Tuan,
sedih rasanya hatiku ini
bagai nyawa putus dari raganya
tak kuasa menahan tangis yang memecah rongga dada
sebab apa yang tuan perbuat.Tuan,
aku tak berdaya
melihat tatap matamu yang sedu
nyawa di tubuh rasa melayang
makin di pandang makin diriku terluka.Tuan,
aku tidak pandai berkata
tapi sajak ini bukanlah bualan semata
tapi percayalah
betapa hatiku begitu memujamu
dan dalam lirihku terus mengucap
Aku mencintaimu dengan segala baik dan burukmu.***
Adorasi Matrik
Pukul 19.12 WIB, 11 September 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
CATATAN PENA
PoetryBerisi kumpulan puisi karya asli oleh Adorasi Matrik. Tentang segala rasa dan pertanyaan-pertanyaan yang hadir pada diri. Dan hal-hal acak yang tak dapat dihindarkan.