Chapter 7 : Half-Bred

16 4 0
                                    

Hyejin Pov.

Harum semerbak stroberi memenuhi kamar mandi ku, aku sungguh menyukai aroma ini yang kugunakan untuk sampo dan sabun mandi. Tak lama aku mendengar bel di apartemenku berbunyi, apakah itu Namjoon? Aku segera keluar kamar mandi dan memakai bathdrope berwarna putih, aku memastikan dengan mengintip melalui layar intercome, benar saja, Namjoon berdiri didepan pintu apartemenku, ia nampak terlihat tampan dalam balutan pakaian formal, setelan jas dan celana bahan berwarna dark grey.

Aku membuka pintu, kulihat pertama kali adalah wajah tampan dan senyum manis disertai lengkungan pipi dalam yang menurutku bisa memikat siapa saja.

"Masuklah Joon, maaf aku baru selesai mandi, duduklah dulu, aku tidak akan lama," ucapku sambil mempersilakannya masuk.

Ia melangkahkan kakinya masuk, pria Kim ini berdiri di depanku, menatapku dengan tatapan lembut, tiba tiba ia meraih pinggangku dan membawaku ke dalam dekapannya.

" Kau wangi sekali Nona Kim, " ucapnya membelai pipiku dengan tangannya, sementara tangan kirinya masih memegang pinggangku, aku tidak ingin kalah darinya , ia seperti menggodaku saat ini, aku pun mengelus rahangnya yang kokoh.

" Aku baru saja mandi Tuan."

" Apakah kau sedang menggodaku Nona, hmm? "

" Kau duluan yang menggodaku Tuan." Tanganku berpindah mengelus birainya yang tebal dan seksi itu, kemudian berbisik di telinganya

" You're so handsome Sir."

Namjoon perlahan mendorong tubuhku hingga mengenai tembok, sepasang dragon eyes nya menatapku tajam, sepertinya posisiku saat ini tidak aman, tepat seperti dugaanku, laki laki Kim melabuhkan labium tebalnya di ceruk leherku, kedua tanganku seketika beralih ke pundaknya, tak cukup sampai disitu ia melumat bibirku dengan lembut, aku terbuai.

Setiap sentuhan yang ia berikan benar benar membuatku terhipnotis, sebentar--, bukankah saat ini harusnya aku sedang bersiap untuk pergi ke pesta, tapi sekaraang kami malah bercumbu, ciuman Namjoon terasa semakin menuntut, gawat sekali ini kalau tidak di sudahi, Namjoon mungkin akan menyeretku keatas ranjang dan menjadi sanderanya hingga dini hari.

Aku melepaskan tautan kami lebih dulu, meraup oksigen sebanyak mungkin.

"Joon-aah." Aku mengusap lengannya dengan lembut, terasa sekali otot otot kokoh itu saat kusentuh.

" Yes Princess."

" Nanti kita terlambat datang ke pestanya, aku bahkan belum bersiap."

Aku mengingatkan keadaanku saat ini. Aku harus segera bersiap agar Namjoon tidak menunggu terlalu lama.

" Baiklah, aku akan menunggumu ,di ruang tamu ? atau di kamarmu?"

Namjoon melemparkan pertanyaan sekaligus tatapan nakalnya padaku.

" Di sini saja, aku tidak akan lama."

Ku bubuhkan ciuman singkat pada pipinya, hal simpel yang sering kulakukan namun tetap memunculkan debaran.

Tiga puluh menit lamanya aku berkutat dengan gaun dan riasan pada wajah dan rambutku, ketika aku keluar pintu kamarku, aku melihatnya sedang mengamati foto fotoku dari waktu ke waktu, di dinding memang ku pajang beberapa foto masa kecil, sekolah menengah dan foto waktu kelulusan universitas.

Aku melihat tangannya meraih sebuah foto yang kupajang di rak, foto masa kecilku ketika aku berumur tiga tahun, tampak disana aku memegang balon, dengan rambut yang di kuncir kuda.

"Kau mengagumi Hyejin kecil?"

Aku menanyakan hal itu dari belakang tubuhnya yang kekar. Seketika ia berbalik ke arahku, kemudian tersenyum, senyum yang sangat kupuja.

DANGEROUS ZONE ( SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang