Hubungan yang tidak punya nama ,hubungan yang tidak berlandaskan perasaan, hubungan yang tidak membutuhkan pengakuan, hubungan yang hanya bersembunyi di balik kata "pertemanan" sampai kapankah Namjoon dan Hyejin akan menjalaninya? mampukah Namjoon m...
Setelah kejadian tidak menyenangkan di pagi itu, Namjoon menjadi lebih protective padaku, tepatnya Kim Namjoon menjadi lebih posesif, bertingkah seakan dia adalah benar benar kekasihku, sungguh itu adalah hal yang sangat menyenangkan untukku, walau pada kenyataannya kami hanya teman tidur, patner seks dengan istilah Friends with Benefits.
Namjoon lebih sering datang ke apartemenku, kami semakin sering bertemu dan meluangkan waktu bersama, seperti memasak atau membuat kue, walau kenyataannya Namjoon membuat dapurku berantakan, tak apa, aku memaklumi tangan ajaib nya itu.
Kami juga sesekali menonton film romantis sambil berpelukan atau film horor yang sebenarnya hanya Namjoon yang suka film dengan genre itu. Tentu saja berakhir dengan aku yang tertidur di paha Namjoon, karena merasa takut lalu lebih memilih memejamkan mata hingga akhirnya benar benar tertidur dan menemukan diriku di pagi hari berada dalam pelukan pria berkulit Tan itu.
***
Satu bulan kemudian.
"Kim Hyejin, ada seorang laki-laki tampan sedang menunggumu di lobby kantor."
Aku menoleh, aktifitasku yang sedang memasukkan berkas ke sebuah map menjadi terhenti sejenak. Otakku memproses kalimat yang baru saja diucapkan oleh rekanku Jung Sora.
"Ah baiklah,terimakasih, aku akan segera turun untuk menemuinya."
Jung Sora tersenyum dan berlalu dari hadapanku, aku merapikan mejaku sambil terus memikirkan siapa laki-laki yang datang kekantorku.
Apakah seorang klien? Tentu saja bukan, klien pasti akan menghubungiku lebih dulu, setidaknya menelepon atau mengirim sebuah pesan singkat. Hatiku setengah berdebar ketika memasuki lift yang menuju lantai dasar gedung ini. Tak berapa lama aku melangkahkan kakiku keluar dari kotak baja tersebut, kepalaku menoleh kekiri dan kekanan untuk mencari sosok yang kira-kira kukenal namun netraku tak menemukan siapapun.
"Hyejin."
Suara itu , suara yang tidak asing dan seketika membuat tububku membeku sejenak. Jantungku berdebar semakin cepat, Rasanya seperti mimpi, ketika aku menoleh, di sanalah dia berdiri-Zhang Xiao Jian.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia tersenyum lembut, seperti biasa nampak satu lesung dipipinya, dengan tubuh tegap dan raut wajah yang membuatku selalu merasa aman. Namun, keberadaannya di sini, di kantor tempat aku bekerja, terasa seperti badai yang datang tiba-tiba. Aku bahkan belum sempat mengendalikan napas ketika dia melangkah mendekat dan berkata,
"Kau terkejut?"
Zhang Xiao Jian sudah berdiri dihadapanku sekarang, terlihat semakin tampan dengan setelan mahal yang melekat pada tubuhnya.
"Sangat terkejut, tidak biasanya Gege datang ke Korea tanpa mengabariku lebih dulu."
Aku berusaha mengatur kalimat yang kuucapkan agar terdengar setenang mungkin. Mengedarkan pandanganku pada sekitar, kuatir tiba-tiba bertemu Namjoon disini.
