11

686 48 36
                                    

HAIIIIIIIIIIIIIIIIII HAIIIIIIIIIIII

setelah sekian lama aku kembali!!! aku udh mulai liburan, jd mungkin aku bakal coba buat rajin upload ya ges ya!

jujur sbnrnya aku bingung buat ngelanjutin cerita ini, bkn bingung sih tp lebih ke lupa. kan pas dipondok aku udh kepikiran banyak buat alur cerita book ini tp aku lupa semua

semangat buat diriku sendiri

udh lah dr pd banyak bacot mending mulai ceritanya aja

mff kalau misalkan alurnya udh g jls krn author udh g kepikiran apa apa lagi

~~~~ CERITA DIMULAI ~~~~

Rafel yg mendapat kan surat itu hanya bisa membasahi pipinya sendiri dengan tangisan yang keluar dr air matanya..

Sakit di dadanya.. Entah itu dari penyakit asma yang ia miliki, atau karena hatinya yang teriris dengan kenangan yang dulu pernah di lalui..

Tiba tiba dia merasa sulit untuk bernapas

" sial " gumamnya yang mencoba mengatur nafas miliknya

Rafel langsung mengambil alat nebulizer walaupun dengan nafasnya yang sesak tak beraturan..

Nebulizer pun mulai terpasang, dia mencoba untuk bernafas.. Dia menarik nafasnya dan membuangnya, tp semua itu percuma.. Tdk ada perubahan sama sekali..

Tubuhnya sudah lemas tak berdaya dia hanya bisa menggunakan nebulizer itu sambil berharap semuanya akan membaik

Di sisi lain, ada seorang perempuan yang baru saja masuk kedalam rumah Rafel

' KRIEEETTT ' suara desekan pintu yang terbuka..

" ini rumah sepi banget... Biasa nya udah ada Rafel yang lagi berisik..? " gumam perempuan yang baru memasuki rumah itu

Perempuan itu curiga dengan keadaan rumah yang sepi.. Tapi dia mencoba untuk biasa saja, toh dia berpikir kalau mungkin orang di rumah itu sedang pada berpergian..

Perempuan itupun menuju ke kamarnya yang berada di lantai dua, dengan tidak sengaja dia melewati kamar Rafel

Dengan sekelibat, melewati celah celah pintu kamar Rafel, perempuan itu melihat Rafel yang sudah lemas sabil berusaha untuk bernafas

" RAFEL!? " teriak perempuan itu yang kaget melihat keadaan Rafel..

Perempuan itu pun memasuki kamar Rafel dengan keadaannya yang cemas, panik, dan juga khawatir

Terlihat di sana ada Rafel yang sudah terkapar lemas dan hanya bisa melihat perempuan itu memasuki kamar nya dalam keadaan yang panik

Rafel menatap perempuan itu dengan tatapan yang sayu tak berdaya, dengan nafas nya yang ngos ngos an berjuang untuk tetap hidup melawan asma nya yang kambuh terlalu parah..

" kak.. " kata terakhir dr Rafel sebelum dia tidak menyadarkan dirinya sendiri

Kita tau bahwa perempuan itu adalah kakak Rafel, kakaknya semakin panik dengan adeknya yang sudah tidak sadarkan diri alias pingsan..

Trust me fel // Azre x Rafel // A x R // Ship?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang