3.(bertemu)

74 50 68
                                    


lanjuttt ya gesss 😘
*
*
*

rista dan abell kini berada di sebuah rumah yang begitu besar.
memiliki dua tingkat, taman maupun halaman yang luas, dan di hiasi dengan pagar berwarna kuning bak kerajaan.

"gilakkk, rumah lo gede juga ternyata." ucap rista yang kagum melihat rumah abell

"yaelah, biasa aja kali liatnya, kan rumah lo juga besar nying." ucap abell pada Rista sambil memukul pundak rista pelan.

"yaudh yok masuk" ajak abell pada Rista.

kini mreka telah berada tepat di dalam kamar abell yang begitu luas, rapi, dan wangi.
sungguh benar-benar seperti kamar seorang princess.

"ehhh, lo masih nyimpan nih foto??" tanya Rista sambil mengambil foto yang berada di atas meja belajar nya abell.

"yahh seperti yang lo liat." jawab abell santai sambil membaringkan tubuhnya di atas kasur nya yang empuk.

*Flashback*:****

"abell..... cari akuuu."
teriak gadis kecil yang berada di atas pohon sambil memperhatikan abell dari bawah.

"rista turunnn, aku ga bisa naik ke atas, aku takutttt." teriak abell dari bawah dengan wajah cemas nya

"ihhh kamu nya ga asikk ahh. yasudah deh aku turun, tunggu aku ya..."
rista pun turun untuk menemui abell yang sudah takut di bawah.

setelah turun, rista memegang tangan abell
"kamu itu ga boleh takut dongg, nanti klu aku ga ada di samping mu, siapa yang bakal jagain kamu ha??"

"nanti juga aku bakal jadi seorang pemberani kok"
ucap abell sambil menyilangkan tangannya di depan dada.

rista yang melihat itu pun tersenyum lalu memeluk abell, memberikan kehangatan seperti seorang kakak yang menenangkan adiknya.

ketika mereka ingin memasuki kelas 1 sd. Orang tua Rista memutuskan agar Rista bersekolah di jakarta.
sedangkan abell, ia tetap berada di bandung,

"rista jahat, kenapa Rista pergi tinggalin abell??"
ucap abell yang sedang menahan tangis nya, ia tidak boleh terlihat cengeng di depan Rista

"kita akan bertemu lagi kok abell, kamu ga boleh sedih, katanya kuat," ucap Rista sambil memegang abell yang akan menangis.

"hiksss...hikss....hiksss.."
air mata abell pun terjatuh, ia menangis dengan begitu keras

"ris...ta..aa.. ja...n..ji... ya.." dengan sesenggukan abell pun memberikan kelingking nya pada rista.
dan di balas oleh Rista dengan memberikan kelingking nya pada abell

"iyaa, aku janji kok, sudah, kamu jangan nangis lagi.... Okeyyy"

*********

rista melihat semua foto itu, memiliki banyak kenangan dan memori yang indah

"gue masih ingat banget bell, lo nangis gara-gara mau gue tinggal ke jakarta"

abell yang melihat Rista sedang tertawa terbahak-bahak pun langsung melempar boneka yang ada di kasur nya, tepat di kepala rista

Buggkkk...

"aduhhh, bangsatttt lo setan" ucap Rista sambil mengelus kepala nya yang terkena boneka abell

"rasain lo nyinggg"

"hahahah....... tapi sumpah bell, lo itu kok cengeng banget ya dulu??
mana ini foto lo ada yang keluar ingus balon lagi... HAHAHAH ngakak banget anjingggg"
suara tawa Rista pecah sebab melihat foto abell yang keluar ingus nya.

"dasar anjinggg lo"
balas abell lalu menggeplek kepala rista.

*******

"kalau di lihat-lihat, abell cantik juga ya" ucap raskel sambil membayangkan betapa indah nya wajah abell ketika ia melihat nya tadi.

Ardi yang melihat itu pun langsung menggeplek kepala raskel dengan kuat.

"aduhhh, stress lu bangsatt" ucap raskel yang sudah kesakitan sambil mengelus kepala nya dengan lembut.

aksa yang melihat kelakuan dari dua anggota nya itu hanya menggeleng kepala.
yaa!! tidak heran lagi jika Ardi dan raskel itu berantem, mereka itu sudah seperti tom dan Jerry. tidak pernah akur!!!.

renol tidak memperdulikan semua yang terjadi, ia hanya fokus pada ponsel nya.
seperti biasa, ia hanya bermain game, game, dan game. Tiada hari tanpa game, krna separuh nyawa dan jiwa nya telah ia berikan pada ML.

Aksa mengambil ponselnya karena adanya pesan masuk, namun ekspresi nya begitu berbeda.
ia mengerutkan keningnya sambil membaca isi dari pesan tersebut.

"sialannn, dasar bajingan." ucap Aksa dengan kemarahan nya yang sudah di puncak, sambil melempar ponselnya hingga retak.

"eh bos, lo kenapa??"
tanya Ardi dengan muka polosnya

"ponsel nya sayang banget bos, kalau ga mau lagi, kasih ke gue aja etdah." sambung raskel tanpa dosa nya

renol yang sedang bermain game kini telah berhenti karena adegan di depan nya.

"diam lo semua." gertak Aksa dengan amarah nya yang membuat raskel dan Ardi tutup mulut, gemetaran, ketakutan, semua campur aduk

"mending lo tenangin diri dulu" ucap renol sambil mengelus pundak Aksa pelan.

aksa duduk sambil menyenderkan kepalanya lalu memejamkan matanya untuk menenangkan pikiran nya. Raskel, Ardi, dan Rendi, hanya bisa saling tatap dan memberikan isyarat seolah bertanya apa yang sedang terjadi pada aksa saat ini???

30 menit telah berlalu, Aksa yang tadinya memejamkan matanya, kini terbangun dan melihat beberapa anggota yang telah berkumpul di markas.

"lo udah enakan?"
Tanya renol yang tiba-tiba saja datang dan memberikan Aksa sebotol lemineral

"lo minum dulu, nanti kalau mood lo dah baikan, lo cerita ke gue." Sambung renol pada aksa.

aksa mengangguk sebagai jawaban nya
"tnks."

"santai, kek sama spa aja" ucap renol sembari memukul pundak Aksa pelan.

"oh iya, nih handphone lo udah di perbaiki ama anak-anak td" ucap renol sambil memberikan ponsel nya Aksa.

"lo belum cek isinya?" tanya Aksa memastikan

"aman kok, belum gue buka." jawab renol

"gue mau tunjukkin sesuatu buat lo, tapi lo harus kontrol emosi." jawab aksa dengan keseriusannya.

aksa membuka ponsel nya, lalu menunjukkan sesuatu pada renol.
kagettt!!! ya, itu reaksi renol saat ini.

"apa-apaan ini?, lo serius sa??" kagett renol setelah membaca pesan dari ponsel Aksa.

"lo pikir gue lagi bercanda apa??" jawab Aksa dengan sedikit emosi.

"dasar bajingan ga guna" gumam renol yang masih terdengar oleh aksa sambil mengepalkan kedua tangannya dengan erat.

emosi, kesal, semua dirasakan oleh dua pria itu saat ini



wahhhh kira-kira apa sih isi pesan itu??
dan siapa pengirimnya??

penasaran??

*Yuk lanjut terus*😘

toxic girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang