Unexpected

255 33 2
                                    

"Sekali lagi kubilang, ini bukan kencan."

"Tahu, tahu."

"BUKAN KENCAN." Tegas gadis itu kembali.

"Iya bawel, aku cium nih."

Melengos cuek akan kekehan Ricky yang bergema di sisinya, Hiyyih memilih mengedarkan mata pada deretan butik, gerai parfum hingga toko barang elektronik di sisi mall.

Hiyyih yang tadinya berniat pulang untuk beristirahat usai kuliah yang panjang, terpaksa menemani pemuda yang sepekan ini dekat dengannya ke pusat perbelanjaan. Dengan alibi membeli ponsel baru, sebab lelaki ceroboh itu tak sengaja menjatuhkan ponselnya ke dalam kolam mancur dekat kelasnya.

"Mau tipe seperti apa?" Tanya Hiyyih, saat mereka berhenti di salah satu toko barang elektronik yang menjual berbagai ponsel.

"Seperti kamu."

"THE MOBILE PHONE. Damn, Shen Ricky!?!"

Ricky hanya menampilkan cengir polos sementara Hiyyih mendelik dengan tatapan kesal.

Membiarkan Ricky melihat-lihat dan berbincang bersama pegawai gerai ponsel tersebut, Hiyyih berdecak bosan sembari berjalan keluar untuk mencuci mata.

"Hei princess Hiyyih!"

Mendengar seruan itu, Hiyyih menyorot mata tajam membunuh pada lelaki di dekat konter, dengan jari tengahnya teracung lurus ke arah Ricky yang terbahak-bahak sembari berjalan bersama pegawai tadi ke arahnya.

"Tipe yang kucari ada di gerai yang berbeda, mau ikut?"

"Nggak."

"Tunggu disini, ya."

Perempuan itu mengangguk cepat, juga memberitahu jika dia berniat memesan sandwich di konter lain, Hiyyih tak ingin membuang waktu untuk berkeliling mall agar jeda tunggunya tak terasa bosan.

"Silahkan pesanannya!" Seru pegawai wanita paru baya.

Setangkup sandwich dengan mozzarella yang masih mengepul diserahkan oleh penjual camilan itu pada Hiyyih.

Disantapnya lahap sandwich itu sambil memutar kepala ke kanan-kiri, menilik apakah Ricky sudah selesai. Sebelum melajukan kakinya untuk berlalu, langkahnya terhenti seketika.

"Bahiyyih??"

Tubuhnya reflek membeku dengan remang menjalar seperti kejut listrik, mengurungkan langkahnya dengan bungkus kemasan sandwich yang tergenggam erat.

".... Kang Taehyun."

Pemuda tersebut mengulum bibir canggung. Masih teringat jelas, ingatan tentang pertengkaran hebat yang berujung perpisahan bertahun-tahun lalu, menyerbu bagai rentetan adegan yang memancing emosi Hiyyih.

"Apa kabar?" Sapa yang bersangkutan, "Sudah berapa tahun kita tidak bertemu?"

"Sepertinya aku cenderung pelupa terutama pada sesuatu yang menurutku tidak penting." Balas Hiyyih dingin.

Gadis itu membuang nafas sembari mengalihkan pandangan ke arah lain, tampak berpikir keras untuk kabur dari situasi ini.

"Belum mau memaafkanku sepertinya." Taehyun tertawa kecut, mencoba mendekat dengan melangkah ke depan. "Apa kau punya waktu? Bisa bicara sebentar supaya semuanya jelas?"

RICKY BAHIYYIH's STORIES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang