02 ; Pelukan hangat

1.8K 152 8
                                    

(Name) di landa ketakutan sekarang ini, di luar sana hujan sangat deras sekali dengan tambahan petir yang menyeramkan.

(Name) sudah menelpon Rin beberapa menit yang lalu, pria itu berkata akan segera pulang secepatnya.

(Name) memeluk dirinya sendiri, sambil terkadang melirik ke arah jendela yang tertutup gorden.

"Kenapa pria itu lama sekali?!" Tangannya semakin memeluk erat selimut yang menutupi tubuh.

"Oh, Ya Tuhan. Kumohon jangan terlalu keras petirnya." Tubuh yang mengigil itu terus merapalkan kata-kata. Sesekali menutup telinga guna menghindar dari petir yang menggelegar.

Terkadang umpatan dan terkadang doa yang keluar dari mulut manis itu.

Suara mobil yang terparkir kan di halaman depan itu menyadarkan lamunan nya.

Dirinya dengan sigap melepaskan untaian selimut tadi dan bergegas berlari dengan terburu buru ke arah pintu depan.

Itoshi Rin, suaminya. Pria yang baru saja membuka pintu itu langsung di sambut dengan pelukan erat Sang Istri.

"Hey, lepaskan dulu." Ucapnya sedikit menarik badan wanita itu.

Namun niat itu hilang seketika, saat netra teal nya melirik ke arah tubuh Sang Istri yang mengigil ketakutan.

Dirinya menghela nafas, tangannya menyentuh pucuk kepala Sang Istri.

"Sayang, lepaskan dulu ya? Aku pergi mandi sebentar." Ujarnya.

(Name) yang mendengar itu mengerucutkan bibir dan semakin mempererat pelukan.

"Hmph! Tidak mau, aku takut ..." Ujarnya.

"Lalu kamu ingin memeluk tubuh ku yang bahkan belum mandi ini?"

(Name) menengadahkan kepala, "kalau itu kamu aku tidak masalah sama sekali."

"Tapi aku yang bermasalah, badan ku gerah. Boleh ku membersihkan diri dulu? Hanya sebentar aku janji."

Dirinya melepaskan pelukan, "tunggu lah di kamar, dan duduk dengan rapi di sana. Tunggu aku, jangan kemana-mana." Ujarnya dengan tatapan tajam.

Lalu dengan terpaksa (Name) menuruti perintah suaminya, istri itu harus menurut pada suami nya 'kan?

Maka dari itu, (Name) berjalan ke arah tangga. Membiarkan Rin menggunakan kamar mandi yang berada di lantai bawah.

Pijakan nya pada tangga terhenti.
"Tunggu, Rin." Panggilnya.

Lantas pria itu membalikan kembali badannya. "Ada apa?" Tanya nya menatap (Name) lembut.

Sedikit salah tingkah, "mau ku siap kan baju nya? Atau ku bawakan ke kamar mandi?" Tanya nya.

Siapa tau Rin akan mengganti baju di kamar mandi, "ya, bawa saja kekamar mandi. Ganti juga baju mu, gunakan yang hangat." Ujarnya.

Setelah itu pria bermarga Itoshi itu melangkah pergi ke arah kamar mandi, setelah melepas jas dan juga melempar tasnya ke sembarang arah.

(Name) lupa untuk membantunya, tapi sepertinya Rin tak mempermasalah kan itu sama sekali.

(Name) kembali berpijak ke arah kamar, mengambil baju Rin dan menaruhnya terlebih dahulu di kasur.

Baju yang (Name) gunakan tadi di tumpuk dengan hoodie milik Rin, semasa belum menikah Rin sering sekali memakai hoodie itu.

Hoodie yang kebesaran membuat dirinya sedikit hangat, dan sekarang adalah waktunya mengantar baju ganti Rin.

(Name) berlari dari tangga sana menuju ke bawah, dan dengan cepat berdiri di depan pintu kamar mandi.

𝐍ikah - I𝐭𝐨𝐬𝐡𝐢 𝐑𝐢𝐧 [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang