apa yang iya lakukan dengan tatapan intens mengarah ke layar laptop

"*"

Malam berganti menjadi pagi hari tidak terasa gracelya tidak tidur semalaman iya melangkah menuju kamar mandi untuk pergi sekolah dengan selesainya kegiatan gracelya lansung turun ke dapur dan melihat orang tuanya bersama dengan Viana Amara

"Pag---"baru saja gracelya akan ngomong tetapi iya malah terhentikan karna ucapan sang mama

"Baru bangun?? Kecapekan"potong Dewi membuat gracelya mengangguk santai

Gracelya yang akan berniat sarapan iya malah tidak nafsu lagi dengan perkataan sang mama, gracelya lansung melenggang pergi dengan perasaan campur aduk

"Tamara Aldebaran kau akan berangkat bersama adik mu"suruh tegas dewa membuat gracelya terhenti

"Amit amit"jawab gracelya dan lansung melenggang pergi

"H-hiks kak Tamara enggak mau sama Viana"tangis Viana membuat keduanya saling tatap

"Biar saya yang anter"ucap dewa membuat Viana menatap keduanya

"Apa tidak merepotkan"tanya Viana membuat dewa mengangguk

"mari"ajak dewa duluan pergi membuat Viana pamitan dengan sopan dan pergi mengikuti langkah dewa

***

Sesampai nya disekolah gracelya hanya menatap datar membuat semua yang melihat itu bingung kenapa dengan cewe random tersebut pikir mereka

"Ra WOYY"pekik dari seberang lantas gracelya menatap seseorang yang memanggil

"Ribut "ketus gracelya membuat sang empun cengengesan