Chapter 14

5 2 0
                                    

"Cean sekarang milik Angit!" Kalimat itu keluar dari mulut seorang anak laki laki, walau masih kecil tapi ketampanan nya tidak ada tandingannya.

"Angit?" Tatap bingung seorang anak perempuan di sebelahnya.

Bayangan kejadian ketika remaja ikut menguak, kejadian selepas kei kecelakaan lalu lupa ingatan.

"Lo siapa sih? Gak usah ganggu gue bisa?" Gadis itu masih mengenakan seragam smp nya, menoleh ke samping dimana seorang remaja laki laki terus mengganggunya dengan memilin rambut panjangnya.

"Gak ganggu lo? Gak bisa, sebelum lo jadi milik gue."

Bayangannya terputar kembali pada satu kejadian, "Ce, Cean." Panggilnya.

"Gak usah panggil gue Cean, Gue gak suka." Sinisnya menatap datar ke arah remaja laki laki itu, yang di tatap hanya diam memandang dirinya. Entah kenapa kala mendengar panggilan itu membuat dirinya merasa sesak.

"Tapi lo dulu suka, Cean."

Ingatan itu membuatnya terkekeh kecil, mengingat betapa bodohnya ia sekarang yang tidak mengenali perubahan sagara, angitnya. "I know you changed for me, for us."

Tok tok tok

"Kei bangun, makan malam bentar lagi jadi" teriak kavar dari luar kamarnya, ups maksudnya kamar kekasihnya haha.

Kei tidak menjawab, dia tau jika kavar sudah tidak lagi ada di depan kamar sagara ini, terdengar dari suara langkah kakinya yang menjauh.

Kei memutuskan mencuci mukanya lalu memoleskan sedikit bedak bayi dan lipbalm di wajahnya, berusaha menutupi matanya yang sedikit sembab itu, melangkah kan kakinya keluar, turun ke arah dapur lalu bergabung dengan teman temannya disana.

"Tuan putri baru bangun? Aduh mendingan tuan putri duduk aja ya, disini kotor soalnya ga cocok buat tuan putri" ejek billa dengan wajah kesalnya, pasalnya billa kewalahan memasak ini itu, teman temannya hanya membantu sedikit, sisanya olehnya sendiri, terlebih kei tidak membantu apa apa dan dengan enaknya malah tertidur.

"Capek tau gue"

Kei terkekeh pelan, "Resiko, kan lo sendiri yang nyalonin diri jadi koki nya legarda"

"WHAT?! LO UDAH INGET KEI?!!?!?!!!" Arin menutup mulutnya shock begitupun dengan ilara yang menganga, namun sedetik kemudian mereka mendatarkan ekspresi nya kala mendengar jawaban kei, "Belum, nebak aja. Jadi bener?"

"Apa yang bener?" Mereka mengalihkan atensi nya, keenam pemuda itu berjalan ke arah meja makan lalu mendudukkan bokongnya di beberapa kursi kosong disana.

"Hm? Sudah bangun?" Kei menoleh melihat sagara yang kini sudah duduk di sampingnya, "Ud-"

Cup.

"WAH APANIH APANIH!!" seru diego

"EH ANJING TAU TEMPAT DONG BOS!"

Sontak mereka semua memekik tidak percaya, membuat keithara salah tingkah, bisa dilihat dari tatapan gugup gadis itu.

"KALIAN PACARAN??!!!" histeris ilara

"MAIN CIUM CIUM ANAK ORANG AJA"

"Waduh main nyosor aja, jangan jangan udah isi" celetuk seno, reflek semua orang disana menatapnya tajam. Yang di tatap hanya menyengir tidak jelas.

"Ngaco lo sen" kesal kei menatap seno bengis, seketika ide jahil muncul di otak sagara, merangkul bahu mungil itu dan mendekatkan tubuhnya ke arahnya.

"Kamu kenapa bohong sama mereka? Bukannya tadi kita-"

𝐊𝐄𝐈𝐒𝐀𝐑 [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang