03. Uchiha

1.3K 211 3
                                    



Sakura berpamitan pada nyonya rumah, kurenai menghadiahkan sakura dengan sekeranjang roti. Dengan senyuman yang teduh sakura berjalan dengan langkah mulus. Dia memperhatikan para kesatria berparade diseluruh penjuru kota. Orang-orang berteriak dan bersiul keras.

Konoha adalah negara adi daya dengan persiapan tempur yang hebat tetapi tidak pernah terjadi perang didalam negeri. Sebagian besar warga hidup makmur meskipun pihak Kerajaan terus-terusan melakukan perang diluar perbatasan wilayah kekuasaan. Walaupun hidup makmur, warga senantiasa cemas hingga perang berhenti. Maka begitu ketika perang berakhir, warga antusias menyambut kemenangan yang dibawa para kesatria. Suasana yang ricuh membuat sakura ikut merasa gembira.

Armor dari para kesatria menunjukkan warna dan lambang yang berbeda antar keluarga. Lambang-lambang itu juga ditulis di dada maupun punggung mereka. Pasukan kesatria tertentu memiliki jubah merah yang besar di baju besi mereka. Dari perbedaan itu siapa saja bisa mengetahui kasta para kesatria, apakah mereka bangsawan atau warga sipil biasa.

"Wah... Uchiha! Ada Uchiha!"

Jeritan dari para warga yang menyambut begitu heboh. Melihat satu pleton kesatria membelah kerumunan. Seorang pria besar dengan baju besi hitam yang nampak kontras dari baju besi yang dipakai pada umumnya yang berwarna perak. Ada lambang kipas di punggungnya, begitu juga dengan kesatria yang mengikutinya dari belakang.

Uchiha.

Uchiha adalah bangsawan penguasa utara. Kesatria yang memimpin pleton menunggang kuda putih. Menggunakan helm menutupi wajahnya, sakura bisa dengan sempurna menggambarkan wajah itu dibenaknya.

Uchiha sasuke. Pria itu adalah keturunan terakhir yang mewarisi tahta di utara. Duke of Uchiha. Duke muda. Uchiha sasuke.

Singa hitam perang.

Uchiha sasuke dipersenjatai dengan kedisiplinan serta strategi dalam perang. Kemenangan aliansi bagian timur bisa dimenangkan Konoha karena benteng yang didominasi oleh kesatria Utara. Pleton duke uchiha selalu menang membuat pondasi terbesar dan terkuat dalam pertahanan.

Sebenarnya, sakura tidak terlalu mengetahui duke Uchiha. Sakura tau dari banyaknya rumor yang beredar. Dalam mimpinya duke Uchiha menikah dengan salah satu bangsawan yang memiliki reputasi tak baik. Namun tak seorangpun berani membuat rumor karena takut terhadap penguasa utara tersebut. Duke Uchiha sasuke juga popular di kalangan para bangsawan wanita karena rupanya yang tampan. Meskipun kejam, ada saja rumor yang lolos yang beredar bahwa duke Uchiha sangat mencintai istrinya. Tetapi dari rumor yang diasumsikan. Duke tidak mengonfirmasinya. Duke hanya diam mengintimidasi semua orang. Meskipun rumor itu tidak memiliki kredibilitas. Dalam mimpinya sakura mendapati bahwa duke Uchiha tidak memiliki selir. Duke utara sepertinya pria yang setia.

Pleton kesatria Uchiha telah lewat sementara sakura terjebak dalam keadaan linglung. Sakura menyaksikan pleton Uchiha semakin mejauh. Cengkraman sakura pada keranjang ditangannya mengencang. Dia menunduk, sesuatu terlintas dalam benaknya.

Pernikahan kontrak.

Tema ini sangat laris di novel nyonya kurenai. Itu adalah ide yang diajukan sakura tanpa banyak berpikir. Sakura secara sadar menggunakan rencana pernikahan seperti itu pada duke Uchiha.

Ya benar. Pernikahan kontrak.

Seorang suami dalam kontrak. Cahaya mulai berpendar di mata sakura. Tubuhnya gemetar dengan kesadaran yang tiba-tiba. Rasanya seperti semua darahnya berkumpul di kepalanya. Menyisakan rasa nyeri yang menyayat pelipisnya.

Istri duke. Itu ide yang buruk tapi kedengaran bagus.

Sakura mengigit bibirnya. Rencana ini mungkin menjadi kunci terakhir untuk lolos dari takdirnya.

Haruskan aku mencobanya?

Hal pertama yang harus dilakukan adalah bertemu dengan duke uchiha tapi bagaimana caranya? Duke Uchiha bukanlah orang yang bisa sembarangan ditemui. Bahkan raja sendiri tidak bisa memerintahnya sesuka hati.

Ayo sakura berpikirlah. Gunakan otakmu.

Pesta! Pesta kemenangan. Benar! Malam ini ada pesta kemenangan!

Mata sakura membulat. Tanpa sadar melangkahkan kakinya kesetiap butik. Otaknya bekerja cepat untuk bisa menemui duke Uchiha. Setelah parade ini akan ada pesta 3 hari 3 malam untuk menyambut kemenangan. Maka dari itu ia membutuhkan gaun. Untung saja dia mendapatkn royalti hari ini, sakura. Sungguh keberuntungan yang hebat.

"Tak ada yang tersisa?"

Sial. Keberuntungan apanya?

Tubuh sakura melemas setelah mendapatkan gelengan dari butik terakhir yang dia temui. Hampir 6 butik kosong melompong. Tak ada gaun yang tersisa. Sakura jatuh dilantai, dia lemas. Dia sudah memikirkan rencananya matang-matang. Tapi semua sia-sia. Tidak ada butik yang memiliki kualitas yang bagus untuk pesta kemenangan. Pesta ini akan menjadi pesta mewah yang dihadiri banyak bangsawan. Sedangkan dirinya tidak memiliki gaun yang cukup baik untuk digunakan.

Pelayan yang berjaga menatap kasihan pada sakura, tidak tega meilihat wajah pucat sakura yang luruh di lantai. Terlihat lemas dan tidak berdaya.

"Emm, ada satu gaun. Tapi itu sudah sedikit lama, dan butuh sedikit perbaikan."

Tanpa aba-aba sakura berdiri dan menganggukkan kepalanya. "Aku akan membelinya!"

"Tapi gaun itu terlalu kecil."

"Terlalu kecil?" lagi-lagi wajah lemas sakura membuat pelayan tersebut merasa terbebani.

"Jika kau memakainya mungkin akan muat. Tapi jika untuk orang lain itu tidak akan muat."

"Itu untukku. Aku bisa memakainya."

Pelayan tersebut mengangguk membawa sakura menuju kedalam butik. "Kalau begitu silakan dicoba saja."

Keberuntungan masih memihakku.

Ekspresi sakura berubah cerah. Gaun merah muda pastel yang sederhana. Meskipun gaya gaun itu sudah beberapa tahun yang lalu, tetapi itu tidak memberikan kesan yang murahan. Sakura berganti pakaian dan melihat cermin. Gaun itu tidak memiliki korset. Bagian pinggangnya begitu pas saat sakura mencobanya.

"Bagaimana mungkin pinggangmu begitu kecil? Kau tak perlu lagi menggunakan korset. Pinggangmu sudah membentuk gaunnya."

Pelayan itu mengabaikan status sosial sakura yang menggunakan pakaian pelayan, namun menurutnya nona itu tidak terlihat seperti pelayaan. Zaman sekarang banyak kalangan bangsawan yang menyamar menjadi rakyat jelataa. Jadi dia tidak membeda-bedakan siapapun pembelinya jika mereka memiliki uang. 



Tbc

Contract MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang