Greta Laberta Zafeyars, tiada hari tanpa halu dan tiada buku tanpa setiap waktu. Reta sama seperti gadis pada umumnya namun tak banyak orang yang tau sisi dalam hidupnya, selogan dalam hidupnya "Diam seperti tidak tau, bergerak menerkam seperti harimau", SMA Garuda, disanalah kisah reta dimulai.
07 juni
"XI IPA2". Ucap seorang gadis tepat di depan mading sekolah.
Tepat hari ini dimulainya kembali kegiatan sekolah, liburan akhir sekolah telah usai kisah ini akan dimulai.
Dengan langkah pasti reta menyusuri lorong lantai 2 SMA Garuda mencari dimana kelasnya berada tak cukup sulit menemukan kelas barunya tersebut karna, reta cukup hafal dengan tata letak sekolahnya ini bukan karna apa namun karna dia salah satu anggota OSIS yang sering pergi ke kelas satu ke kelas lain maka itu reta tak akan sulit menemukan kelas barunya.
Dan disinilah reta di kelas XI IPA2 di bangku paling pojok belakang dekat dengan cendela yang mengarah ke lorong panjang, dengan ke3 teman barunya.
Adellia Arsenio (lia)
Cewek cantik dengan rambut pendek sebahu, memiliki wajah tenang dan dewasa. Selain cantik lia juga siswi yang cukup pintar dan lia juga termasuk cewek yang tergolong cewek alim nan polos, yaa.. Walaupun dia tak memakai hijab namun lia cewek yang tak pernah meninggalkan ibadah serta hafalannya. Ibaratnya tuh "Don't judge the book by its cover" jangan melihat seseorang dari luarnya sajaElecia Nathaniel (cia)
Cewek manis dengan lesung pipinya, rambut sepanjang pinggang yang bergelombang, tak lupa dengan sikapnya yang ramah dan ceria. Namun cia termasuk kedalam cewek yang pintar namun malas untuk belajar, cia sendiri penyuka cowok ganteng namun miris nya dalam masalah percintaan cia sering gagal.Aluna Alentra Jevero (luna)
Cewek dengan segala sifat yang ceplas ceplos nya tanpa mikirin perasaan orang lain namun mampu cepat menyesuaikan diri dengan orang sekitarnya. Dari mereka ber2 Luna sendiri paling lemot dengan pelajaran namun cepat peka dengan situasi sekitarnya. Namun sifatnya yang ceplas-ceplos yang membuat teman - temannya sering kesal dengannya karena tak dapat mengontrol ucapannya.Itu lah ketiga teman baru reta, teman yang memiliki sifat dan keunikan mereka masing-masing yang mungkin akan membuat kisah perjalanannya untuk kali ini lebih sedikit di penuhi warna acak dari mereka.
Hari pertama pembelajaran setelah usainya liburan kenaikan kelas hanya ada acara saling mengenal satu sama lain, pembagian struktur kelas serta, pembagian piket kelas tak ada acara bergelut dengan rentetan materi yang membuat pusing otak. Hingga bunyi yang para siswa/i tunggu - tunggu berdenting cukup keras tanda jam istirahat telah tiba.
Tingg... Tingg.. Tingg...
"Baik semua sudah waktunya jam istirahat saya pamit undur diri, assalamu'alaikum wr. wb. " Ucap bu Yulia selaku wali kelas XI IPA 2.
"Waalaikumsalam wr. wb" Jawab serempak satu kelas.
Satu persatu dari mereka mulai meninggalkan kelas dan mulai pergi menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah lapar meronta - ronta.
Dan disinilah mereka berada di salah satu meja paling pojok di sisi kantin dengan makanan yang telah berada di depan mereka.
"Emm... Ta adkel baru ada yang cogan ngak" Tanya cia sambil memasukkan sesuap bakso kedalam mulutnya.
"Ada kok banyak, kenapa lo mau ngegebet adkel" Ucap reta sambil memicingkan matanya menatap cia. Dan hanya cengiran yang cia tampilkan.
"Dasar cia otak cogan mulu" Timpal luna tak habis fikir dengan otak sahabatnya itu.
"Ngak cogan ngak seru tau iya kan ta" Ucap lia di anggukin oleh reta tanda setuju.
"Cogan mulu yang lo pada bahas, bahas yang lain kenapa" Ucap lia yang jengah dengan pembahasan mereka yang selalu bahas cogan setiap waktu.
"Terus lo mau bahas apaan" Tanya lia pada luna.
"Ya bahas apa gitu kaya contohnya bahas.....
*******
Sorry ya gaes gue gantung dulu, gue bakal up lagi minggu depan. Kalian jangan pada lupa vote ya gaes biar gue semangat up nya.
#maaf kalo masih banyak typo yang berterbangan dalam pemulisan karna gue nulisnya pakai HP karna leptop gue lagi rusak. 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita G'reta
Teen Fiction"Tawa yang melekat tak selamanya memberi makna bahagia namun bisa hanya sekedar topeng belaka...