Ten

28 5 0
                                    


"Gu- gue jadi Shinigami?! "

"Iya iya. Kerenkan permen buatan gue?"

"Gila! Gue jadi dewa kematian! Woohoo!"

"Heh, ini tuh cuman berlaku saat lo disini aja."

"Yahh.." Riyan memayunkan bibirnya kecewa. Rupanya setelah memakan permen hasil ciptaan Violi, Riyan akan menjadi Shinigami. Namun itu hanya terjadi sampai batas waktu yang ditentukan.

"Ini permennya legal apa gak?" Tanya Riyan polos. "Enggak" Jawab Violi disertai dengan cengiran konyolnya. "Sayangnya itu illegal" Lanjutnya lagi.

"Gile lu ngasih gue permen Illegal"

"Bodo amat, yang penting gue gak ngelawan hollow itu sendirian lagi"

"Pinter banget ya elah otak lo"

"Ya pasti. Yeay" Violi memperagakan gaya seorang banci. "Iihh!" Riyan mendelik geli dengan peragaan Violi barusan. "Ganteng banget sih kamua" Ejek Violi seraya mencolek colek Riyan, tentu saja si empu yang dicolek colek merasa geli dan terus menghindar.

"Jauh jauh Noli! Gue geli!"

"Iih! Abang, kenapa geli sama hayati?" Tanya Violi dengan Nada bancinya. "Erghh! Gue jijik! Violi!" Bentak Riyan yang semakin membuat Violi gencar mengerjainya.

Tanpa mereka sadari, seorang Arrancar tengah memperhatikan mereka. Wajahnya tampak marah dengan kegiatan yang dilakukan oleh Violi dan Riyan.

Wajahnya yang dingin dan pucat itu tersenyum licik saat ia mendapatkan ide bagaimana memisahkan dua insan yang saling menyanyangi itu.

"Kita harus temui Sita-San. Aku ingin berbicara dengannya" Ucap lelaki itu kemudian pergi meninggalkan tempatnya, di iringi dengan ke tiga hollow yang mengikutinya.


***

"Ada apa Adna-kun? Dengaren sekali kau menemui ku" Sapa seorang Wanita ramah dari atas singgasananya. Wanita itu terlihat anggun dengan gaun yang selalu berganti ganti tiap harinya.

Wajahnya yang pucat namun mengeluarkan aura kehangatan disana. Ketegasan dan keramahannya yang disenangi oleh kalangan bawahannya.

Siapa yang mengira bahwa dia dulu berasal dari manusia yang dibunuh oleh orang yang mencintainya?

"Aku datang membawa sebuah berita untuk mu"

"Ahh, berita. Apa itu?" Tanya Wanita itu dengan senang. Lelaki yang sedang menghadapnya ini memang salah satu Arrancar kesayangannya. "Beritahu aku cepat"

Lelaki itu mengangguk. Tangannya terulur untuk melepaskan satu buah bola matanya. Tanpa ada rasa sakit, ia tetap berusaha melepaskan salah satu bola matanya

Pluk.

Bola matanya pun berhasil ia lepaskan. "Silahkan liat" Ucapnya diiringi dengan remasan didalam tangannya. Ia meremas bola matanya dengan perlahan.

Kupu kupu berwarna hitam pun keluar setelah bola mata lelaki itu berhasil pecah. Kupu kupu itu berterbangan menuju ke Wanita itu. Menyampaikan apa yang lelaki itu liat, menyampaikan berita.

"Begitu ya," Wanita itu tersenyum miring setelah melihat apa yang dilihat lelaki itu. "Kalau begitu, lakukan apa yang perlu kau lakukan Adna." Sambung Wanita itu lagi.

"Bukankah itu anakmu yang satu lagi?"

"Kau benar, bawa ia kemari beserta dengan anak laki laki itu."

"Baiklah yang Mulia. Tugasmu akan ku lakukan dengan baik" Pamit lelaki itu seraya meninggalkan Wanita yang ia dipanggil yang mulia itu. Senyum kemenangan tercetak jelas diwajahnya.

"Tunggu kau Violi dan Andrian Kurosaki.."

______________

Hayoo. Siapa perempuan sama cowok itu?

Hari ini double update! Yeay! Walaupun yang ini pendek banget. Muehehehe.

Vomments?

1 July 2015

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ShiniveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang