Keluarga adalah rumah?

8 2 0
                                    

Cella pov's

"Keluarga gue klo gak banyak masalah ya banyak tingkah" resah cella saat berada di rumah keluarga nya

"Ini lagi pada kompak kaga ngebales chat gue" kesal cella saat tidak ada satu pun diantara 3 sahabat nya yang membalas chat nya

"KAMU MAU TERUS KERUMAH SELINGKUHAN MU ITU KAH? GAK MIKIRIN PERASAAN ANAK² KAMU EMANG EGOIS" teriak alvira dari lantai 2

"LAH SALAH? LAGIAN ITU ISTRI AKU,AKU JUGA HARUS ADIL KAMU KIRA KAMU DOANG YANG HARUS DI PERHATIIN?" tak mau kalah yudis ikut berteriak

"Cih,janji manis mu ga bakal ada habis nya" bisik alvira namun masih sedikit terdengar

"Selama ini aku yang biayain kamu sama anak anak gausah banyak protes" ucap final yudis sambil menunjuk istri nya yang lain tak bukan alvira

"Udah belom,aku mau kerumah" cella akhir nya buka suara

"Gausah ngebacot mulu,nikmatin uang orang tua aja ini itu" sinis yudis dengan tatapan tajam nya itu

"Aku salah lagi nih? Haha katanya keluarga adalah rumah terbaik,nyata nya keluarga kedua aku yang terbaik" ujar cella dengan nada miris

"Kita nyesel punya anak kayak kamu" ternyata alvira kali ini yang bersuara

"Aku gak minta dilahirin,kalian sendiri kan yang mau punya anak? Jadi semua nya salah aku?" Tanya cella menggebu gebu dengan air mata yang sudah terjun bebas dipipi nya

"Semua emang salah kamu" kali ini bukan yudis atau alvira yang bilang begitu namun kedua nya

"Terserah,tapi keluarga ini bukan rumah bagi cella,keluarga kedua cella lebih perhatian dan baik daripada kalian,aku bukan nya mau ngejelekin tapi nyata nya gitu" tangis cella pecah saat itu juga

"Vishaa called you"

Saat melihat layar handphone nya cella langsung mengangkat telpon tersebut

"Cella ya ampun kenapa gak bilang kalau keluar? Aku panik nyari kamu kemana,kamu itu lagi dimana? Biar jean jemput,kita mau makan diluar atau kamu mau makan dirumah? Vael tadi nyariin di luar sekarang juga belum balik sih,kalau urusan kamu udah kelar kita jalan keluar ya" omel visha di sebrang sana

"Iya,aku makan diluar aja aku ada di rumah ini" jawab cella sambil sesegukan

"Astaga kamu nangis lagi? Kan udah dibilang jangan nangis terus nanti badan kamu panas lagi gak bisa sekolah,udah udah jangan nangis ini otw kesana kok tenang aja,cerita ya sampai mobil biar gak dipendem sendiri nanti kamu sakit oke? Yaudah ini bentar lagi sampe aku matiin dulu byee" ucap visha sebelum mematikan telpon tadi secara sepihak

Author pov's

"See? Mereka lebih peduli dibanding kalian" cella yang sudah menangis itu tadi nya ingin ditampar oleh yudis tapi tangan nya terhenti karna dipegang tangan orang lain

"Hai om,lama kaga ketemu" ramah jean sambil mencengkram tangan yudis

"Apa apaan kamu gak sopan nyelonong masuk" yudis melotot saat melihat jean

"Yeuu,dah tua bego lagi siapa suruh pintu nya dibuka yaudah kita masuk aja" vael dengan santai memakan snack yang ia bawa dari rumah

"Vael gak boleh gitu" visha langsung sedikit menepuk punggung vael

"Kalian pergi sana,ini urusan saya sama anak ini" yudis menjuk cella sambil menatap tajam lagi

"Eitts maafkan saya tuan,urusan cella itu urusan kita" dengan cepat jean menurunkan tangan yudis yang menunjuk cella

"Sayang,kamu gapapa?" Visha memeluk cella saat kembali terisak

"Ce,jangan nangis kita disini kamu mau gak snack nya?" Vael ternyata mencoba menghibur

"Kalian kenapa sih suka ikut²an urusan cella?" Tanya alvira yang sedang emosi

"Saya emang bukan siapa² cella,tapi cella sudah saya anggap saudara saya sendiri,andai anda tau seberapa luka cella lagi pula salah ya jika saya menyenangkan cella? Saya pakai duit sendiri bukan duit om dan tante" jelas jean yang ternyata sudah disisi cella

"Terserah kalian,kita pergi" visha membawa pergi cella yang sudah mengantuk sebab tadi menangis cukup lama dan diikuti kawan kawan dibelakang nya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sekarang mereka berada dikamar cella kecuali visha yang sedang menyiapkan cemilan m karna setelah makan siang tadi kawan kawan nya masih mengeluh lapar
(emang dasar perut karet - visha)

"Gila yang bener aja lo" jean terkejut saat cella menyeritakan yang terjadi tadi

"Emang gila itu" sambung vael yang diiringi dengan tatapan julid

"Heh,gibahin ortu gak baik nih gue bikinin cookies aja ama susu" sela visha sambil meletakan cookies buatan nya dan 4 gelas susu

"Enak kaga ce?" Tanya jean pasal nya cella hanya diam dari tadi persis seperti visha

"Gue yakin dia nurun visha,pas sedih diem mulu kek monas" ucap vael sambil mengunyah

"Klo monas nya jalan indonesia gempar" jawab cella

"Sumpah tadi si yudis melotot nya kayak apa ya,mau keluar mata nya" jean menyeritakan betapa lawak nya muka yudis saat melotot

"Yudis yudis elo Adrian" cella menoyor jean menggunakan gelas tadi yang sudah habis

"AHAHAHAHAHAHAHA ADU BAPAK" tawa renyah vael yang nyaring sekali

"Makasih" ujar cella yang membuat mereka bingung

"Buat apa?" Tanya jean

"Kalian udah jadi rumah gw,makasih" jawab cella sambil menunduk

"Santai,kita memang banyak luka tapi kita harus bahagia" visha mengusap lembut kepala cella

"Emak emak berquotes" ucap bersamaan jean dan vael

"Ba to the cot BACOT" balas visha ngegas

"Makasih udah jadi keluarga gue" cella tersenyum saat setelah mengatakan itu didalam hati
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
___________________________________________
Gimana ges? Suka kaga? Awokawokawok rencana gue berhasil 50% hehehe okelah maap btw klo ada typo sengkuhh atau kata yang tidak dipahami
Salam rorr🦖🦖

Rumah SebenarnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang