"Dia itu seperti bulan, indah namun tidak bisa di gapai"
~Kanaya Tabitha~HAPPY READING❤️
Tepat pukul jam 4.48 azan subuh berkumandang, terlihat gadis cantik yang masih tertidur pulas di atas ranjang terbangun mendengar suara adzan tersebut ia pun segera beranjak untuk menunaikan kewajibannya sebagai umat muslim, setelah menunaikan shalat ia pun mengaji sambil menunggu matahari terbit.
Tok tok tok..
"Kanaya.." panggil seseorang dari luar."Iya." Jawab Kanaya sambil membuka pintu kamarnya.
"Kamu siap siap yah habis itu kamu bantuin kakak di cafe nanti." Ucap Erna sepupu Kanaya.
"Yaudah Kanaya siap siap dulu habis itu nyusul" jawab Kanaya yang hanya di angguki Erna.
Tepat pukul 6.00 matahari sudah terlihat ia pun bergegas untuk bersih bersih, mulai dari dapur, ruang tamu, dan terakhir kamar ayah dan kakaknya. Setelah kepergian ibunya Kanaya menjadi anak yang mandiri dan tidak suka keluyuran, kepergian ibunya membuat Kanaya sangat terpukul, Selama ini tempat bersandar Kanaya hanya ibunya baik senang maupun duka Kanaya akan selalu bercerita kepada ibunya saja namun tuhan berkehendak lain, Allah lebih menyayangi ibu Kanaya.
Setelah berkutat dengan sapu dan alat lainnya Kanaya bergegas membersihkan tubuhnya terlebih dahulu sebelum pergi ke cafe milik sepupunya itu.
Setelah berjalan beberapa menit Kanaya pun sampai di tempat tujuannya namun setelah ia sampai sepupunya mengatakan bahwa semuanya sudah selesai di kerjakan oleh pelayan yang juga bekerja di cafe milik sepupunya, Kanaya mencebik kesal mengapa sepupunya itu menyuruhnya ke cafe kalau tidak di butuhkan? Pikirnya.
Namun pikirannya ia tepis dan lebih memilih untuk mengerjakan tugas tugas yang sudah menumpuk, Kanaya membawa semua tugasnya ke cafe karena jika di rumah ia akan menjadi sangat malas maka dari itu ia berinisiatif untuk mengerjakannya di cafe saja. Kanaya Tabitha yang sudah memasuki usia 18 tahun itu kini sudah duduk di bangku SMA kelas XII semester akhir, yang harus menyelesaikan semua tugasnya yang sudah menumpuk agar ia bisa ikut ujian nanti, katakan saja jika Kanaya ini orangnya pemalas.
Tepat saat ia tengah asyik dengan tugasnya tiba tiba hujan turun dengan derasnya, Kanaya yang tengah serius itupun terhenti sejenak dan memandang keluar jendela cafe dengan perasaan yang tidak bisa diartikan, di sisi lain ntah mengapa rasanya hatinya saat ini tengah sakit namun ia tak tahu penyebabnya apa.
"Hufftt, aku kenapa yah? Kok perasaan ku jadi kacau gini." Tanyanya pada diri sendiri.
Namun Kanaya tidak ingin mengambil pusing semua itu, ia kembali mengerjakan tugas yang tadi tertunda namun setelah itu dia menepuk jidatnya
"Aduhh kok bisa lupa sih itu makalah kan penting banget huh harus banget yah aku ke rumah buat ngambil? Mana hujanya deras banget lagi." Ucapnya lesu.
Namun dengan langkah seribu ia pun berlari ke rumahnya untuk mengambil makalah yang harus ia perbaiki, setelah selesai mengambil makalahnya pun ia kembali ke cafe. untung saja jarak cafe dan rumahnya tidak terlalu jauh sehingga memudahkannya untuk sampai dengan cepat.
Setelah sampai di cafe ia terkejut melihat seorang lelaki tampan yang tengah duduk di cafe sebrang meja yang ia duduki ia sempat kagum melihat ketampanan orang tersebut namun dengan cepat ia istigfar dan berkata "astagfirullah gadhul Bashar nay huhh" ucapnya dalam hati.
"Tapi kan cafe nya gak layanin siapa siapa hari ini kok dia bisa masuk sih?" Tanyanya pada diri sendiri.
Namun Kanaya tak ingin mengambil pusing semuanya yang terpenting adalah tugas tugasnya cepat ia selesaikan agar ia bisa mengumpulkanya lusa nanti.
Kanaya yangg sudah lelah pun merentangkan otot otot lengannya yang rasanya hampir patah saat ini, tidak sengaja Kanaya menoleh ke arah pemuda tampan yang ada di dekat mejanya saat ini, ia akui lelaki itu memang sangat tampan namun mengapa bisa ia masuk ke sini dengan memesan makanan? Bukannya cafe hari ini tidak melayani siapa siapa yah? Pikirnya.
Kalau ada yang salah tolong di koreksi ya teman teman soalnya author pemula hehe.
Selamat membaca semoga kalian suka❤️
Maaf guys part ini pendek.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGAGUMI
Short StoryApakah mengagumi bisa memiliki? Seperti Kanaya yang mengagumi seseorang apakah Kanaya akan mendapatkan cintanya? Yuk simak ceritanya