PROLOG

94 26 96
                                    

Lelah sudah pasti dirasakan di dunia ini. Namun, apakah kalian juga merasakan lelah yang sama seperti diriku? Aku iri kepada kalian yang dapat semua kasih sayang dari orang-orang disekitar kalian, termasuk orang tua kalian.

Apakah kalian berfikir bahwa kekayaan berarti bahagia? Tapi semua itu tidak bagiku.Kaya bukan berarti bahagia atau sebaliknya.

Aku merasa seperti hanya menjadi bayangan dari keluarga ini. Hanya saja semua itu berubah ketika mereka mengetahui yang sebenarnya tentang diriku.

_____________________________________________________________________________________

Orang lain pasti akan berfikir bahwa aku beruntung karena telah dilahirkan di keluarga yang banyak hartanya. Tapi bagiku itu hanyalah angan-angan semata. Aku lebih iri melihat keluarga orang lain diluar sana yang walaupun tidak memiliki harta ataupun berkecukupan tetapi mereka bahagia dan dapat menghabiskan waktu bersama keluarga mereka.

Aku Arjuna Arressya Brawijaya anak bungsu dari Rama Wijayanto dan Sinta Citra Kusuma. Aku bahagia, namun itu tak bertahan lama.

Hidupku terasa bahagia pada saat aku mengetahui bahwa keluargaku adalah keluarga yang berlimpah harta. Tapi ternyata kebahagiaan itu hanya sesaat dan pada akhirnya semua itu hanyalah mimpi yang terwujud

Sekarang aku menginjak usiaku yang ke 16 tahun dan akan 17 tahun mei nanti. Mungkin terbilang masih kanak-kanak dengan sifatku yang memang anak bungsu di keluargaku.

Aku memiliki 4 orang kakak dan salah satunya perempuan. Kakak pertama ku adalah Jendral Yudhistira Arrion Brawijaya dia seorang TNI yang diangkat menjadi Jendral. Kakak kedua ku adalah Dr. Srikadi Aretha Brawijaya yang berprofesi sebagai dokter umum di salah satu rumah sakit. Yang ketiga adalah Antasena Fahreza Brawijaya dia seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang mengambil jurusan hukum. Yang terakhir atau yang keempat adalah Sadewa Rafka Brawijaya seorang siswa kelas XII MIPA B di Best high school. Dan aku kelas X IPS A di Best high school.

Siapa sangka diusiaku yang masih belia, ayah dan ibu menerima seorang anak dari orang lain dan diminta untuk merawatnya. Ia usianya lebih tua dariku dan aku tetap menjadi anak bungsu.

Ia oleh orang tua kandungnya diberi nama Rangga Dewata Putrama. Namun dia memiliki riwayat penyakit Asma. Dia dititipkan saat usiaku 2 tahun saat itu dan usianya 3 tahun.

Dan semua cerita itu hanya Kak Rion, Kak Retha, dan Kak Reza saja yang tau karna saat itu aku dan Kak Rafka masih dibawah 5 tahun.

Namun orang tua kami memberitahu dan membohongi kami saat itu dan berkata kami memiliki adik baru, dan kakak baru untukku tentunya.

Karena dia yang haus kasih sayang orang tuanya, dia berusaha mencari perhatian dari orang tuaku.

Hingga mereka tak pernah lagi memperhatikanku karena penyakit Kak Rangga yang selalu kambuh itu. Mereka takut ada sesuatu yang terjadi kepadanya.

Aku menderita sebuah penyakit yang membuatku harus kuat dan sudah stadium akhir tanpa ku sadari. Aku juga ingin selalu diperhatikan. Aku pun sengaja tidak memberitahukan ini kepada orang tuaku karena aku takut mereka khawatir berlebihan. Hingga rasa sakit itu tak tertahankan lagi.

Merekalah yang selalu menemaniku saat suka, duka, dan rasa sakit yang kualami bersama. Terkadang teman-teman itu bahkan lebih berarti dari semuanya. Seperti teman itu segala-galanya. Dan mungkin akan susah mencari pengganti seperti mereka.

Penasaran dengan ceritaku? Yuk baca dan jangan lupa follow untuk update selanjutnya!

Note: "hargailah selagi masih ada, karena penyesalan pasti selalu ada di akhir."

!!HAPPY READING!!

_________________________________________
_________________________________________

LUKA ARRESSYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang