Bab 62: Kota Hiburan Monopoli

47 2 0
                                    


melihat seorang polisi wanita cantik berlumuran darah.

Wajah Mingyue menjadi pucat karena ketakutan, dan dia tidak berani melihat secara langsung.

“Adik polisi, bagaimana kalau aku membantumu merawat lukamu?”

“Lihat, ada banyak darah…”

Polisi cantik itu menggelengkan kepalanya: “Tidak apa-apa, dia tidak akan mati.”

Zhang Kang: “ Sudah terlambat, kita dikepung."

Polisi wanita cantik itu segera menoleh ke belakang.

Suatu saat, sekelompok anak muda berpakaian aneh muncul di belakang mereka.

Mata mereka tajam dan tanpa emosi apa pun.

Melihat ini, Zhang Kang tidak bisa tidak memikirkan Muda dan Berbahaya.

“Sudah kubilang, kamu tidak bisa lari,”

pemuda berambut merah itu bermain parang dan memandang polisi cantik itu dengan acuh tak acuh.

Adapun Zhang Kang dan Mingyue, mereka tidak mengambil hati sama sekali.

Melihat jalan pulang terputus, polisi wanita cantik itu tidak bisa menahan diri untuk tidak menatap Zhang Kang dengan putus asa.

“Sepertinya aku tidak bisa melarikan diri.”

“Seharusnya aku tidak memancingmu ke sini.” “

Oh, ayolah, aku akan melakukan yang terbaik untuk membantumu melarikan diri nanti.” “

Hubungi nomor ini segera setelah kamu keluar. Orang-orang kami, saya akan segera ke sana."

Saat polisi cantik itu berbicara, dia diam-diam menyodorkan kartu nama ke tangan Zhang Kang.

Zhang Kang melihatnya, lalu mengangkat teleponnya dan memutar nomor di kartu nama.

Saya melihat Zhang Kang melakukan panggilan penyelamatan.

Si rambut merah dan lainnya langsung meledak.

“Nak, kamu sedang mencari kematian.”

“Ayo, potong mereka sampai mati.”

“Aum!”

Hong Mao memberi perintah, dan lusinan pemuda berpakaian aneh bergegas ke arah mereka sambil mengacungkan parang.

“Mingyue, datang dan bicara dengan pihak lain.”

Setelah menyerahkan telepon ke Mingyue.

Zhang Kang berkata kepada polisi cantik itu lagi: "Lindungi dia, serahkan orang-orang ini padaku."

"Serahkan padamu?"

"Berhentilah bercanda, aku tidak bisa melakukannya, sebaiknya kamu mundur."

Polisi cantik itu berkata Begitu dia selesai berbicara, Zhang Kang tiba-tiba menghilang di hadapannya.

Adegan selanjutnya langsung membuat mata polisi cantik itu terbelalak.

Saya melihat Zhang Kang bergerak ke kiri dan ke kanan seperti hantu.

Menari dalam cahaya pedang.

“Bang bang bang!”

“Ahhh!”

Ke mana pun ia lewat, pasti ada yang terbang dengan kecepatan tinggi.

Rasanya seperti ditabrak mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi.

sistem universal : kembalinya anak yang hilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang