01. Awal mula

44 3 0
                                    

Keesokan harinya, ara memutuskan untuk berangkat kesekolah menggunakan taxi🚕.

Sesampainya disekolah, ara melihat banyak sekali siswa siswi yang sedang dibelakang sekolah untuk mencabuti rumput rumput yang sedikit panjang itu.

Ara pun acuh kemudian ia berjalan masuk ke kelas nya. Dan dapat ia liat ada Karel yang sedang tertidur di meja nya.

"Hai" sapa ara kepada Karel

Namun, sapaan itu dibalas cuek oleh Karel. Entah itu karna Karel tidak perduli atau memang ia sedang tidur.

"Kamu kalo tidur lucu deh" ucap ara sambil mengelus elus rambut Karel.

"Masa?" Bangunnya

Ara terperanjat kaget karna Karel tiba tiba bangun.

"Eh, maaf. Ara ganggu kamu ya?" Tanya ara bersalah

"Gak ko, gw gak tidur" jawabnya

Ara merasa heran dengan Karel.

"Emm.. Ara mau tanya."

Karel pun sontak mengarahkan netra nya untuk menatap gadis cantik didepan nya itu. "Apa?"

"Karel punya temen gak?" Entah kenapa ara tiba tiba menanyakan hal seperti itu kepada Karel.

"Temen? Ya punya lah. Yakali gak" tawa nya

Ara bisa melihat tawa Karel yang tanpa beban itu. Tampan. Sangat tampan.

"Kenapa ngelihatin gw kaya gitu? Suka lo?" Smirk Karel

"Eh, e-enggak ko" jawab ara malu

"Kalo suka mah bilang" ledek Karel

"Apaan sih! Gak ya" ucap ara kemudian memukul lengan Karel

"Aww, aduh aduhh" rintih nya berpura pura

"Ehh, maaf. Ara gak sengaja" ucapnya polos kemudian mengelus elus lengan Karel.

"Aww, sakit nih ra" aduhnya lagi

"Terus gimana? Mau ara bawa ke UKS?" Tanya ara lugu n polos

Karel sempat melongo karna ucapan ara yang ingin membawa nya ke UKS. Padahal kan ia hanya perpura pura...

"Gak us--"

"Hai" pekik salah satu perempuan berambut pirang, Nazea karisma putri. Panggil aja Zea.

"Mau apa lo?" Kata Karel sedikit meninggi.

"Karel, gak boleh kaya gitu" bisik Ara dengan mendekatkan tubuh nya ke kerel.

Karel dengan jelas bisa melihat bibir plum milik Ara yang sangat sexy dan juga cantik

"Ekhm! Ko aku dicuekin sih" ujar Zea.

"Lo mau apa, hah?!" Ucap Karel lagi

"Em.. Lo, tepos. Bisa minggir dulu gak?" Ceplos Zea

Karel menatap Zea dengan tatapan yang sulit diartikan

"Tepos?" Batin Ara menga nga.

"Woi!!!"

"Eh, iya" ucap Ara kemudian pergi. Namun belum sempat beranjak, tangan Ara ditarik paksa oleh Karel seolah olah ia tidak mau berjauhan dengan nya.

Karna Karel menariknya dengan kuat. Ara sampai tidak sengaja mencium bibir love Karel dan membuat sang empuh terkejut dan senang

Zea yang melihat itu tidak Terima, ia kemudian menarik paksa tangan Ara sampai Ara terbentur kepala meja cukup keras.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐎𝐁𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍? ||-𝐊𝐀𝐑𝐄𝐋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang