Hanbin masih kepikiran sama yang ia dengar tadi di rooftop. Suara guru yang menjelaskan materi sekarang tidak membuat pikiran Hanbin teralih. Ia bingung bagaimana nanti menghadapi 2 kembar Zhang termasuk Zhanghao.
Teeeeet
Suara bel pulang telah berbunyi. Hanbin menghadap ke arah depan dan tidak sengaja menatap Zhangrao yang sedang menatapnya juga. Ia bisa lihat Zhangrao sedang tersenyum. Hanbin buru-buru mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Ya, Zhangrao dan Hanbin berada di kelas yang sama yaitu kelas IPS 2. Sedangkan Zhanghao dan Habin juga berada di kelas yang sama yaitu kelas IPA 1.
Suara guru menginterupsi untuk siap-siap pulang. Hanbin memasukkan buku-buku nya ke tas. Lalu bergegas berjalan ke luar kelas. Mencoba menghindar dari Zhangrao.
Tapi siapa sangka ternyata Zhangrao menyusulnya. Melihat hal itu, Hanbin sontak mempercepat jalannya dan tampak seperti berlari. Zhangrao juga semakin cepat menyusul Hanbin. Sehingga akhirnya Hanbin tertangkap. Zhangrao memegang tangan Hanbin.
"Tunggu, gue mau ngomong sesuatu, Bin." ujar Rao.
"Mau ngomong apa?" tanya Hanbin yang langsung tudep.
"Gue cuma mau bilang, kalo lo pulang bareng gue soalnya sekarang Zhanghao ada rapat osis." jelas Rao.
"Oh gausah, gue pulang naik bus aja." ujar Hanbin.
"Ga boleh." ujar Rao.
"Hah?" ujar Hanbin yang heran.
"Maksudnya lo harus pulang bareng gue karena pasti pacar lo ngelarang lo baik bus mangkanya dia nitip lo ke gue, gue ga ada maksud lain. Cuma menjalankan perintah pacar lo aja." jelas Rao.
Hanbin melongo sesaat. Tidak menyangka bahwa Zhangrao bisa berbicara panjang seperti ini. Bukannya lebay tetapi di sma boys planet Zhangrao itu dijuluki pangeran es karena sikapnya yang dingin. Tapi menurut Hanbin, Zhangrao sekarang terlihat seperti anak yang biasa saja. Tidak sesuai julukannya.
"Hanbin?"panggil Rao.
Hanbin tersadar dari lamunannya.
"Oh oke, gue pulang bareng lo." ujar Hanbin yang hanya dibalas senyuman tipis dari Zhangrao.
Senyuman tipis? Atau smirk?
"Peluk pinggang gue, Bin. Takutnya nanti lo jatuh." ujar Rao.
"Engga, gue pegang bahu lo aja." ujar Hanbin.
"Yakin?" tanya Rao.
"Iya." jawab Hanbin.
Zhangrao pun melajukan motornya dengan kecepatan maksimal.
"AAAAAAAAA." teriak Hanbin lalu reflek memeluk pinggang Zhangrao.
"Jangan ngebut, Rao!" tegas Hanbin.
"Apa?" tanya Rao.
"JANGAN NGEBUT! PELAN-PELAN AJA BAWA MOTORNYA, RAO! GUE TAKUT!" teriak Hanbin.
"Coba aegyo dulu," ujar Rao mencoba menggoda Hanbin.
"ZHANGRAO!!" teriak Hanbin yang sepertinya sudah kesal.
"bercanda," ujar Rao lalu mengurangi kecepatan motornya.
"Nah, kalo gini kan enak." ujar Hanbin.
Zhangrao tersenyum. Ia pun menepikan motornya, sontak membuat Hanbin heran.
"Kok berhenti?" tanya Hanbin.
"Makan dulu, gue laper." ujar Rao.
Hanbin seketika melongo.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's obsessed with me
Teen FictionSemua orang menyukai Habin yaitu saudara kembarnya sendiri dan Hanbin tau itu. Tetapi kenapa 2 kembar Zhang malah terobsesi dengannya??