Dengan langkah perlahan, Nayla berjalan memasuki toilet. Suasana sekolah yang sepi membuat perasaannya semakin tak karuan.
Ia khawatir sosok penunggu di sini adalah sosok yang jahat, namun ia menepis semua ketakutannya itu dan mempercayakan keselamatannya pada Bima.
Ia berhenti di depan wastafel, pandangannya mengarah ke depan cermin mewaspadai sosok apapun yang kemungkinan akan muncul di belakangnya.
Setelah menunggu beberapa saat, Nayla tak mendapatkan satupun gangguan gaib. Ia kini bisa menghela napas lega dan memutuskan untuk keluar menyusul Bima.
Namun, saat Nayla hampir mencapai pintu depan toilet, pintu itu terbanting dengan keras menguncinya di dalam.
"Loh kenapa ini!?"
Nayla mencoba membuka knop pintunya namun tak berhasil. Ia pun menggedor-gedor pintu itu dan berteriak berharap ada seseorang yang mendengarnya.
Kemudian terdengar suara decitan pintu yang terbuka di belakang Nayla. Gadis menengok ke belakang dan melihat salah satu pintu toilet ada yang terbuka.
"Siapa di sana!?"
Nayla berjalan perlahan mendekati bilik toilet itu. Lampu toilet mulai berkedip, detak jantung Nayla mulai berdetak kencang. Tubuhnya mulai gemetar saat ia semakin mendekat ke arah bilik toilet itu.
Saat Nayla tiba di depan bilik toilet, ia melihat untaian rambut dari dalam kloset.
Gadis itu pun tercekat, pelan-pelan ia mendekati kloset itu dan membuka penutupnya.
Nayla tersentak dengan apa yang dilihatnya. Sebuah kepala wanita muncul di dalam kloset dan menatapnya dengan tajam.
Bau busuk pun tercium, gadis itu mundur hingga terjatuh menabrak dinding. Hantu di dalam kloset pun keluar dan mendekati Nayla dengan posisi merangkak.
Nayla berteriak panik, ia langsung berlari menuju pintu depan, namun pintu itu masih terkunci. Tubuhnya mulai lemas dan air matanya menetes di wajahnya.
"Bima! Kak Maya! Siapapun, tolong!"
***
Bima pun tiba di depan sebuah pohon beringin dekat parkiran sekolah. Ia menatap sekeliling dan tidak menemukan seseorang pun di sana.
"Baguslah tempat ini sepi, aku jadi bisa menyelidiki soal kasus hantu itu tanpa harus terganggu siapapun!"
Bima pun perlahan mendekati pohon besar itu dan kemudian meletakkan telapak tangannya di batang pohon. Ia mulai merasakan keberadaan energi arwah yang terasa cukup lemah dari dalam pohon.
"Ayo tunjukkan wujudmu padaku! Aku harus menyelesaikan kasus ini secepat mungkin!"
Bima pun melangkah mundur, dari dalam batang pohon itu muncullah sesosok hantu wanita yang memakai seragam SMA.
"Akhirnya dia muncul juga, sesuai perkiraan, ternyata hantu penunggu pohon ini terasa cukup lemah dibandingkan dengan Farah. Tapi bagaimana keadaan Nayla ya? Apa dia baik-baik saja?" Pikirnya.
Setelah itu Bima pun memutuskan untuk menyusul Nayla ke toilet. Karena meskipun hantunya lemah, ia khawatir Nayla akan kenapa-napa di sana.
***
Bima pun tiba di depan toilet, ia merasakan aura Nayla dan sesosok hantu dari balik pintu toilet.
Bima segera melakukan proses ragasukma dan dengan cepat bergerak masuk menembus pintu.
Dari balik pintu, Bima melihat Nayla sedang meringkuk ketakutan. Sementara di depannya ada sesosok hantu perempuan yang juga memakai seragam SMA.
Tubuh hantu itu tampak basah dan tercium bau kotoran dari nya. Aura nya pun terasa tidak begitu kuat seperti hantu yang Bima temui barusan.
"Pergilah!" Gertak Bima.
Sosok hantu itu merasakan aura yang berbahaya dari Bima. Secara perlahan ia merangkak mundur dan kembali masuk ke dalam bilik toilet.
Bima pun berjongkok dan berusaha menenangkan Nayla. "Sudahlah Nayla, hantu itu sudah pergi!"
***
Hari pun sudah menjelang sore, sekarang Bima dan Nayla sedang berjalan menuju Kostan Maya.
Sebenarnya Bima malas untuk pergi ke sana, ia tidak ingin bertemu lagi dengan Praja. Tapi ia merasa bertanggung jawab karena telah membuat Nayla mengalami kejadian seperti tadi.
"Nayla, aku minta maaf ya atas kejadian tadi. Seharusnya aku tidak memintamu untuk berpencar!" Kata Bima.
Nayla pun membalas, "tidak apa-apa kok, itu salahku juga yang penakut. Padahal aku sudah sering melihat mereka, tapi tiap kali mereka menampakkan wujudnya dengan jelas, aku masih saja takut."
Bima menatap Nayla yang sedang tertunduk, terlihat wajah gadis itu yang kini sudah mulai lega setelah kejadian tadi.
"Para hantu itu aneh ya, setelah dendam mereka terbalaskan, mereka bukannya berhenti mengganggu, tapi malah mengganggu manusia terus menerus," ucap Nayla.
Mendengar ucapan Nayla, Bima pun membalas, "Begitulah, arwah pendendam seperti itu akan kesulitan dalam menghilangkan dendam dari dalam diri mereka. Sehingga orang seperti kami para Indagis terkadang diperlukan untuk menetralkan emosi negatif itu," jelasnya.
"Ngomong-ngomong aku penasaran, kalo 3 arwah pembully itu terus di teror oleh arwah Farah, kenapa mereka tidak kabur ke tempat yang jauh agar tidak ditemukan oleh Farah?" Heran Nayla.
Bima lalu menjelaskan bahwa para arwah gentayangan saat mati dan menjadi hantu, mereka tidak bisa jauh-jauh dari lokasi kematian mereka.
Jika mereka memaksa untuk pergi jauh, maka mereka akan lenyap. Semakin kuat hantunya, maka akan semakin jauh juga jarak yang mampu ditempuh olehnya.
"Lantas, kenapa mereka menampakkan diri ke para siswa dan guru? Apa karena mereka mau minta bantuan? Kenapa mereka tidak ngomong langsung aja? Kenapa musti nakut-nakutin?"
"Aduh, nih cewek ternyata banyak tanya ya!" batin Bima.
Bima pun menjelaskan bahwa para hantu memiliki energi yang terbatas. Cara mereka mendapatkan energi adalah dengan cara menyerap rasa takut dari mahluk lain, itu sebabnya mereka sering menampakkan diri secara tiba-tiba.
Meskipun untuk menampakkan diri itu butuh energi yang lumayan besar juga, tapi biasanya energi rasa takut di serap oleh para hantu lebih besar dibandingkan energi yang mereka keluarkan untuk menampakkan diri.
"Salah satu alasan mengapa para hantu itu tidak bicara langsung adalah karena mereka tidak memiliki energi yang cukup untuk bicara. Jadi mau tidak mau mereka harus memberikan petunjuk pada seseorang untuk berkomunikasi!" Jelas Bima.
"Begitu ya, sepertinya aku harus belajar lebih banyak soal mereka. Hitung-hitung biar aku gak takut lagi sama mereka." Ujar Nayla sembari tersenyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/361943797-288-k246173.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Indagis
ParanormalIndagis merupakan sekumpulan orang indigo berkekuatan magis. Mereka melakukan kontrak dengan para mahluk halus agar dapat meminjam kekuatan mereka. Membuat orang-orang itu mampu bertransformasi menjadi seorang pahlawan yang membawa kekuatan dari dua...