Bila melihat ke sekitar, sudah sebagian anak mendapatkan tanda tangan dari pemilik nama di kertas yang mereka dapat.
Tatapan dari gadis itu jatuh kepada dua gadis yang sedang duduk pada kursi di samping lapangan. Bila menghamliri mereka.
"hai, bila dari regu kupu-kupu," sapa bila seramah mungkin.
Sejak tadi ia belum berkenalan dengan siapapun sehingga belum mendapatkan teman.
"halo, ona dari regu badak" balas gadis itu.
"gue bella, dari regu badak juga"
Setelah perkenalan singkat tadi ona dan bella pergi begitu saja.
"sisa 40 menit lagi, cepet selesain tantangan kalian!!" ucap febri lewat mic.
Bila duduk di kursi tribun. Dia buka kembali kertas di sakunya.
"rayhan pratama," eja bila
"yang manaaaaa??"***
Puas bersantai di taman bila memutuskan untuk pergi ke kantin.
Di waktu yang bersamaan pula ryhan pratama memasuki kantin.
Di tengah keramaian kantin, bila memberanikan diri naik ke atas kursi
"RYHAN PRATAMA! LO ADA DI SINI GAAKK???"
Teriakan kencang itu menghentikan semua aktivitas yang ada di kantin. Semua mata melihat pada gadis di atas kursi sana.
Dia terlihat percaya diri dan tidak malu setelah menjadi pusat perhatian.
Ryhan yang baru memasuki kantin dibuat melongo oleh anak seragam smp itu.
"Ryhan disini!!" sahut Al melambaikan tangan.
Gadis itu menoleh, turun dari kursi, ia berlari menghampiri ryhan.
"Yang mana ryhan pratama??" tanya bila
Ryhan melangkah maju dengan percaya diri.
Bila menyodorkan kertas dan pulpen kepada ryhan.
"gue mau minta tanda tangan lo, kak.
Akhirnya ketemu juga, dari tadi gue nyariin lo tau. Dari mana aja,si??""Agaknya udah akrab banget ya, say?" kekeh Al
" Cepet dong kak tanda tanganin, gue gamau minum jus sayuran" pinta bila kepada ryhan
"Butuh tanda tangan gue??"
"Iya, kak"
"Butuh aja apa butuh banget??"
Bila mengerutkan keningnya. Firasat buruk telah bermekaran di dalam pikirannya.
"Butuh bangeetttt!!!"
"Lo pernah denger istilah 'gaada yang gratis di dunia ini' gak?"
Bila mengangguk. " Tapi bagi gue semua hal yang kita lakukan gaharus dapet timbal balik. Apapun yang kita lakukan dengan ikhlas akan melahirkan sesuatu yang baik juga."
"Lah kenapa jadi adu kata kata bijak gini??" kekeh Al.
"Tapi gue penganut gaada yang gratis di dunia," ucap ryhan.
"kak, gue mau minta tanda tangan bukan debat."
"yaudah deh berhubung lo gasuka basa basi, gue lansung to the _point_ aja . Katanya lo mau tanda tangan gue kan??"
Bila mengangguk ragu.
"Gue gamau kasih"
"Kak, please.... waktu gue sisa 15 menit lagi."
"Kecuali kalo lo mau bayarin gue dan Al makan siang."
"Hah!?"
Sudah bila duga, ujung ujungnya pasti begini.
"Kak, ini mau di tanda tanganin kapan?? 5 menit lagi gue harus balik ke lapangan."
"Buru buru amat, santai aja kali. Ketua osis lo itu temen gue."
"Tapi gue males lama lama di sini."
Triiinggg.......
Alarm berbunyi, disusul oleh suara TOA yang menyuruh peserta mpls untuk segera ke lapangan.
Gadis itu berdiri, menggenggam tangan ryhan, ia cabut garpu yang di pegang cowok itu di ganti dengan pulpen.
"Tanda tangan sekarang, lo jangan ngibulin gue ya kak. Gue udah traktir lo sebanyak ini! "
Suasana hening, seisi meja mengamati bila yang sedang ryhan. Juga tangan gadis itu yang masih menempel di tangan ryhan.
Mengukir senyum, ryhan menaikan satu alis.
"Modus, dek?"
"Amit amit!"
Lansung sadar, bila menarik tangannya.
"Cepet, kak!"
"Iyaa iyaa..."
Usai mendapat tanda tangan dari ryhan, leona pergi dari meja, lalu keluar dari kantin dan berlari menuju lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita kita
Teen Fictioncerita kita adalah cerita yang dimulai tanpa ada kata memulai dan mengakhiri tanpa ada kata mengakhiri.