2. SIRCLE AMBIS

1 0 0
                                        

Oh ya karena kalo disekolah Rara itu di panggil qilla jadi kalo lagi di sekolah atau lagi sama temen-temennya kita panggil qilla aja ya.

*
*
*

"QILLAAA" Teriak Mayla berhambur memeluk Qilla yang baru saja tiba di ambang pintu kelas. Ia melihat ada teman se sircle nya yang memang biasa datang lebih pagi.

Mayla melepaskan pelukannya dan menarik qilla ke tempat duduk yang sudah berubah-ubah. Sebenarnya qilla pusing jika setiap hati tempat duduk harus berputar. Tapi ya mau bagaimana lagi ini sudah kesepakatan kelas.

"Kemana aja lo 3 hari gak sekolah?" Tanya Naya yang sedari tadi sibuk menonton drakor.

"Iya atuh kamana wae kamu teh teu sakola-sakola" tanya Reva dengan embel-embel sundanya yang melekat. Padahal Reva orang Jawa tapi sekarang dialah yang paling sunda diantara mereka berempat

"Gue ada kok, kemarin-kemarin emang lagi ada urusan aja" ucap qilla sambil tersenyum. Rasanya bahagia sekali mendapat teman seperti mereka. Mempunyai Sircle 4 cewe dan 4 cowo bukankah itu sangat pas

BRRAAAKKKK

Dengan satu gerakan pintu kelas di gebrak hebat oleh seorang pria tinggi hitam dan manis. Yaitu adalah Eza atau AREZA SHANKARA PUTRA yang hobinya ngerusuh dan tidur. Bahkan qilla Mayla Naya dan Reva sudah menutup telinga rapat-rapat. Ini masih pagi tapi sudah di buat pening oleh si reog Eza

Eza masuk di ikuti 3 pria lainnya. Siapa lagi kalau bukan aufa, Devan dan farhan. Mereka bertiga masuk dengan santai dan tenang lalu menyimpan tasnya di bangku masing-masing. Berbeda dengan Eza yang malah menghampiri ke-4 teman cewenya. "Ibuu-ibuuu pagi-pagi udah gibah aja" sapa eza tengil

"Heh siapa yang gibah ya, kita mah diem-diem bae, lo tu pagi-pagi buta malah ngerusuh. Kalo ada pak Nunu satpam di jewer tuh kuping ampe copot" semprot Mayla sambil berkacak pinggang menghadap Eza.

Walaupun Mayla hanya setinggi bahu Eza. Eza tetap takut pada Mayla. Mungkin semenjak Mayla dan Eza masuk osis, Eza lebih bergantung pada Mayla. Eza yang selalu keteteran dan ceroboh pasti akan sangat membutuhkan sosok Mayla ketika sifat-sifat negatif nya kambuh. Maka tak heran jika Eza takut Mayla marah atau sekedar mengomel padanya. Lebih tepatnya takut Mayla tidak membantunya lagi nanti.

"Brisik lo pada pagi-pagi" ucap Devan yang sedari tadi diam. Devan bergerak dari duduknya dan menarik kursi untuk dapat kumpul melingkar di satu meja.

"Fa" panggil Reva. Aufa dan Farhan menoleh bersama. Dan mereka hanya menjawab dengan gerakan dagu secara bersama juga

"Ih kadie kembar" ajak Reva sambil mengayunkan tangannya agak Aufa dan Farhan ikut berkumpul melingkar. Mereka pun ikut melingkar.

Akhirnya mereka gibah. Masa punya Sircle doang tapi gibah engga

*
*
*

KRINGGGG

Bel berdesing keras ke seluruh penjuru sekolah. Ini sudah istirahat ke dua berarti waktunya makan siang dan sholat-karena memang sirclenya Raqilla islam semua.

"Pada mau makan apa lo pada?" Tanya Devan yang baru saja menghampiri ke-4 teman ceweknya yang sedang mengerjakan tugas membuat wayang. Ia sendiri baru saja usai dari mushola bersama Eza Aufa dan Farhan tentunya.

"Gua sama Mayla mau nasi bakar bu Eni aja" ujar Qilla sebelum pergi hendak sholat

"Ih qill tungguin dodol" kejar Mayla

"Lo pada?" Tanya Devan kepada Reva dan Naya yang masih sibuk membuka sepatu berserta kaus kakinya

"Ayam geprek aja"

"Sama"

Reva dan Naya pun berlalu menyusul Qilla dan Mayla yang meninggal mereka. Devan membalikan tubuhnya kepada tiga teman lainnya.

"Lo berdua mau apa?" Tanya Devan dingin

"Tumben lo" ujar Aufa sambil mengangkat satu halisnya. Biasanya juga ia dan Eza yang akan membeli makanan.

"Ck, cepatan! Ntar lo pada bagian beresin tu meja yang berantakan!"

"Kok gua!" Elak Farhan tak terima

Yaa memang meja yang disatukan menjadi empat itu tampak sangat berantakan dengan beberapa kardus, gunting, lem dan sobekan kertas, belum lagi alat tulis yang bereceran di atas meja

"Ayam geprek aja" jawab Aufa cepat

"Sama" Farhan

Devan menganggukkan kepalanya dan berlalu ke kantin untuk membeli makanan.

"Yodah, gua ke kantin dulu"

"Gua ikuttt. Kalean berdua beresin yaa hehe" ucap Eza menyuruh Aufa dan Farhan membereskan meja yang berantakan

"Sialann!" Umpat aufa sambil memulai membereskan meja yang mirip kapal pecah itu

Jadi memang ini salah satu kebiasaan mereka. Yaitu saat yang cowo sholat maka yang cewek akan mengerjakan hal lain-seperti tugas projek-. Sedangkan saat yang cewe sholat maka yang cowo akan memesan makanan.

Karena kantin yang sangat penuh, mereka memutuskan untuk makan di kelas sahaja. Apalagi sircle mereka yang notebad nya mementingkan tugas pasti tidak akan mendapatkan meja di kantin, belum lagi jika memesan makanan harus Mengantri panjang.

Jadi biar saja cowo yang memesan, sehingga ketika cewe selesai sholat mereka tinggal makan. Tidak perlu menunggu makanan lagi. Kerja sama yang bagus bukan??

*
*
*

Uda dulu yaa. Ini buat pengenalan Sircle nya Rara. 4 cowok 4 cewe. Hobinya gibah. Tapi no satu tetep debatin biologi sama Mtk hhe

Gimana part ini?

Buat flashback nya Uda sampe sini aja ya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAQILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang