Come back to ME

436 50 13
                                    

|

V











Eum.... Jadi... Ngapain nih?.... Oh baru inget, kalian mau baca sambil denger lagu diatas? Tapi kalo discroll lagunya mati? Ini saran buat kalian. Pas kalian masuk ke bab langsung scroll ampe yg atas ini (lagunya) ga kelihatan tapi kalian masih bisa baca awal bab nya. Inget buka bab langsung scroll, pas videonya masih loading. Tapi kalo kalian komen lagunya mati lagi sih. Itu aja yg pengen aku bilang, soalnya aku milih lagunya karena emang lagunya enak, dan cocok ama alur, kurasa. Selamat baca^^

_____________________________

______________________________________________

____________________________

Suara piring pecah menggema dalam ruangan. Namun tak meredam suara dua orang yang sedang bertikai. Suasana ruangan itu kian memanas hingga banyak benda kini beterbangan akibat pasangan suami istri itu. Sementara tak jauh dari mereka diatas bangku meja makan, seorang anak memakan makanannya tanpa terganggu keributan yang terjadi.

Sesekali anak itu menatap kearah orang tuanya yang masih asyik bertengkar. "Aku ini bla bla bla, Kau tidak pernah bla bla bla ... Aku? Kenapa aku? Ini bla bla bla, salahmu bla bla bla!" Gumamnya lirih meniru segala perkataan orang 'dewasa' dihadapannya. Ia dengan tidak nafsu memainkan sendok dan makanan di piring. Wajahnya dingin dan matanya tampak kosong.

'Kuharap waktu lebih cepat berlalu...'

Smartwatch miliknya berkedip, menunjukkan waktu yang ia tunggu sedari tadi. Segera ia lompat dari kursi meja makan dan berlari keluar. Dengan semangat ia berlari menuju rumah yang berada diujung kompleks. Begitu sampai ia merapikan sedikit penampilannya dan menekan bel.

Pintu dibuka seorang anak dengan rambut merah muda muncul dari pintu. Senyum terpatri indah di wajahnya. "Oh Krow! Bun, I'm playing with Krow!" Jaki meminta izin sambil berlari mendekati Krow di halaman. "Maaf, membuatmu menunggu" ucap Jaki. "Tidak! Aku juga baru sampai, ayo ke taman!" Ajak Krow sambil menarik tangan Jaki.

Sesampainya mereka di taman, mereka bermain dengan anak anak yang ada disana. Merdu tawa riuh rendah mengalun memancar bahagia. Krow tampak ceria bersama Jaki dan kawan kawannya, seolah wajah dingin nan kosong itu tak pernah muncul pada dirinya. Hari mulai menjelang sore namun semakin banyak anak yang datang. Krow, Jaki dan beberapa anak lain bermain bentengan. Krow dan Jaki berada di tim berbeda. Jaki saat ini sedang mengejar Krow.

Seorang anak yang berlari cepat kearah Jaki. Anak itu tampak tak menyadari bahwa dirinya akan menabrak Jaki. Beruntung Jaki menyadari hal tersebut. Beberapa saat sebelum tertabrak Jaki memutar tubuhnya, menghindari anak yang berlari kearahnya. Namun ia tak memperhatikan kearah mana ia berputar dan Jaki terjatuh dari tangga taman setinggi 1 meter.

Krow mengurangi kecepatan larinya menyadari Jaki tak ada dibelakangnya. Ia dengan bingung segera berbalik mencari sahabatnya. Ia melihat temen temannya berkerumun mengelilingi sesuatu. Dengan penasaran ia mendekati kerumunan anak anak. Krow menggeser paksa anak anak yg berkerumun.

Krow membelalakkan mata menatap Jaki yang saat ini tak sadarkan diri dengan siku memutar kearah tidak wajar dan kepala berdarah. "PANGGIL AMBULANS!!!" Teriak Krow kepada teman temannya, seorang anak bergegas pulang dan menelepon ambulans dan anak yang lain berlari menuju rumah Jaki untuk mengabari ibunda Jaki. Krow tak henti-hentinya menangis dan berusaha menahan darah yang keluar dari kepala Jaki dengan apapun yang miliki, bahkan pakaiannya kini telah bersimbah darah.

Ambulans tiba bersamaan dengan tibanya bunda Jaki. Bunda Jaki tampak kacau menangis tersedu-sedu sambil membawa putranya. Bunda menutupi pakaian penuh darah Krow dengan jaketnya. Di depan UGD Krow yang sudah berhenti menangis berada di pelukan bunda Jaki setelah abrasi/ekskoriasisnya diobati.

Come back to ME, NOW!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang