.
.
."Duduklah ayoo makan, Mas Memasak makanan yang entah bagaimana rasanya tapi ini cukup enak"
Violet Dengan ragu Melangkah, kini ia sudah rapi rambut basahnya masih di bungkus handuk untuk mengeringkan nya. Baju kaos oblong kebesaran dengan celana Jeans pendek Membuat tubuh mungil itu semakin seperti anak kecil, Allan melihat tampilan itu merasa dirinya kini seperti tengah mengasuh anak Nya.
"Kenapa ragu, ayooo makan kau pasti Lapar kan? Mas masak Makanan ....."
Violet tak menunggu Allan menyelesaikan kata-katanya ia bergegas ke meja makan. Allan menghela nafas lega setidaknya gadis itu tetap menurut.
Mata Violet terpaku ketika melihat di atas meja Hanya dua piring nasi goreng dan telor ceplok, ini yang katanya spesial. Allan menangkap wajah itu
"Mas bingung mau masak Apa, Mas Takut keluar nanti Vio meninggalkan Mas "
Jantung Violet berdetak kencang, entah kenapa mendengar Pria itu bicara Dengan kata Mas Mas membuat nya beku.
Violet mengingat jika dirinya amnesia tapi bukan kah sudah berakhir. Apa Allan masih tidak mengetahui semua sekarang. Oh tidak itu artinya sikap yang Pria itu tunjukkan bukan dari hatinya melainkan rasa kasihan pada nya yang lupa ingatan. Violet memijit pelipisnya tiba-tiba ia memikirkan satu hal
Bruaakkkkkkkkkkk.....
"Viooooo" teriak Allan
Allan terkejut ketika Violet tiba-tiba jatuh. Dan tentu itu m membuat panik, Allan mencoba membangun kan namun Violet tak bergeming, hingga karena panik ia bergegas ingin membawa ke rumah sakit.
Mata Violet terbuka ia memegangi kepala Nya, Allan yang panik Jadi diam sekarang, dua mata beradu, mata panik dan tatapan tajam Sang gadis.
Tiba-tiba Violet mendorong nya kuat hingga menjauh.
"Kau? Beraninya kau menyentuh ku? Cihhhh menjijikan, bukankah kau Tak Sudi menyentuh ku hah? Pergilah ke Kekasih mu itu, pergilah....."
Allan menyerngitkan dahi tanda Tanya, jangan bilang kini Violet melanjutkan aktingnya tentang hilang ingatan.
"Sayang Aku Mas mu hmmm.... Kita menikah sudah dua tahun Sayang.... "
Allan berusaha mengikuti alur, Violet mengeraskan rahang nya dan tatapan yang semakin penuh amarah.
"Apa? Pernikahan dua tahun? Kau dan aku bahkan tidak saling mengenal Tuan, Sekarang apa yang kau lakukan di Rumah ku."
Allan paham sekarang ia berhadapan dengan Violet Yang sesungguhnya. Itu artinya gadis tersebut Berakting Kembalinya ingatan.
Allan berdiri dan Mendekat, bahkan ia mendekat hingga Violet Tersentak ketika tubuhnya menabrak Meja makan.
"Apa sekarang Violet ku sudah ingat semua hmmmm??"
Allan mensejajarkan wajah nya pada gadis tersebut dengan tatapan dan senyuman membuat Violet membeku.
Kata-kata Violetku itu membuat jantung Violet berdetak semakin kencang, itu hal tergila sejauh ini"Ayo makan yaaa....sudah main-main nya.... Ayooo"
Suara maskulin Allan membujuk lembut Violet seolah menyihir gadis tersebut untuk duduk.
"Untuk sekarang aku tak perduli mau Violet sebagai istri dua tahun ku, atau Violet gadis pemberontak ku, yang pasti Kau adalah Istriku."
Uhuuuukkkkkkkkk........ Violet batuk hampir saja nasi di mulutnya keluar semua mendengar kata-kata itu, Allan dengan sigap memberi minum yang langsung Di teguk.
Violet Perlahan melirik Allan yang kini mulai menyendok makanan Nya dengan wajah tertunduk.
"Aku harus meminta maaf dalam segala hal, Aku bahkan tak mampu Menghadapi mu sekarang, Semua yang terjadi begitu di luar batas ku. Mungkin ini juga karma ku sehingga Aku Memutuskan untuk Tidak akan melepaskan mu. Violet"
Violet menghentikan sendok Nya dan menatap wajah pria yang kini bicara seolah pada Piring makanan nya.
Itu obrolan paling sunyi dan paling menusuk dada. Entah Violet ataupun Allan keduanya sama-sama merasa bersalah. Tapi setidaknya Violet Merasa lega sekarang walaupun Kisah amnesia nya berakhir pria itu tidak memarahi nya dan membenci Nya padahal ia tahu bahwa yang terjadi sebelum ini tak sesederhana yang di pikirkan.
Sementara Allan Yang merasa bersalah atas segala hal kini Dengan sungguh-sungguh dari hati bicara demikian, Ia yang tahu semua hanya bisa mengungkapkan apa yang ada di dalam hatinya. Tak perduli apa yang telah lalu terlebih kini setelah tahu alasan kenapa Violet membohongi nya hanya untuk bersama dirinya.
"Setelah ini jika Kau ingin Mas pergi, maka Mas lakukan tapi Satu harapan mas....."
Violet kembali menatap wajah Allan yang kini juga menatap Nya dengan mata penuh sedih.
"Mas berharap, itu tidak Kau lakukan, jangan mengusir ku aku mohon, bagaimana pun Sekarang Kau istriku"
Mata Violet menjadi panas, Ia tak sanggup lagi membendung air yang ingin tumpah, hatinya tiba-tiba menjadi sangat lemah jika Pria di hadapan nya bicara lembut dan memohon begitu.
Violet Terisak dan kembali menangis. Allan mencoba mendekat namun tangan nya ragu untuk menyentuh.
Violet sebenarnya juga menunggu Pria tersebut menarik nya dan memeluknya karena sekarang Hati Violet sangat Goyah. Ia butuh kekuatan untuk menghadapi semua."Kenapa menangis? Mas hanya bercanda jika itu menyinggung mu maka mas akan minta maaf lagi dan lagi"
Violet semakin terisak.
Semua tak berubah masih seperti malu-malu antara keduanya. Violet Tak lagi seperti kemaren-kemaren saat hilang ingatan, Ia ingat dengan pasti bahwa Kini dirinya Violet yang dulu jadi ia harus menjaga image itu. Membuat Allan merasa lucu pada semua karena ia mengetahui semua sejauh ini.
Violet membuka pintu kamar nya ingin masuk, Namun Allan menghentikan nya.
"Minum ini, Aku membeli nya Untuk menghilangkan rasa sakit, ini akan membantu Menyembuhkan......"
"Apa ini bisa menyembuhkan Hatiku? Apa ini bisa menyembuhkan Hal yang selama ini aku jaga dengan baik? Apa obat ini juga bisa mengembalikan Nya?"
Allan terdiam kaku, Ia paham arah pertanyaan itu. Membuat nya tertunduk malu dan sedih.
"Maafkan Aku.... Maafkan Aku. Aku memaksa Mu malam itu tapi saat itu entah kenapa tubuhku panas dan.... Dan Aku begitu tergoda saat melihat mu.... Dan"
"Dan jika Itu bukan aku apa kau juga memperkosa anak orang?"
Mata Allan melotot, jujur itu tidak ia terima, Bagiamana bisa Violet mendesak nya begitu dan itu juga fitnah besar karena sesungguhnya ia Hanya Tergoda dengan Tubuh mungil itu sejak Lama. Bukan suatu dosa kan jika Menhan nafsu ketika melihat istri.
"Tidak. Itu tidak benar, Aku hanya.... Hanya ingin dengan mu"
Violet tak percaya mendengar kata-kata itu namun ia melihat kesungguhan di wajah Allan.
"Kau kasar, Kau jahat Allan.... Pergilah aku merasa jijik jika Mengingat Mu."
Violet Menutup pintu, Keduanya kembali larut dalam air mata, Violet merasa bersalah menyadari apa yang ia katakan barusan itu pasti menyakiti pria itu, Karena jelas sekali Violet melihat raut sedih dari pria yang selalu ia lihat Begitu Pemarah dan dingin.
Violet mencoba membuka pintu kembali ia terkejut saat melihat Allan tergeletak di lantai.
"Tuan..... Tuaann..."
Violet sangat cemas ketika merasakan Tubuhnya Allan bergetar hebat, Keringat membasahi dahi dan kulit nya seperti terbakar, Allan demam.
.
.
.
