* * *
Pernikahan Ryu Jena dilakukan 1 tahun lalu bersama dengan Axel Joshua seorang pilot terkenal di negaranya. Axel lebih tua 3 tahun dari istrinya, hal itu yang membuat sifat dan pikiran mereka berbeda. Sudah berpacaran selama 3 tahun tak membuat hubungan mereka menjadi lebih manis, dan harmonis. Kecanggungan selalu menyelimuti mereka, lebih tepatnya Jena sendiri. Selama pacaran, Axel tidak menunjukkan sifat sifat temperamen nya walaupun sebenarnya sifat itu sudah muncul melalui sikap posesif Axel, tapi Jena tidak sadar akan hal itu.
Kecintaanya terhadap Axel membuat Jena lupa akan segalanya. Bagai dikurung di sebuah tempat yang gelap, lembab, dan sempit. Jena selalu tidak dibolehkan untuk keluar rumah, bahkan untuk ke supermarket saja dia harus meminta izin.
Itupun belum tentu sang suami mengizinkannya.
Sikap posesif yang Axel miliki membuat siapapun yang bersamanya tidak akan betah. Tapi, berbeda dengan Jena. Meskipun kadang ada rasa ingin meninggalkan Axel, tapi sikap suaminya yang mendadak halus padanya membuat Jena kembali luluh pada pesona sang suami nya itu.
Saat ini mereka sedang asik menyantap sarapan, sunyi sekali. Hanya ada suara denting dari sendok dan garpu yang memenuhi isi ruang makan. Daripada berlama-lama dengan kesunyian itu, Jena memilih untuk memulai topik di pagi hari ini.
"Apa masakan ku enak?"
"Selalu." hanya satu kata itu yang terucap di mulut sang suami.
"Hm syukurlah."
"Aku sudah selesai sarapan, ingat jangan pergi kemanapun kalau aku belum pulang, mengerti?"
"Mengerti."
Mengantar sang suami sampai ke depan pintu apartemen, saat akan membuka pintu Axel dibuat kembali menatap sang istri.
"Sayang, aku ingin bilang sesuatu"
"ada apa?"
"apa aku boleh izin keluar untuk menemui ibumu?"
"Tidak." singkat, padat, dan jelas yang terlontar dari mulut sang suami, Jena tau pasti suaminya itu tidak akan memberikan izin tapi ia akan terus mencoba untuk membujuk sang suami.
"Sebenarnya aku bosan dirumah, aku hanya ingin terkena udara segar dari luar. Daripada kau takut aku melakukan hal aneh diluar, lebih baik aku menuntaskan rasa bosanku dengan kerumah ibu kan?" Jena melihat sang suami menatapnya intens, dia tau kalau suaminya ini sedang berpikir keras.
"Baiklah aku izinkan, tapi jangan sampai kau pergi kemanapun selain kerumah ibuku ya?"
"Ya tentu saja, aku berjanji."
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW DEEP?
RomanceRyu Jena kehilangan jati dirinya setelah mendapat perlakuan buruk dari sang suami yang membuat dirinya mengalami gangguan mental. Namun perjalanan seorang Ryu Jena belum selesai sampai situ, karena dirinya akan melanjutkan pengobatan untuk menyembuh...