biasanya anak sma pada saat jam pulang sekolah mereka akan lanjut pergi main bersama teman temannya tongkrongannya, atau berpacaran, tetapi disini lah Eunseok berada di warung rumahan milik mama nya. mama nya meminta Eunseok hari ini menjaga warung karena mama nya ada urusan diluar. sebenernya malas sekali Eunseok menjaga warung, biasanya dia ke warung jika ingin mengambil cemilan untuk menemami dia menonton anime. Eunseok menjaga warung sambil membaca manga favoritenya, tapi ia merasa tidak tenang membaca karena merasa ada yang menatapinya tapi ia tidak tahu dimana, saat ia ingin lanjut focus membaca tiba tiba ada tangan yang keluar dari bawah buku, dan membuat Eunsok pun kaget terloncat dari duduknya.
saat ia melihat ke pemilik tangan tersebut, ternyata terdapat adek kecil yang mungkin sepantaran dengan bocil bocil komplek, tetapi ia asing dengan muka adek kecil ini, karena Eunseok kenal sangat dengan bocil bocil komplek yang suka jajan ke warung milik mama nya. bocil ini terlihat bingung sambil melihat melihat sekitar warung, Eunseok pun membuka percakapan "cari apaan cil?" adek kecil yang bingung itu pun melihat ke arah Eunseok "nothing, aku cuman ingin bertanya, apa tidak ada Fiji water disini?" Eunseok yang mendengarnya pun serta ikut bingung, apaan dah Fiji water. "engga ada disini cil, disini mah minuman gelas semua. nih minuman enak cobain aja dah" ucap Eunseok, adek kecil yang melihat Eunseok mengambil minuman yang di rekomendasikan pun meminumnya.
sekarang Eunseok pun merekomendasi kan banyak jajanan yang biasanya bocil bocil kompleknya beli, salah satunya itu jajanan ciki ciki yang dalamnya ada hadiah. saat adek kecil itu membuka cikinya ia menemukan mainan yang tidak biasa, itu cincin permen. Eunseok yang melihatnya berkata "widih cil, lo dapet harta karun. jarang jarang ada yang dapet cincin ginian" ucap Eunseok, yang dapat anggukan dari yang kecil mengartikan ia mengerti apa yang di maksud Eunseok.
tiba tiba mobil e-class hitam berhenti depan warung rumahnya, Eunseok yang melihat mobil itu pun kagum karena mobil favorite nya ada di depan matanya, dan ternyata itu mobil jemputan si adik kecil. supir yang keluar dari mobil itu pun membuka pintu belakang mobil, yang mengartikan adek kecil itu untuk memasuki mobil untuk pulang. saat adek kecil itu berjalan kearah mobil, tiba tiba berbalik badan, dan berjalan ke arah Eunseok, dan mengambil tangannya "kakak ini cincin untuk kakak, nanti pas Anton sudah gede nikah sama Anton ya" ucap adek kecil yang ternyata bernama Anton.
Eunsok pun yang terdiam dan tersenyum, melambaikan tangan ke arah mobil itu mengartikan perpisahan, dan Eunseok juga menghiraukan ucapaan adek kecil itu. pikirnya Anton masih kecil, dan Eunseok juga pernah mengajak orang random untuk menikah padanya waktu seumuran Anton, jadi ia paham sangat.
. . .
hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun. disinilah Eunseok berada, bekerja di suatu perusahan ternama di ibu kota, tak terpikir oleh dirinya akan mengabdi pada masa dewasanya menjadi budak korporat.
"gue mau nikah sama om om kaya aja, udah ga minat gue kerja depan komputer muak" celetuk Eunseok, yang sedang merasa lelah sama kerjaannya, dan sekarang ia sedang makan makan dengan teman kuliahnya "lah bukannya dulu ada bocil yang ngasih lu cincin, bilang mau nikahin lu" ucap temannya yang sedang membolak balikkan daging pangganannya sambil bercanda. Eunseok pun yang mendenger kata temannya sedikit flashback, apa kabar dengan bocil yang bernama Anton itu ya? semenjak bocil itu memberinya cincin, Anton suka ke warungnya, yang ternyata Anton sedang ikut les piano dirumah tetangga Eunseok, dan setahuan kemudian Anton tidak terlihat lagi, yang ternyata pindah ke luar negri. padahal Eunseok herharap bisa berteman sama Anton sampai sekarang, dan juga pasti akan seru. apa kabar ya ia sekarang? mungkin sekarang ia baru lulus kuliah, dan mencari kerja.
ー celaka, hari ini adalah hari penting. karena ada pertemuan dengan calon CEO tempat eunseok bekerja. rumornya ini anak dari CEO yang sudah lama tinggal di Luar negeri, dan balik ke ibu kota untuk melanjutkan perusahaan turun menurun ini.
saat Eunseok tiba ia berdiri paling belakang, karena karyawan perusahan sudah berkumpul, ia tidak bisa melihat jelas yang ada di depannya saat ini. di satu sisi ada yang melihat Eunseok yang sedang mencoba melompot lompat untuk melihat kearahnya, gemas ucap seorang tersebut dalam hati sambil tersenyum.
saat balik ke tempat bilik kerjanya, Eunseok mendengarkan rekan rekan kerjanya yang sedang bergosip heboh tentang calon CEO yang baru yang bernama Chan Young.
saat jam istirahat waktunya Eunseok makan siang, tetapi hari ini ia ingin makan di belakang kantornya, karena saat ini ia merasa bosan dengan menu kantin kantornya, saat ia berjalan tiba tiba ada yang menepuk pundaknya, saat Eunseok menoleh ke arah orang yang menepuk pundaknya pun, terdapat lelaki tinggi yang familiar rasanya, lelaki yang menepuknya pun membuka percakapan "kak, long time no see. ini aku Anton" ucapnya sambil tersenyum.
Eunseok pun langsung memeluk si bocil "long time no see you too cil, maaf tadi gue sempet bingung. soalnya lo tinggi banget sekarang" ucap Eunseok, dan bertanya lagi "lo kerja disini cil? tapi kenapa gue kaya gapernah liat muka lo ya"
Anton pun menjawab "aku baru kerja disini kak" Eunseok pun mengangguk, paham ternyata Anton anak magang disini.setelah itu pun Eunseok mengajak pemuda itu untuk makan siang di belakang kantor, dan sambil mengobrol banyak hal. saat mereka ingin balik ke kantor, mereka melihat ciki ciki yang dulu pernah Anton kasih hadiahnya ke Eunseok. Eunseok pun berkata "lah ini ciki ciki yang isi cincin itu, lo inget engga? btw cincin yang lo kasih waktu itu masih gue simpan loh dirumah" ucap Eunseok, Anton pun yang mendengarnya sangat senang, dan membeli ciki ciki itu lagi. saat ia buka, apa ini yang di namakan kebetulan, ternyata hadiah dari ciki ciki tersebut ternyata cincin lagi. Eunseok yang melihatnya pun tertawa, karena mengingat waktu lampau. Anton pun yang melihatnya ikut tertawa, dan mengambil tangan Eunseok untuk di pasangkan cincinnya pada jarinya "pake cincin ini dulu ya ka, nanti aku beliin yang benerannya pas kita nikah"ucap Anton.
Eunseok pun terdiam, ia kira bocil ini hanya bercanda waktu itu, tapi lihat dari muka Anton sekarang, ia sangat menunjukan muka sungguh sungguh. Eunseok pun berkata "yang bener aja cil, tapi ada syaratnya" ucap Eunseok dengan nada bercanda, tetapi Anton mengangguk serius mengartikan dia sungguh sungguh ingin menikah dengan pujaan hatinya sejak kecil.
"kalau lo bisa bikin gedung tempat kita kerja jadi milik lo, gue mau. soalnya gue udah muak kerja, dan pengen santai santai aja sampai tua" ucap Eunseok dengan nada bercanda, Anton yang mendengarnya pun ikut tertawa.
saat mereka balik ke kantor seluru atensi kantor tertuju kepada mereka berdua, Eunseok pun bingung melihat sekitarnya. yang ternyata ada CEO yang baru keluar dari lift kantor, berjalan ke arahnya, seketika itu pun Eunseok, dan semua orang yang melihatnya pun membungkuk hormat kepada CEO. saat mereka berdiri melihat ke arah CEO yang sedang menepuk pundak Anton, dan berkata "darimana saja kamu? ayah ingin mengajak mu makan siang bersama rekan rekan kerja ayah, agar kau terbiasa nantinya" ucap CEO.
sebentar Eunseok pun bingung mendengar percakapan ini, CEO perusahaan ini, ayahnya Anton? Chan Young? bukannya ia anak magang? ternyata calon penerus perusahaan ini?
Anton yang melihatnya Eunseok bingung langsung mengambil tangan Eunseok yang ia pasangkan cincin pada jari kelingkingnya, untuk diberi lihat ke ayahnya "ayah saat aku jadi CEO nanti, aku akan menikah dengannya" ucap Anton.
ayahnya yang tau sifat Anton pun hanya tetawa sambil memegang jidatnya heran, orang orang yang kantor pun yang mendengarnya pun menutup mulutnya tak percaya, dan apalagi Eunseok yang ingin pingsan saat ini juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
i got you
Ngẫu nhiên(one shoot) kakak ini cincin untuk kakak, nanti pas Anton sudah gede nikah sama Anton ya