1

93 16 1
                                    

.
.
.

"le, tolong bawakan ini ke kamar kakak kamu, dia belum makan dari kemarin"kata mama angkat nya sembari memegang nampan yang berisi makanan, emang benar semenjak chenle diadopsi kemarin jisung tidak pernah keluar dari kamarnya, mamanya sudah mencoba untuk membujuknya tapi tetap saja dia menolak.

" baik ma"chenle terus mengambil nampan tersebut dan pergi ke lantai atas.

saat sudah berada didepan pintu kamar jisung dia mencoba untuk memberanikan diri dan berdoa supaya kakak tirinya itu tidak menatap dia tajam lagi, dia takut.

tok.. tok..

tidak ada jawaban, sepertinya tidak ada orang (?)

chenle akhirnya membuka pintu tersebut, maaf jika lancang tapi dia takut kalau ada terjadi apa-apa kepada kakak tirinya, walaupun dia agak takut sih sama kakak tirinya itu tapi tetap saja dia sayang .

cklek..

"kak?" chenle menyembulkan kepalanya sedikit dipintu dan dapat dia lihat jika jisung sedang tidur tapi sepertinya kakaknya sakit, soalnya bisa dilihat jika jisung berkeringat ditambah lagi mukanya merah.

chenle yang khawatir pun terus pergi ke ranjang tempat jisung tidur tak lupa meletakkan nampan yang dia bawa ke meja yang bersebelahan dengan ranjang tersebut lalu meletakkan tangannya didahi jisung untuk mengecek bahwa kakaknya sedang sakit apa tidak.

benar saja, ternyata panas bahkan panas banget, dia sampai meringis dan terus mengambil kain yang dimasukkan kedalam air lalu diperah dan diletakkanya didahi jisung.

"emh"jisung yang merasa terganggu langsung membuka matanya perlahan dan dapat dia lihat kalau adiknya atau bocah hingusan itu sedang membersihkan badannya.

" lo lagi ngapain bocah ?" tanya jisung dingin namun terdengar lemah, suaranya memang seperti orang yang sedang sakit.

chenle yang mendengar pertanyaan jisung ingin saja dia memaki-maki kakaknya itu, tentu saja dia sedang membersihkan badannya.

tetapi dia urungkan niatnya.

"em l-lele lagi bersihin ba-badan kakak, soalnya kakak sakit" jawan chenle gugup.

jisung yang mendengar langsung kaget, dia sakit ? kapan ? kemarin sepertinya dia baik-baik saja kok tiba-tiba sekarang sakit ? tetapi jisung cepat-cepat mengalihkan pertanyaannya itu, jujur saja dia agak pening.

"keluar." suruh jisung dingin, dia enggan melihat adik tirinya itu.

"t-tapi" belum sempat chenle menjawab tiba-tiba jisung membentak dirinya.

"GUA BILANG KELUAR ANJING"

chenle yang dibentak langsung keluar dan berlari masuk kedalam kamarnya.

dia mengunci pintu dan meringkuk didepan pintu sambil menangis pelan, dia sangat tidak suka dibentak.

"hiks hiks" terdengarlah tangisan chenle yang mengisi keheningan dikamar tersebut, dia merasa jika kakaknya tidak menyukai dirinya, semua orang tidak suka padanya, dia sangat membenci dirinya yang lemah.

dia hanya ingin kebahagiaan.

tbc

bikinnya pendek dulu, jangan lupa voment (⁎˃ᴗ˂⁎)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kakak tiri [jichen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang