Welcome!
Happy reading•••••••
Seorang gadis yang tengah berada di arena balap bersama sang kakak,ia yang tadinya mengira akan pergi membeli es krim namun dugaannya salah ia malah dibawa ke tempat yang bahkan baru pertama kali ia pijak,tempat apaan ini.
"Ih kakak bohong,"ucap gadis yang sedang menatap sang kakak kesal
"Lah"hanya kata itu yang keluar dari mulut sang kakak,ia rasanya ingin mencabik wajah ganteng didepan nya ini sekarang juga,wajah datar tanpa ekspresi itu sungguh menyebalkan
"Kakak bohong katanya mau beli es krim,kok sekarang kesini ayoo pulangg"rengekan sudah terdengar sang kakak yang melihat adiknya akan menangis itu menghela napas
"Kan udah kakak bilang,gausah ikut tapi masih ngeyel! Bandel sih"
"Ya kakak enggak ngomong mau kemana"balas sang adik dengan ketus
"Alah Lo aja yang ngebet pengen banget ikut gue,udah sekarang duduk diem disini nanti gue panggilin temen cewe gue buat temenin Lo"setelah mengucapkan itu ia pergi dan mengacak rambut adiknya dengan gemas
"Ih tuh kan ditinggal,huaaa kakak Ailin gamau sendiri"teriakan nya sudah tidak mempan sebab sang kakak sudah berjalan jauh didepan sana
Divanka Ailindry Prameswara
Panggil saja Ailin,gadis cantik berambut panjang sebahu itu memiliki senyum yang manis mata yang indah berwarna coklat dilengkapi bulu mata yang tebal dan lentik serta alis yang tebal bibir yang merah dan muka bulatnya serta kulit putih nya membuat siapa saja yang melihat nya kagum dengan parasnya.
Ia termasuk anak yang aktif,Bar bar,manja,cengeng, humoris,namun semua sikap nya ini hanya orang tertentu saja yang bisa melihatnya.Ailin tidak terlalu tinggi mungkin jika berada didekat papa dan kakanya ia hanya Sebahu mereka.mungkin tinggi nya hanya 155 saja.
••••Setelah menunggu beberapa menit Ailin dikejutkan dengan kehadiran perempuan yang menurut nya sangat imut,lucu.
"Hai,kamu Ailin kan?"sapanya dengan senyum nya
"Hii,iya gue Ailin siapa ya?"tanya Ailin ia bingung siapa ini?apa mungkin teman kakanya tadi?
"Em,kenalin aku Ayatri Masayu Asha"
"Namanya cocok buat kamu manis"Ailin terus memandang wajah ayu dari orang di samping nya ini
"Oh iya aku adiknya kak Ayan Maziyo,temen nya kakak kamu"ucap gadis di sebelah Ailin lagi
"Oh adiknya bang ayan,salken ya bdw kamu sekolah mana?"tanya Ailin memulai pembicaraan
"Em,aku baru aja masuk tahun ini rencana nya di tempat bang ayan aja,kata mama biar ada yang jagain gitu"jelas nya
"Wihh samaa,gue ga nyaman aku kamu boleh pake Lo gue ga?"tanya Ailin sebenarnya ia gugup apalagi ini kesan pertama
"Boleh aelah tau gitu dari tadi hahaha,panggil gue Aya aja biar simpel "
"Oke deh,Lo ngapain disini?"tanya Ailin penasaran ia yakin bahwa Aya ini dipaksa juga ikut kesini,tapi kan beda kalo Ailin dia yang maksa.
"Gatau Abang tiba-tiba ajakin jalan gue kira kemana taunya ke arena"jelas Aya ia sedikit kesal terlihat dari raut wajahnya
"Yee Lo aja main nurut ngikut diajak"
"Orang dipaksa"jelas Aya lagi ia semakin kesal
"Hahah udah gausah kesal gitu,gue juga tadi tapi sejak ada Lo ya lumayan ga sepi sepi amat yang terpenting ga kaya orgil kan?"
"Temenan yok,Lo asik"tawaran dari Aya tentu disambut dengan senang hati oleh Ailin
"Bowlehh"setelah nya keduanya tertawa dan terus bercanda hingga lupa waktu dan tempat
Sementara di sebrang sana tepatnya di kursi penonton seseorang sedang menatap ke arah dua gadis yang asik tertawa itu,namun perhatian nya hanya tertuju ke arah gadis berambut panjang hitam sebahu,kulit putih bersih bibirnya dari jauh saja sudah terlihat pink,alis tebal,bulu mata lentiknya dan senyum nya yang manis.
Argh rasanya orang ini tidak sabar untuk mencium seluruh wajah gadis cantik itu.
Bahkan teman nya yang sedari tadi berisik tak membuat ia risih sudah biasa mungkin,namun mereka yang menyadari ia sedari tadi menatap seseorang didepan sana menyita perhatian,mereka mengikuti Arah pandang pemuda ini.
Disana didepan sana ada dua gadis yang satu mereka mengenalnya namun gadis satunya siapa dia?
"Bahh"tepukan di bahu pemuda ini menghentikan lamunan nya,sial mengganggu saja
"Hayo liatin dede emes yaa?"tuduh temannya yang lain,
"Brisik!"hanya itu yang keluar dari bibir nya tanpa mengalihkan perhatian nya dari gadis didepanya
"Dih,orang mah kalo suka di deketin ya ga?"tanya temannya ke teman yang lain
"Baru kali ini Lo suka perhatiin cewe perasaan biasanya cuek"
Sementara pemuda tadi hanya diam tak menggubris ucapan temanya
"Gila sampe engga ngedip Lo?"
"Sadar woii rey sadar rey,aduh jangan jangan ada setan nya ini"ia menempelkan tangannya di dahi temanya itu
"Apasih"ia menghempaskan tangan dan tubuh teman nya ini dari hadapannya,benar benar mengganggu pemandangan.
Namun saat ia kembali menatap kedepan kedua gadis tadi sudah pergi ntah kemana,sial sial ia harus segera mencari gadis itu
Tanpa mengucapkan kata temanya pergi dari sana,membuat yang lainya heran?
"Kenapa sih dia aneh?"
"Lagian Lo,udah tau dia lagi liatin dede emes Lo malah gangguin dia"
"Yeuu gue kan cuma mastiin dia sehat apa nggak"
"Serah Lo deh pusing gue"
"Minum paramex sana"
"Diam!"kali ini suara berat mengentikan perdebatan mereka ia sudah lelah mendengar perdebatan tak bermakna itu,kedua nya diam orang satu ini sama seperti si singa yang suka mengamuk itu!
•••••
haii semua!
mindri ngucapin minal aidzin walfaizin,mohon maaf lahir dan batin ya.*ini cerita kedua saya ini agak beda genre nya,moga suka!
sengaja g ada prolog,lsg baca aj biar seru!yang ini keknya bakalan menantang.bantu vote ama komen oy,ga asik kalian baca tanpa hargain saya!
KAMU SEDANG MEMBACA
YuAi || On Going
Teen Fictionbaca aja siapa tau suka! start: 09 04 2024 finish: -