O2.

1.1K 96 0
                                    

——   Markas.

Terdengar suara langkah beberapa orang memasuki ruangan. Sumber suara itu berasal dari echi, krow, riji, dan anggota lain nya yg tadi berasal di depan.

Tanpa basa basi rion langsung menyuruh echi mengeluarkan kepala salah satu anggota Shadow Garden di kotak. Terlihat ada kepala dengan rambut warna hitam di kelilingi oleh lalat. Arion puas dengan hasil kinerja echi.

"Good job echi. Dengan ini, saya umumkan bahwa Elaine celestia resmi bergabung di Tokyo Noir Familia sebagai Assassin kita. Selamat datang echi, silahkan berkenalan dengan para anggota inti dan anggota lainnya. " ucap rion.

Semuanya bertepuk tangan untuk anggota baru nya. Tak lupa mereka berkenalan dengan echi satu persatu. Semuanya mudah di tangani oleh echi, kecuali Mia. Pasalnya sedari ia mengajak dirinya berkenalan, Mia slalu mengoceh tentang silsilah keluarga TNF, beberapa posisi di TNF, mereka bergerak di bidang apa, dan lain lain. Memangnya dirinya sebelum bergabung disini tidak mencari tau dulu kah? Echi sudah paham betul dengan seluk beluk keluarga ini. Bahkan rahasia yang bahkan anggota inti dan pemimpin nya tidak tau.

"Nah Kak jadi tuh gitu, tapi masih ada lagi sih. Kakak mau denger? " tanya mia.

"Udah mia, aku udah paham semua yang kamu kasih tau. Makasih ya " saat Mia ingin menjawab, datang krow dengan membawa minuman keras di tangan kiri nya.

"Eyyow wassup echi, mau minum bareng? Ini hadiah dari gua, mahal tau " echi dengan tegas menolak ajakan krow. Karena pada dasarnya ia membenci alkohol. dan menurutnya pribadi, kalau keseringan minum alkohol akan mengganggu pekerjaan nya.

"Jahat lu chi, ini Limited edition padahal " echi hanya menatap krow dengan muka datarnya. Lalu ia pamit pergi meninggalkan Mia dan krow dengan alasan ingin melihat lihat markas.





Waktu menunjukkan pukul 20.00, sedari tadi echi berjalan mengelilingi markas TNF. Markas nya cukup besar, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mengitari markas ini.

Echi yang masih sibuk melihat lihat di kejutkan dengan suara rintihan dari kamar ujung. Karena penasaran echi pelan pelan mendekati kamar yang berada di ujung itu. Pintu kamar itu terbuka sedikit, memperlihatkan sesosok pria yang tak asing di mata echi. Echi merasa seperti pernah melihat pria ini sebelum nya. Karena penasaran, ia masuk ke kamar itu.

"Khhkk.. Siapa kamu! " teriak gin.

"Ah ternyata gin, pantes ga asing dengan warna rambut nya " batin echi. Karena rasa penasaran nya sudah terpenuhi, ia berencana untuk keluar dari kamar gin.

"t-tunggu.. hey berhenti sebentar " karena merasa terpanggil, echi memutar badan nya ke arah gin.

"Hm? "

"P-panggilin.. hmmp...salah satu... hah... a-anggota.. " pinta gin dengan lirih. Terlihat wajah nya semakin pucat, dan seperti nya ia susah bernafas? Pikir echi.

"Gua juga anggota disini, lu mau apa? "

Mau gamau gin meminta tolong ke orang yang ia benci untuk saat ini. "Tolong c-cabut peluru yang..ada di b-bahu ku.. Hah..hah.. "

Echi kaget mendengar ucapan gin, sedari tadi anggota tidak ada yang mengambil tindakan? Ini udah berapa jam? Fraksi macam apa ini? Pikir nya. Dengan cepat echi pergi ke tempat pengobatan dan mengambil beberapa alat medis untuk mengambil peluru yang ada di bahu gin. Setelah dirasa semuanya sudah di ambil, echi pergi ke kamar gin untuk melakukan oprasi kecil itu.

Dengan hati - hati echi mengikuti proses seperti yang pernah ia pelajari dulu ketika masih menjadi EMS. sesekali ia melihat ke arah gin, dan gin sesekali juga mengeluarkan ekspresi kesakitan.

Echi yang melihat itu tertawa pelan, bagaimana bisa dia masuk TNF? Bukankah lebih baik tidak menjadi kriminal? Pikir nya.

30 menit kemudian oprasi kecil yang di lakukan oleh echi pun selesai. Echi membereskan semua peralatan yang tadi ia gunakan dan hendak pergi. Namun langkah nya terhenti karena lagi lagi gin memanggil nya.

"Echi " panggil gin.

"Apa lagi? "

"Makasih ya, dan maaf karena sebelumnya gua berkali kali berperilaku kasar ke lo " mendengar ucapan maaf dari gin, echi hanya mengangguk lalu pamit pergi meninggalkan gin yang masih memandangi nya dari celah pintu kamar.

—————————————————

—— Aula pertemuan.

Echi kembali berkumpul dengan para anggota lain nya. Sedari tadi netra mata nya melihat ke sekeliling, berharap orang yang ia cari hadir disini. Namun nihil, karena seperti nya orang itu memang jarang ikut pertemuan antar anggota.

"Echi, lo mau persuit ngga? " tanya selia yang tiba tiba nimbrung di meja echi dan Mia, di ikuti oleh key di belakang selia.

"If you want, i want too "

"Gue juga ikut, mumpung free hari ini " ucap key di ikuti oleh mia.

"Ah shit, padahal gue cuman mau ngajak echi doang biar dia ngerasain. Tapi gapapa, lagian mobil nya pada ga di pake anak anak lain sih. Jadi kita bisa make "

"By the way, mana gin? Gue baru sadar daritadi dia ngga ada " ucap key yang baru ingat kalau gin tidak ada di aula pertemuan.

"Ah iya juga, tadi kan di papah pacar gue kan? .. eoh? Mmm wait.. GIN BELUM DI OPERASI " tiba tiba selia berdiri dan buru buru pergi ke kamar gin.

Echi hanya memandangi selia yang lari terbirit-birit meninggalkan aula pertemuan. Sedangkan Mia belum connect dengan topik pembahasan nya.

"Kebiasaan si selia ini mah, capek banget gue " ucap key sambil memijat pelipis nya.

"udah gue operasi si gin tadi "

"hah? Kok tadi ga bilang chi ke selia? "

"Mana sempet, dia udah kocar kacir ke sana " jawab echi dengan tampang tanpa dosa nya.

Key dan Mia hanya menepuk jidat, ga Habis pikir dengan echi dan selia.




Beberapa menit kemudian, terlihat selia memapah gin ke aula pertemuan. Semua pandangan anggota termasuk rion ke selia dan gin. Rion berjalan menghampiri mereka berdua.

"Gin, gua lupa panggil Sui kesini buat operasiin lu. Ayo kerumah sakit sekarang " 

"Telat, udah di operasiin sama tuh cewe " ucap gin sambil menunjuk ke arah echi.

Echi yang sibuk dengan aktivitas makan nya pun terhenti karena semua pandangan ke arah dirinya. "Apa? "

"Gila yon, kita punya dokter dua disini. Ga perlu pusing kalo misal Sui masih di EMS, ada echi juga soalnya " ucap selia dengan penuh bangga terhadap echi.

Rion mengangguk kan kepala nya yang menandakan setuju dengan apa yang selia ucapkan. Echi yang melihat respon rion hanya bisa bilang "ternyata satu spesies".

Karena di rasa sudah cukup kegiatan makan nya, echi beranjak dari tempat duduk. Laku menghampiri rion.

"Rion, kapan kita bisa pergi ke mansion? " tanya echi tanpa ragu ragu.

"Habis ini. Lu semobil sama gin ya, dia habis operasi. Ngga mungkin dia yang nyetir "

Wow, lagi lagi gin. Ada apa dengan langit ya? Kenapa sedari tadi ia selalu terseret dengan orang yang membenci dirinya.

"satu lagi, besok ada misi khusus kalian berdua. Datanglah ke ruanganku " echi merespon dengan menganggukkan kepala nya. Setelah itu ia mengambil alih tubuh gin untuk di bawa ke mobil nya.

"Sel, untuk persuit 2 hari lagi aja ya " ucap echi.

"he'um, itu gampang. Lo duluan aja sana ke mansion sama mereka berdua. Kasian tuh gin "

"oke gue duluan ya, sampai ketemu di mansion sel " pamit echi.
















To be continue.

TNF Ft. GinchiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang