03🔞

459 25 4
                                    

TW// RAPE, SUICIDE, SEXUAL HARASSMENT

CW// ANAL SEX VIDEO, FINGERING, SPANKING, SQUIRTING, DEEP THROAT

Pagi itu, Nando dikagetkan dengan fakta bahwa penis kebanggaanya sama sekali tak bisa berdiri lagi. Pikirannya kalut mengira bahwa dirinya masih terlelap dalam mimpinya, menolak kenyataan bahwa kejadian barusan bukanlah bunga tidurnya.

"Engga, engga. Ini pasti masih mimpi ga mungkin, ga mungkin, gue harus bangun— iya gue harus bangun" setelah meyakinkan dirinya Nando mencubit tangannya sekuat mungkin, namun nihil ia tetap tidak terjaga dikasur empuk kesayangannya, Nando harus ditampar fakta bahwa kejadian ini bukanlah mimpinya semata.

Dalam keadaan panik dan kalut Nando lagi-lagi dibuat kaget dengan satu pesan yang berhasil membuatnya mengamuk kesetanan. Ternyata ada dalang dibalik perubahannya.

Nando mencoba meredam emosinya, menuju ke kamar mandi untuk bersiap pergi ke kantornya. Setelah menanggalkan semua pakaian, Nando kembali merangsang lagi kemaluannya yang yang sama sekali tak bisa ereksi, Nando merutuki dirinya sendiri, mengumpat kepada siapa saja yang sudah membuatnya menjadi seperti ini.


-----


Sesuai arahan orang yang bahkan tak ia kenal itu, sekitar jam 8 malam, Nando langsung menuju ke tempat si pengirim pesan. Sebenarnya Nando cukup was-was jika orang yang mengirimkan pesan merupakan seseorang yang berniat jahat, ada secuil keinginan Nando ingin mengajak temannya, namun sekali lagi, Nando itu arogan ia tak mungkin membiarkan siapapun tau soal dirinya yang bahkan tak bisa ereksi dibawah sana, tak akan pernah, termasuk orang tuanya. Dimana akan ia taruh harga dirinya jikalau seseorang mengetahui fakta memalukan ini?

Hingga akhirnya prasangka Nando tentang seseorang yang berniat jahat itu sirna ketika mengetahui bahwa orang yang mengirimkannya pesan adalah Jero, pria yang ia kenal sebulan lalu di bar yang selalu ia kunjungi hampir setiap malamnya.

"Anjing, tenyata lo biang keroknya. Lo apain gue bangsat?" Marah Nando ketika melihat wajah Jero yang malah ia temui.

"Calm down Nan, let me explain first" ucapnya Jero menenangkan.

"Jelasin sekarang!" Nando berteriak masih mempertahankan raut sombongnya.

"Jadi, gue itu ilmuan yang lagi nguji satu obat—"

"BRENGSEK JADI LO NGEBUAT GUE KELINCI PERCOBAAN LO?" Potong Nando kelewat emosi.

"Calm down, Nan. I'll explain first, okay?"

"Jadi, gue lagi nguji satu obat yang bertahun-tahun udah gue lakuin eksperimennya. Dan dihari lo sama gue ketemu waktu itu obatnya berhasil berjalan ke tikus yang jadi percobaan gue selama ini, karena kelewat senang akhirnya gue pergi ke bar like self reward, you know? Dan tanpa gue sadari, gue ternyata ngebawa obat itu disaku celana yang gue pakai, sialnya gue malah ketemu lo dan mabuk bareng, gue terlalu mabuk waktu itu Nan dan secara ga sadar gue masukin obat itu dalam minuman lo. Awalnya gue pengen bilang soal ini tapi gue mau mantau lo beberapa hari dulu to ascertain whether the drug has any harmful side effects or not? Dan tenyata sampe seminggu gue merhatiin lo sama sekali ga ada keadaan darurat yang terjadi, so gue biarin sebulan dan mastiin apakah obat gue bisa work ke manusia atau engga, dan ternyata work. Sorry Nan for using you as a guinea pig"

"Anjing lo ya, lo tau ga ini ilegal. Lo mau gue laporin ke polisi?"

"Tenang Nan, gue ada obat penawarnya kok. Lo tinggal minum aja dan tubuh lo bakal sembuh lagi. Penawarnya juga bekerja lebih cepat dari obat pertama, paling lama tubuh lo bakal normal lagi dalam sehari"

Nando dengan cara memaksa langsung meminta obat penawar tersebut, tanpa sadar sekali lagi ia dibodohi, memakan umpannya untuk yang kedua kali.

Beberapa menit setelah meminum obat tersebut, tubuhnya seakan mati rasa, kepalanya pening dan penglihatannya kabur. Dalam keadaan sedikit sadarnya Nando sempat mendengar ucapan menakutkan Jero.

"Everything I said was a lie, you walked into my trap, bitch. Welcome to your hell, Nando"

Dan setelahnya semuanya gelap, Nando pingsan tak sadarkan diri.


-----


Nando terbangun ditempat asing namun tak asing baginya, dengan keadaan pusing Nando mencoba menggerakkan tubuhnya, namun ia dikagetkan dengan keadaannya yang sudah telanjang bulat tanpa busana, diitambah kedua tangan dan kakinya terikat disetiap sisi kasur. Untuk yang pertama kali dalam hidupnya Nando merasakan takut luar biasa, tubuhnya gemetar saking paniknya.

"Are you awake yet, slut?" Suara itu membuat Nando semakin bergerak gusar, pemilik suara itu tak lain dan tak bukan adalah Jero yang baru saja ia temui tadi.

Jero perlahan mendekati Nando yang terikat ketakutan, Nando mencoba beranjak tapi tak bisa sebab semua pergerakannya telah diikat kuat. Setelah sampai duduk disisian ranjang didekat Nando, Jero membawa jarinya menekan lubang Nando yang membuat si pemilik berteriak marah ketakutan. Dan disini Nando tersadar, titik sensitifnya sudah berubah kebagian belakangnya, penisnya pun kembali ereksi. Obat Jero bekerja dengan baik.

"AAHHH... BRENGSEK ANJING LO MAU NGAPAIN SIALAN? LO MAU GUE LAPORIN KE POLISI KARENA MERKOSA GUE BANGSAT!"

"Polisi? Ah, apa dulu adek gue juga ngelakuin hal ini, Nando Jemian?"

"Maksud lo?"

"Novita Saraswati, gadis 19 tahun yang lo perkosa dan lo bunuh semangat hidupnya 3 tahun yang lalu. Gue kakaknya"

Seketika dunia Nando jatuh berantakan, tubuhnya gemetar ketakutan, pikirannya memutar kejadian silam, semua memori-memori datang perlahan, membuatnya teringat dengan perkataan Hegi yang sempat ia remehkan. Nando menerima karmanya.

"TOLOOOOOOOOONG, SIAPAPUN DILUAR SANA, TOLONG GUEEEEEEEEEE" hanya itu pertahanan yang mampu Nando kerahkan.

Satu-satunya orang yang mendegar teriakannya tertawa meremehkan "TOLOOOONG, TOLONGGGG, TOLOOONG" teriak Jero ikut meminta tolong.

"Nando Jemian, lo ga lupa kan tempat ini. Ini tempat yang sama lo memperkosa adek gue. Lo kan tau sendiri kenapa lo dulu milih tempat ini? Karena lo tau ga bakal ada seorangpun yang akan menolong Novita walaupun dia berteriak sekeras mungkin, right?"

Hilang sudah wajah arogan itu, raut sombong yang selama ini selalu melekat diwajahnya menghilang dalam sekejap oleh satu fakta barusan. Hari ini untuk pertama kali dalam hidupnya, Nando percaya karma itu ada.

"So, let's start the game, slut!"

🤍🤍🤍


Note author:

Dikarenakan ini cerita 18+, cerita lengkap bagian ini hanya tersedia di privatter  (bisa dilihat diakun X ___semicolon__) disana sudah tersedia cerita detail dari bagian ini+video nsfw yang bisa kalian akses.

KARMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang