Hari normal di kota Easton. Ditempat kelompok Adler sedang sibuk membicarakan rencana mereka untuk menyerang Lang."Bagaimana ini Rayne?" tanya mash kepada sang pemimpin.
"Lang sulit dibujuk, bahkan paling misterius" tambah lemon.
"Bahkan jika aku menggoda pemimpinnya juga tidak akan berhasil. Pemimpin lang jatuh hati dengan asistennya sendiri" ucap Finn.
Rayne terdiam menyimak pembicaraan anggotanya. Dia terpikirkan sesuatu, mengajak kerja sama dengan orca. Hanya itu yg rayne pikirkan.
"Bagaimana jika kita mengajak orca bekerja sama?" usul rayne.
Anggota lain pun terdiam.
"Yg bener aja rayne? Kita mau ngajak kerjasama? Emang orca mau? " ucap dot.
"Aku punya penawaran bagus" sanggah rayne sambil menatap ke arah adiknya.
Finn yg sadar dengan tatapan rayne pun menghela nafas pelan. Dia paham apa maksud kakaknya.
"Baiklah baiklah itu tidak masalah kak"
"Baguss" rayne cukup puas dengan jawaban Finn.
"Lance, atur pertemuanku dengan Margarette Macaron" perintah Rayne.
"Baik! "
"Silahkan kembali semuanya" akhirnya rapat pun dibubarkan oleh Rayne.
Semua anggota Adler keluar dari ruangan kecuali Rayne dan Finn. Mereka tetap di dalam. Finn tau dia harus melakukan tugasnya setiap malam. Berlatih. Ya berlatih menjadi jalang. Rayne sendiri yg secara khusus mengajarinya.
"Bersimpuh" Rayne mulai memerintah Finn.
Finn yg mendengar perintah kakaknya sekaligus gurunya langsung menurut. Dia bersimpuh tepat didepan kakaknya. Rayne pun mengambil sebuah rotan di ruangan itu. Finn yg sedikit ketakutan mulai menunduk. Dia takut menatap wajah Rayne ketika menjadi guru. Rayne seolah memiliki 2 sisi berbeda.
"Tegakkan badanmu, jangan menunduk" ucap tegas rayne yg memulai pelajarannya
Finn dengan cepat membenarkan posisinya, takut cambuk itu mengenainya. Rayne mengarahkan rotan di tangannya ke arah dada Finn, membuat Finn reflek menelan ludahnya sendiri.
"Buka mulutmu lalu julurkan lidahmu Finn"
Finn menurut, membuka mulutnya dan menjulurkan lidahnya seperti perintah Rayne. Segera setelah itu, Rayne membuka celananya dan mengeluarkan penisnya. Menyodorkan ke mulut Finn yg terbuka. Menggosokkan ujungnya ke lidah Finn yg menjulur.
"Sekarang coba masukkan ke mulutmu, lalu kulum"
Finn menurut. Memasukkan setengah penis Rayne, karena mulut kecilnya sudah penuh. Mulai berusaha mengulum seperti perintah gurunya.
"Masukin semuanya Finn, orang gabakal puas kalau cuma setengah yg masuk"
"Hnggg emmmh" Finn berusaha mengucapkan sesuatu, protes mungkin.
"Kalau kamu gamau masukin semuanya sendiri nanti bakalan dipaksa, kayak gini"
Rayne memegang kepala Finn, menghentakkan penisnya hingga semua masuk ke mulut Finn. Finn sedikit menangis, sakit tenggorokannya menerima penis Rayne. Tanggannya pun memukul mukul paha Rayne pelan.
"Nah kalau udah dipaksa gini kamu bisa apa sekarang? Makanya kakak suruh nyoba sendiri tanpa dipaksa. Kalau udah dipaksa gini mau gamau kamu harus gerakin kepala kamu, maju mundur. " jelas Rayne
Rayne pun menjambak rambut Finn. Menggerakkan kepala adiknya maju mundur, seirama dengan gerakan pinggulnya. Mempertahankan gerakan yg sama selama beberapa menit, hingga akhirnya Rayne merasa akan segera cum.
"Kalau orangnya udah mau keluar gini kamu langsung inisiatif keluarin penisnya dari mulut kamu, tapi tetep buka mulutnya. Cum nya biar dibuang ke mulut kamu. Kalau ke tenggorokan bisa lebih sakit" Rayne juga menjelaskan tentang teknik nya.
Finn mengangguk mendengar penjelasan kakaknya. Dia pun mengeluarkan penis Rayne dari mulutnya. Membuka mulutnya lebar lebar, bersiap menerima sperma Rayne. Beberapa saat kemudian akhirnya Rayne cum. Menyemprotkan sperma ke mulut dan wajah milik Finn.
"Good boy, kau bisa menguasai seks oral dengan baik Finn" ucap Rayne sambil mengelus pelan rambut adiknya.
"Baiklah cukup pelajaran hari ini, bantu teman temanmu di bar"
Finn pun mengangguk. Dia segera pergi membersihkan dirinya. Bersiap menjadi pelayanan bar. Dia dan teman temannya menyamar menjadi pekerja bar untuk menandai target mereka. Lance dan Dot bertugas sebagai bartender dan pembuat minuman. Lemon adalah dj wanita di bar itu. Sedangkan mash menyamar sebagai satpam. Finn sendiri berperan sebagai pelayan di sana.
Esok hari-
Rayne dan Finn sudah bersiap untuk pergi ke orca. Mereka hanya pergi berdua. Anggota lain sempat , tapi Rayne meyakinkan mereka.
Sesampainya mereka di sebuah gedung musik, terdengar suara piano yg indah nan merdu. Rayne dan Finn pun langsung memasuki gedung tersebut. Disambut oleh permainan piano oleh Margarette sendiri. Ditemani oleh Carpaccio Luoyang
"Selamat datang di tempatku, jadi ada perlu apa Rayne Ames?"
"Aku tidak suka basa basi, langsung saja ke intinya. Jadi aku ingin Orca membantu Adler untuk menyerang Lang" jelas Rayne.
"Woow tidak perlu terburu-buru, aku bisa saja membantu. Tapi apa balasan yg kami dapat dari ini? "
Rayne mengkode Finn untuk segera melakukan perannya. Finn mengangguk dan maju kedepan. Melepaskan pakaiannya dan menunjukkan tubuh indahnya di depan Margarette dan Carpaccio.
"Saya bersedia menjadi jalang untuk Orca"
Ucap Finn tanpa ragu.Margarette memperhatikan tubuh Finn, sedangkan Carpaccio hanya terdiam saja. Terlihat jelas Carpaccio tergoda dengan tubuh indah milik Finn, Margarette juga menyadarinya.
"Ohoo penawaran bagus Rayne, sepertinya Carpaccio juga sangat menginginkan adikmu. Baiklah aku akan membantumu untuk kesenangan Carpaccio"
"Terimakasih Margarette, kau memang bisa diandalkan"
Rayne pun pergi dari tempat itu sendiri. Meninggalkan Finn disana, karena saat ini Finn akan melakukan tugasnya sebagai jalang terbaik Adler.
"Margarette.... " panggil Carpaccio
"Ya, ada apa cio? "
"Tolong jangan panggil aku begitu, aku ingin segera menikmatinya. Bolehkah? "
" Tentu saja, dia untukmu. Gunakan kamar di lorong paling ujung. Banyak alat yg bisa kau gunakan disana. Aku selalu tau kau suka rasa sakit " jelas Margarette
Carpaccio pun mengangguk. Dia segera membohongi Finn seperti karung menuju ke arah yg ditunjukkan Margarette tadi. Carpaccio dan Finn segera memasuki ruangan tersebut. Nuansa merah redup sangat dominan di ruangan itu. Finn tidak asing lagi dengan ruangan ini, hampir sama dengan ruang belajarnya. Segera carpaccio membanting tubuh Finn. Punggung Finn lumayan nyeri karena lemparan Carpaccio tadi. Dia pun meringis pelan.
"Ssshhh... "
"Kenapa? Sakit? Gw bakal tunjukin banyak rasa sakit buat lo disini
。.。:∞♡*♥ 𝐓𝐎 𝐁𝐄 𝐂𝐎𝐍𝐓𝐈𝐍𝐔𝐄 ♥*♡∞:。.。
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐄𝐀𝐒𝐓𝐎𝐍 𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 - MASHLE FANFICTION
Ngẫu nhiênKota Easton, kota besar yang makmur. Banyak sekali penduduk dan migrasi menetap di kota tersebut. Berdagang dimana-mana dan orang-orang berlalu lalang. Kota yang indah dan cukup asri. Namun dibalik keindahannya menyembunyikan rahasia kelam yang masi...