16

178 14 0
                                    

Pagi ini kediaman rami disibukkan oleh kedua ibu dari jihoon dan rami dalam mempersiapkan segala kebutuhan pernikahan kedua anak mereka. Ya, jihoon dan rami akan menggelar pernihakan minggu depan. Keduanya ingin pernikahan yang terbaik bagi anak anak mereka, mengingat ini adalah pernikahan yang pertama bagi rami. Minyoung ingin acara putri semata wayangnya ini megah.

"Moni, woojin lapar ". Ucap woojin setelah lelah  bermain diluar bersama junkyu dan herin.

" ya ampun cucu moni yang ganteng ini, mau makan apa sayang? Ada ayam goreng tadi dimasakkin bunda mau? ". Ucap mia sambil menggendong woojin dan berjalan kearah dapur. Bunda ya h di maksud adalah rami. Karena woojin suka panggilan itu untuk ibu sambungnya.

"Bunda sama papa kemana moni? Kenapa woojin gak diajak pergi? ".

" papa kamu lagi ada urusan sama bunda, nanti juga pulang kok".

Sedangkan diruang tamu Herin dan junkyu membantu minyoung untuk memilih dekorasi apa yang cocok untuk acara resepsi jihoon dan rami.

" ini kayaknya ok deh tan, sederhana tapi kelihatan megah, tipe rami banget". Tunjuk herin kesalah satu foto dekorasi.

" kamu benar, tante juga suka ini. Tante jadi deg degan deh padahal rami yang mau nikah".

"Tante gak ada niatan mau nikah lagi tan? ". Kali ini junkyu bertanya.

" enggak ah, udah tua gini gak minat lagi tante. Kalian gimana? Kapan nyusul? Tante dengar dari rami kalian udah lumayan cukup lama menjalin hubungan ".

Junkyu maupun herin sama sama bungkam. Mereka hanya saling melirik canggung. Minyoung memperhatikan keduanya dan ia paham akan situasi yang sedang terjadi oleh kedua pasangan ini.

" kalian kalo marahan itu jangan lama lama, gak enak tau. Jangan kayak anak kecil dan harus bersikap dewasa,selesaikan masalah kalian. Tante cuman berdoa yang terbaik aja bagi kalian berdua". Ucap Minyoung sambil tersenyum. Junkyu dan herin hanya mengangguk canggung.

Mereka kemarin bertengkar cukup hebat yang menyebabkan keduanya hanya mendiami satu sama lain. Mereka tidak mau egois karena masalah pribadi mereka, jihoon akan menuju kehari berbahagianya jadi mereka harus bisa mengotrol emosi satu sama lainnya.

Junkyu ingin sekali berbagi cerita dengan jihoon, tapi jihoon terlihat sangat bahagia akhir akhir ini. Jadi dirinya tidak tega untuk hanya sekedar bercerita. Mungkin nanti jika ada kesempatan junkyu akan bercerita kepada jihoon.

Butik

" kalau ini gimana? ". Tanya rami udah mulai kesal, ini sudah baju yang ke 9 dan semuanya jihoon tolak. Padahal dirinya yang akan memakai baju ini.

" gak, terlalu simple ". Jawab jihoon cuek.

" kamu kenapa sih? Dari tadi bikin aku kesal mulu".

Tak menghiraukan ucapan rami, jihoon berenjak keluar ruangan dan berbicara pada salah satu karyawan yang membantu rami memilih gaun.

" saya mau gaun yang no 4 tadi serta tuxedo putih."

" ih kamu mah, tau gitu ngapain nyobain banyak gaun. Bikin aku capek aja." Sinis rami.

Jihoon terkekeh kecil melihat rami yang kesal padanya. Bukan ia sengaja tapi gaun yang rami coba itu semuanya terlalu terbuka hanya pilihan no 4 itu yang menurut jihoon cocok untuk rami. Gaunnya tidak terlalu terbuka dan indah melekat ditubuh rami. Ukuran yang pas.

"Yaudah sekarang kita cari makan, aku tau kamu udah lapar. Mbak nanti ada asisten saya yang akan ambil baju ini. Terima kasih".

Jihoon dan rami pun meninggalkan butik itu dan menuju kesebuah restauran yang sudah jihoon reservasi.




A WIDOWER'S WIFE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang