Eva dan kelima temannya sedang berkumpul di rooftop, tempat basecamp mereka.
Sebuah botol beling diputar di tengah-tengah mereka, keenam nya melihat arah botol akan berhenti.
Semuanya terlihat begitu antusias saat botol itu berhenti tepat di hadapan Eva, sedangkan sang empu terdiam menatapi satu-persatu teman-temannya yang menatapnya dengan tatapan lapar.
" Sshh.. santai dong, natepnya. Merinding gue, nyet." Gerutu gadis itu memukul salah seorang dari teman nya yang duduk tepat di disamping nya.
"Sorry, sorry."
" Gas ajalah, truth or dare?" Sela Arbie menatap tajam manik kelam Eva.
Jujur saja sebenarnya Eva sangat ingin memilih truth, namun melihat status nya yang merupakan ketua tongkrongan membuat Eva segan dan berakhir memilih dare.
Tapi siapa sangka jika teman-temannya itu sudah tidak waras? Apa-apaan dare itu? Menjadi pacar Aziel? Si kacamata yang ansos itu?
" ARGHHHH..! SIALANNN."Oke sekarang Eva sudah tidak bisa lagi bebas sebebas-bebasnya lagi, karena waktu yang di berikan saja hanya 2 Minggu. Bayangkan hanya 2 Minggu? Sedangkan si kacamata itu adalah orang yang sangat enggan bersosial.
Yahh, mau bagaimana lagi? Toh, Eva sudah janji akan mentraktir teman-temannya jika dia gagal. Dan Eva tidak keberatan akan hukuman nya, hanya saja harga dirinya sebagai ketua tongkrongan pasti akan terluka. Eva tidak mengizinkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn Challenge
Novela Juvenilsosok cowok yang selalu menggunakan kacamata di hidung bangir nya itu selalu saja membuat Eva terjerat oleh ikatan yang menyebalkan. sampai kapan kah, Eva akan menyadari suasana disekitarnya? saat dia berada dekat dengan cowok kacamata itu. "tch, k...