.
.
.
Menggigil Kebingungan, Setelah perbincangan tanpa jawaban violet memutus kan masuk ke dalam kamar. Ia tak habis pikir jika Inilah takdir nya. Gaun pengantin ia lepas kemudian mandi. Tanpa berfikir Bagaimana dirinya mengganti pakaian.Betapa bodoh dirinya yang kini harus menggigil Hanya mengenakan handuk.
"Ah ini gila, hidup macam apa ini, kenapa aku ceroboh sekali. Sekarang siapa yang akan membantu ku. Ah kacau ssttttt ..."
Violet melayang kan pandangan ke langit-langit kamar mencari apakah ada kamera pengintai, ia bernafas lega setelah memastikan tidak ada kamera apapun.
Menutup pintu kemudian mengunci nya ia takut jika ada seseorang masuk menyaksikan dirinya yang kini hanya mengenakan handuk.
Karena lelah ia menyembunyikan tubuhnya di bawah Selimut ranjang.Kamar yang indah namun kosong tidak mempunyai apapun. Hanya ada ranjang serta lemari kosong.
"Andai aku tahu begini, Lebih baik aku menggantungkan leher ku di apartemen atau lompat saja tapi apa yang kau lakukan violet, Kau bodoh, tidak berguna ceroboh sangat bodoh aku membenci mu violet benci ahhhh sangat pusing....."
Mata violet terpejam bibir nya memaki dirinya sendiri.
Hingga terlelap.Sementara di ruangan lain, Allan terbaring masih dengan kemeja kusut nya menatap langit-langit Kamar yang di hias indah oleh lampu-lampu gantung. Kamar yang ia desain sedemikian rupa Dengan begitu hadapan bahwa dirinya akan terbang di sana dengan orang yang ia cintai kini justru ia terbaring lelah dengan semua yang berbanding terbalik.
Malam pernikahan terlewat dengan penuh Kebencian. Allandra tertidur tanpa sadar hingga pagi.
.
.
.
Suara alarm Mengejutkan Allan, Ia terbangun Langsung bangkit sempurna. ia meringis Memijit pelipisnya pusing berusaha mengingat semua.
Bergegas keluar ketika melihat jam menandakan Hari sudah begitu siang.Bergegas Keluar namun yang ia temukan hanya keheningan, ia mengingat Bahwa gadis Yang ia bawa semalam berada di kamar sebelah Nya.
Membuka pintu namun terkunci,. Berdecak kesal Allan mencoba membuka hingga ia harus berteriak memanggil."Buka pintunya..... heyyy buka pintu, Ini sudah sangat siang, Sebentar lagi Orang-orang akan datang cepat buka pintunya!!!!"
Allan mengeraskan Rahang nya sangat kesal.
Cklek .... Pintu terbuka. Namun kembali di tahan
."jangan masuk dulu tunggu beberapa saat.... "
Cicit suara dari dalam, Allan harus menarik nafas menunggu kemudian setelah ia rasa selesai ia membuka lebar pintu.
"Tuan maaf jangan mendekat, Aku tidak bisa terus begini.... "
Ujar Violet di bawah selimut menyisakan hanya wajah saja.
"Kau kenapa? cepatlah bersiap semua akan datang"
"Siapa yang akan datang? Apa ayah Ibu?"
Allan Menggeram kesal ia tidak suka Tanya jawab ataupun bicara dengan gadis yang asing baginya tersebut.
"Pekerja di rumah ini, cepat bersiap, Apa yang mereka pikirkan jika melihat mu di ruangan ini"
"Baiklah tuan tapi kau harus pergi dulu".
"Tidak, aku harus menunggu mu bersiap jika tidak maka kau akan sangat Ceroboh "
Violet menggigit bibirnya menahan kekesalan.
"Aku hanya memakai handuk, jadi kau harus keluar Tuan. Aku tidak punya pakaian apapun di sini, kau membawaku seperti menculik ku semalam "
Itu kata terpanjang yang pernah Allan dengar. Allan menutup pintu dengan cepat.
