"Nak, maafkan Ayah Ibu ya. Kita tidak mampu untuk kuliahkan kamu. Ibu tidak punya apa-apa." ucap Ibu sambil mengatup kedua tangannya, bersimpuh di depanku yang terduduk menangis di pojok kamar.
Itu memori kelam bagi Safira 10 tahun lalu yang masih tergambar jelas hingga sekarang. Kini di usia dewasa, Safira berambisi untuk balas dendam akan kemiskinannya. Kenapa dia harus menghadapi kenyataan itu, yang di usianya bahkan ia tak mampu berbuat apa-apa?
Pengalaman pahit menjadikan Safira, sosok perempuan kuat yang harus menanggung hidup dirinya, anaknya, juga orang tua. Ia berpikir, "Keluargaku, tanggung jawabku juga."Namun karena kekesalannya, tanpa Safira sadari, ia mengungkit seluruh pemberian ke orang tua, bahkan di depan Aldi, teman kerjanya.
Bagaimana perasaan Ibu Safira ketika mendengar itu? Apakah yang diinginkan Safira? Apa hubungan sebenarnya antara Safira dengan Aldi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Mimpi Roti Lapis
General Fiction"Nak, maafkan Ayah Ibu ya. Kita tidak mampu untuk kuliahkan kamu. Ibu tidak punya apa-apa." ucap Ibu sambil mengatup kedua tangannya, bersimpuh di depanku yang terduduk menangis di pojok kamar. Itu memori kelam bagi Safira 10 tahun lalu yang masih t...