00

359 54 35
                                    

Kalo sudah membicarakan soal Takdir dan Anugerah Arzhel sendiri bingung harus menjawab dan menjelaskan seperti apa? dia gak pernah marah, bukan gak pernah marah sih lebih tepatnya gak bisa marah. gak pernah senang, sedih ataupun merasakan hal lainnya karena itu takdir nya Arzhel.

"Wah Arzhel nilai gambaran kamu tinggi, ayo senyum dong!!" seru bocah sd kelas satu pada Arzhel yang masih kelas 1 sd waktu dulu

Arzhel memiringkan kepalanya lalu menatap teman sebayanya dengan pandangan kosong. jadi begitu ya? jika mendapatkan nilai tinggi disekolah harus senyum, Arzhel baru tahu. Arzhel ingin mencoba senyum tapi tidak tahu caranya.

"Hiks! Arzhel Jahat! rasain nih!!" bocah sd itu lalu melempar bola tepat pada kepala Arzhel membuat kepala bocah lucu blasteran Amerika korea itu berdarah

"Argh! Arzhel!! kepala kamu berdarah ayo nangis dong!!" Seru teman nya yang lain

lagi dan lagi tatapan Arzhel hanya kosong, menangis? jadi jika terluka dan berdarah harus menangis ya? ia juga baru tahu akan hal itu, Arzhel pikir menangis hanya akan ada saat Ayahnya dikuburkan seperti waktu itu.

masa kacil Arzhel memang sedikit kelam, dimana mungkin anak seusia dia akan memiliki banyak teman. namun semua anak menjauhinya, mereka selalu bilang jika Arzhel itu aneh.

Emotional numbness. siapa yang tidak mengenal penyakit kejiwaan itu, kondisi yang membuat penderitanya tidak bisa merasakan atau menunjukan emosi apapun. yang membuat Arzhel selalu berekspersi kosong karena anak ini benar benar tidak tahu bagaimana cara untuk merasakan emosi.

Itu adalah Takdir nya Arzhel.

Setiap orang yang memiliki kekurangan pasti juga memiliki kelebihan, Bunda selalu bilang jika Arzhel itu adalah anak yang unik. Karena Arzhel juga memiliki suatu anugerah dari tuhan, tidak hanya Arzhel. karena anugerah itu turun temurun dimiliki oleh bunda dan almarhum ayahnya.

"Kamu mau main sama aku gak?" Arzhel memberika bolanya pada anak laki laki berwajah pucat yang sedang duduk dibawah pohon

"Ih liat deh! Arzhel ngomong sendiri lagi! padahal gak ada siapa siapa dibawah pohon itu!!" seru anak anak lain sambil memandang Arzhel dengan aneh

Arzhel yang melihat itu hanya kembali menatap kosong mereka, kali ini apa salahnya? mereka tidak mau bermain bersama Arzhel lalu Arzhel mengajak anak ini saja, kebetulan ia juga sendirian duduk dibawah pohon dengan wajah yang pucat.

"Arzhel aneh bunda..." kadang setiap malam Arzhel selalu mengeluh seperti itu pada bundanya

Anika, perempuan itu lalu tersenyum dan mengusap surai hitam kecoklatan milik anaknya.

"Kamu itu unik, dan spesial nak. kamu bisa melihat apa yang orang lain tidak bisa lihat."

"Spesial itu artinya apa bunda?"

"Spesial itu artinya bagus, karena kata spesial cuman dimiliki oleh orang orang yang beruntung saja. itu artinya anak bunda beruntung."

Arzhel kecil menunduk. "Bagus ya? berarti Arzhel harus senyum? tapi Arzhel gak tahu caranya senyum bunda."

Anika tersenyum manis melihat tatapan kosong anaknya.

"Belajar pelan pelan aja, tapi gak boleh dipaksa oke?"

Arzhel mengangguk pelan, "Bunda, malam ini tante pangantin itu datang lagi. dia selalu mengetuk kaca jendela Arzhel, Arzhel gak suka. muka dia hancur, bau dia busuk, udah Arzhel usir tapi dia cuman ketawa." Adu sang anak pada nya

Anika terdiam saat mendengar ucapan dari Arzhel kecil, semenjak suaminya meninggal. anak mereka semakin ada ditingkat sensitif yang tinggi. Anika sering menemukan lebam kebiruan ditubuh anaknya saat bangun tidur, dan Arzhel selalu mengadu jika sosok itulah yang menyakitinya.

Fate And Grace || WonjayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang