Awal pertemuan

5 1 0
                                    

suatu hari saat aku duduk di bangku kelas 3 SD aku mengalami sebuah kecelakaan di dalam kecelakaan itu hampir setengah wajahku rusak dan hampir 1 minggu aku tidak berangkat sekolah mengunggah rasa takut di rumah satu minggu itu aku bermain di rumah terkadang di dalam rumah di luar rumah dan di halaman rumah terkadang juga di kamar

hari ketiga aku tidak berangkat sekolah. Ada orang yang pindah di dekat rumahku rumah itu berpenghuni 3 orang. Seorang bapak-bapak dan dua anak laki-laki dari wajah mereka aku perkirakan perbedaan umurnya 4 sampai 5 tahun.

anaknya itu ternyata umurnya tak jauh beda denganku setiap hari aku selalu memandangi adiknya saat ia hendak berangkat sekolah yang dapat hari minggu Aku memberanikan diri untuk keluar beli jajan di warung waktu itu siang hari saat aku di warung aku mendapat banyak pertanyaan.

"loh mbak Rizki kok baru kelihatan ke mana aja Mbak?"

oh ya perkenalkan dulu nggak sih nah biar kita akrab kenapa nama aku Rizki usia 17 tahun sekarang aku masuk di kelas 1 SMK ngambil jurusan keperawatan.

"mukanya mbak Riski kenapa?" tanya ibu-ibu penjaga warung penjaga warung itu akan sering panggil dengan nama atau sebutan boleh atau Mbak Mila.

"aku mulai menjelaskan kenapa wajahku bisa menjadi seperti ini..

"kemarin beberapa hari yang lalu aku habis keserempet motor setelah pulang dari tempat renang" jelasku.

"astaghfirullahaladzim kenapa?? kok bisa?? kamu sama siapa?? kamu nggak apa-apa kan??" ucapnya dengan khawatir

"nggak papa boleh cuman nggak lecet dikit aja kok aku sama kakak" ujarku sambil menunjuk luka di wajah dan di siku tangan kemudian di lutut.

"kalau kakak ada beberapa yang adanya"

"orangnya ganti rugi nggak?"

"kalau kata kakak sih ganti rugi tapi cuman rp20.000-25.000 atau berapa gitu"

"ya Allah 25.000 buat apa?"

"buat pijat kakak"

"tapi masih untung semua ganti rugi walaupun sedikit"

"kemarin tuh kan boleh aku kan naik sepeda bareng sama kakak terus tuh di jalan kan sepi ya kan aku langsung nyebrang gitu kan ke situ jalan nah dari arah selatan tiba-tiba ada motor kencang banget terus nabrak sepeda bagian pidal itu loh"

" trus Mak breszz!!! bruak!!!...."

"ditabrak terus mental kepalaku kena batu besar habis itu gelap"

"setelah sadar aku udah di tempat penjual mie ayam bakso yang dekat optik gitu loh bulek.

"bulek beli"ucap anak cowok tiba-tiba muncul dari sampin "kok kayak kenal suaranya tapi siapa kok nggak sih gitu loh ya??" gumamku kemudian melihat ke arah sumber suara

" dia kan tetangga baru itu?" batin ku

"kamu siapa kok baru lihat?"

"itu yang ngantri di rumah itu" ucapnya sambil menunjuk rumah dengan tembok putih dan taman kecil di halaman rumahnya ini dekat dengan rumah saya.

"Oalah rumah pak Sudir"

" iyaa mungkin "

" mau beli apa?"

" mau beli es"

" ihh bulek!! es ku belum di beliin kok malah dia duluan ya dibikinin " kesal ku kemudian cemberut.

" kamu kan mau main di sini dulu, jadi Santai aja lah "

" tapi kan aku haus bulek... aku es marimas anggur ya "

tanpa aku sadari anak cowok itu memperhatikanku cek yang fokusnya melihatku sampai tak sadar ia datang kalau mau beli es apa.

"kamu mau es apa??"

"bikinin aku dulu aja bulek!"

"eh itu loh ditanyain dijawab bukannya didiemin"

" oh iya top ice rasa taro"

" Ndak Yo sak karepku aa"

"bocah kok geting no!!"

"hati-hati lho benci jadi suka"

" di ogah hoek" barengan

ini ada kisah author dengan crush Thor ya.. ini sesuai sama kisah nyata iya. semoga kalian suka dengan cerita dari author

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AWAL BERTEMU DENGANNYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang