Abaikan typo ⚠️
Happy reading🌷🌷
•
•
•
Amora kini telah tiba di kelasnya yang berada di paling pojok yaitu 11 MIPA-3 awalnya dia ingin mengambil jurusan IPS namun, sama saja ada hitung-hitungan.
Gesya dan Fena satu kelas dengan Amora sedangkan Kirana berbeda. Tapi, hanya berbeda beberapa langkah karna kelas Kirana berada di samping kelas Amora.
"Eh, Mor! Gimana?" tanya Fena.
Amora mengkerut kan keningnya. "Gimana apanya?"
Fena berdecak sebal. "Ish! Maksud gue itu-ituanya gimana? Lancar?"
Uhuk! Uhuk!
Gesya yang sedang meminum teh kotak tersedak saat paham akan apa yang di maksud Fena. "Astaghfirullah, inget dosa Fen! Lo nanya nya enggak masuk akal."
"Gue kan cuma nanya!" cerca Fena.
Bel berbunyi...
Menandakan bahwa pelajaran pertama akan segera dimulai. Seluruh siswa-siswi SMA WIJAYA sudah masuk kedalam kelasnya masing-masing.
Dikelas Amora hari ini ada pelajaran Matematika yang sangat-sangat membagongkan tapi, untung saja guru Matematika yang mengajar sedang ada rapat jadi jamkos.
Suara riuh gemuruh dikelas seketika terhenti saat seorang Guru datang.
"Siapa tadi yang mukul-mukul meja? Kalian mau saya aduin ke guru BK?" Merry atau kerap di sapa Bu Ery adalah seorang guru mata pelajaran IPS.
"Sekarang duduk di tempatnya masing-masing. Mohon maaf ibu menganggu, disini ibu hanya memperkenalkan murid baru yang akan menetap di kelas kalian."
Semua mata tertuju pada pintu masuk. Tau saja kan artis yang akan pindah dikelas mereka? Hihihi...
Murid baru itu masuk kedalam dengan satu tangan yang di masukan kesalah satu saku celana. Dia adalah seorang lelaki, siapa lagi kalau bukan Raiden?
"Mampus!" human Amora. Waduh, waduh, waduh untung saya di tengah karna dua orang di seblah saya penuh dengan amarah.
Semua cewek yang berada di kelas itu seketika tantrum melihat segi ketampanan yang dimiliki, Raiden.
"Please dong ah! Ternyata dia ada dikelas kita."
"Kalo gue liat dia terus auto jadi, cegil!"
"Ini sih real bikin gue klepek-klepek,"
Dari sudut ruangan bisa terlihat Vero, Rezka dan Tara yang dikejutkan dengan kedatangan ketua mereka.
"Eh, 4njir! Pindah gak bilang-bilang? Kalo ngomong dari awal kan, gue bisa mempersiapkan diri." ucap Vero.
"Mempersiapkan diri buat apa? Kaya mau nikah ajah!" cibir Tara.
"Gue tau! Vero mempersiapkan diri untuk, bos sang ketua yang emosi nya suka meledak kaya Bom," tebak Rezka yang segera diacungi jempol oleh Vero.
Bu Ery mempersilahkan Raiden untuk masuk. "Silahkan perkenalkan diri kamu," suruhnya.
Raiden mengangguk. "Perkenalkan nama gue Raiden,"
"Itu ajah? Gak sekalian nomor telfonnya gitu?" tanya salah satu gadis membuat para kaum adam menyorokinya.
Huuu!! Modus
"Yasudah ibu tinggal dulu dan kamu Raiden silahkan duduk di kursi yang masih kosong," Bu Ery melangkah keluar kelas.
Padangan mata Raiden tertuju pada kursi sebelah Amora yang kosong. Amora yang mengerti akan tatapan itu segera membenahi tasnya di kursi itu. "Disini udah ada orang, lo bisa pindah kebelakang."
"Gausah alesan. Kalaupun disini ada orang gue suruh dia yang pindah!" tutur Raiden membuat Amora kalah telak.
✯✯✯
Jam istirahat telah berbunyi...
Hampir seluruh kelas sepi karna, kebanyakan
dari mereka berada di kantin untuk mengisi perut.Begitu pula dengan Raiden, Arka, Vero, Rezka, Tara dan beberapa anggota Motral Enemy yang kebetulan bersekolah disitu juga.
"Rai, gimana malam pertama nya?" tanya Vero.
Peletak!
Tara Reflek menjitak kepala Vero. "Astaghfirullah, inget dosa Ver!" imbuhnya.
"Heh! Lo tau gak sih kepala gue tuh mahal! Daddy sama Mommy gue udah susah-susah bikin juga," cerca Vero.
"Lo aneh Ver! Mana mungkin Tara tau proses pembuatan lo. Eh! Kok malah bahas kesitu sih?" Rezka mulai bersuara dan menyadari akan ada pembahasan yang sudah terlalu jauh.
Sedangkan Raiden tak menanggapi percakapan para sahabatnya itu. Pandangannya hanya tertuju pada Amora yang sedang asyik memakan Siomay.
Arka yang menyadari akan hal itu tersenyum tipis. "Khem! Lo masih punya rasa?" tanyanya. Raiden yang merasa ada pertanyaan yang harus di jawab pun menoleh. Pertanyaan macam apa ini?
"Enggak!"
"Tapi, kenapa Abang liatin dia sambil mesem-mesem gitu? Mana mungkin kan Abang tiba-tiba G1l*?" Darel merupakan salah satu anggota Motral Enemy. Perkataannya kali ini mampu membuat mereka tertawa.
Eh! Wajah Raiden sudah seperti orang yang sedang kepanasan.
Disisi lain...
Amora yang merasa sedang dalam pengawasan Raiden pun segera pergi meninggalkan Kantin.
"Ayok, kekelas. Gue disini mirip artis yang dari tadi diliatin mulu," Amora sengaja meninggikan suara agar, Raiden dapat mendengar nya.
✯✯✯
Kawasan sekitar ibu kota sudah terlihat sedikit meredup karna, jam sudah menunjukkan 15.23 WIB. Semua siswa-siswi SMA WIJAYA sudah pulang kerumahnya masing-masing.
Berbeda dengan Amora yang masih terjebak di kelas karna, hari ini adalah jadwalnya untuk piket.
"Waduh harus cepet nih! Gue takut ada setan di sini," Amora mengepel lantai dengan langkah maju. Kapan akan bersih kalo cara ngepelnya saja begitu?
Hingga suara langkah kaki dapat terdengar dipendengaran Amora. Siapa yah? Jeng! Jeng, jeng! Ternyata Raiden. Ngapain dia disini? Belum ganti baju lagi? Apa dia sengaja untuk menunggu Amora sampai selesai piket?
"Ngapain lo disini?" tanya Amora namun tak ada jawaban sama sekali. Raiden melangkah maju dan ikut memegangi Tongkat pel hingga Matanya tak sengaja melihat Manik hitam legam Amora.
Raiden menggeleng pelan dan berusaha fokus lagi. Yuk, bisa yu! "Kalo ngepel itu mundur bukan maju!" tutur Raiden. Anjr0t! Amora dibuat malu.
"Cerewet, gue kan lagi buru-buru jadi gak pokus. Udah deh mending lo pergi ajah! Pulang sono dan jangan ganggu gue," ujar Amora yang hanya menerima gelengan.
"Gue tetep bantu lo!" titah Raiden.
"Enggak!"
"Gue bantu!"
"Enggak!"
"Gue Suami lo! Kalau gue mau bantu, tetep gue bantu. Enggak ada bantahan dan gak ada penolakan, pahami itu!" Amora terdiam beberapa detik saat mendengar perkataan Raiden.
Tak membutuhkan waktu lama akhirnya mereka sudah selesai membersihkan kelas. Uh! Harum soklin tiada duanya.
Amora menatap Raiden. "Karna lo, udah bantu gue. Lo harus traktir gue Cilok,"
"Gak kebalik?" tanya Raiden.
"Ya enggak lah! Emang gue nyuruh lo buat bantuin gue? Enggak 'kan? Yaudah," cerca Amora yang membuat Raiden mengiakan saja, ini juga terpaksa!
Bersambung...
Penuhi kolom komentar untuk lanjut.
Ingat jangan panggil Kak❗ aku masih muda gak tua-tua amat.Next or stop?