SI MENG KESAYANGANKU (JICHEN AREA📵‼️)

PART 2

* Kebiasaan dominan dari keluarga Jung Adalah ngebug. Jeno hanya terdiam, ia masih mencerna semuanya. Jaemin menciumnya?! Benarkah?! Apakah jeno sedang mabuk saat ini? Seperti adik jeno sudah gusar dibawah sana.

"Ututututu, mam yang banyak yah kucing kecil" Jaemin membelai kucing kecil yang masih asik menyantap makanannya itu. "Jisung, kamu mau membawanya pulang atau kakak saja yang mengurusnya?" Tanya Jaemin menatap jisung penuh tanda tanya dan penuh arti didalam tatapan itu.

"Biar jisung aja yang bawa, kak nanakan tau kalau jeno Hyung benci sama yang namanya hewan berbulu" jisung tersenyum kikuk. "Dih dia aja berbulu kok benci sama hewan yang berbulu sih" ucap Jaemin ngejulidtin kekasihnya itu.

"Yaudah deh kalau gitu kakak kasih list buat ngerawat ini kucing ya icung" Jaemin mengirimkan list yang berupa nama merek makanan kucing, susu dan alat-alat merawat anak kucing. "Sebelum pulang jangan lupa beli itu semua ya cung, awas aja kalau ini kucing sampe sakit apa lagi mati. Kamu habis ditanganku cung!" Tegas jaemin menekan kata habis ditanganku sambil tersenyum bak psikopat.

"Tenang aja kak, jisung pasti jaga si kucing manis ini kok"ucap jisung kegirangan. Jisung hendak mengambil anak kucing itu namun anak kucing itu ketakutan dan spontan mencakar tangan jisung. "Awww" rintih jisung, "ayo ikut aku pulang atau ku penggal kepalamu" ucap jisung spontan yang membuat kucing itu pergi karena ketakutan.

Jaemin mengeplak kepala jisung, "jisung bodoh, kau ini sama saja seperti kakakmu" Jaemin merasa kesal Karena kucing itu lari. "Pokoknya kakak gak mau tau kamu harus cari kucing itu sampe ketemu, tadi kakak liat kaki kucing itu terluka jadi kakak gak mau tau cari sekarang juga" jisung hanya manggut-manggut gak jelas.

Nomin pulang kerumah setelah drama yang terjadi di bar itu sedangkan jisung masih mencari keberadaan sang kucing yang entah dimana sekarang dia berada, jisung masih berusaha mencari karena nyawanya mungkin ada ditangan kucing kecil itu.

Jisung hampir menyerah mencari keberadaan sang kucing kecil itu, namun saat ia keluar dari bar ia menemukan darah berceceran didekat gang bar itu. Darahnya tak banyak namun itu membuat jisung penasaran. Jisung yang penasaran masuk lebih dalam ke gang yang cukup gelap dan sempit itu.

Jisung melihat kucing kecil itu dikerumuni oleh dua anjing besar, dan terlihat juga kucing kecil itu tergeletak lemas yang membuat jisung panik tidak karuan. Jisung menghampiri sambil menatap tajam kedua anjing itu. Entah bagaimana kedua anjing itu lari karena ketakutan, mungkin.

Si meng chenle nampak bingung, "loh kok mereka lari sih, bantuin lele woi", si meng terkejut saat dirinya tertangkap oleh tangan besar dan berurat yang membuat si meng chenle spontan menggigit tangan besar itu.

"Akhirnya, ayo ikut aku pulang. Dasar kucing kecil sialan" si meng chenle yang mendengar kata sialan membuatnya murka, ia menggigit, menendang dan terus berusaha menyakiti tangan pria tampan itu.

Si meng chenle menyerah, ia akhirnya ikut pergi bersama pria tampan itu. Namun didalam perjalanan si pria tampan itu keluar dari mobil mewah berwarna merah terang.

* Chenle berubah menjadi wujud manusia secara mendadak. Ia berubah tanpa ada sehelai benangpun yang menutupi tubuh mulusnya itu.

"Aku harus keluar dari sini" ucap chenle sambil berusaha membuka pintu mobil itu, namun pintu itu tak mau terbuka. Chenle menendang-nendang pintu itu sampai ia menyadari bahwa pria tampan itu sudah kembali.

"Apa kau ingin kabur hah, dasar kucing kecil sialan" ucap jisung menatap kucing kecil itu tajam, memang sejak kecil jisung suka kebablasan kalau ngomong. Btw chenle udah kembali ke wujud si meng

Si meng chenle hanya diam, ia takut kepalanya akan dipenggal oleh musuhnya sendiri. Yang ia kenali bahwa yang membawanya sekarang adalah jisung si gangster terkenal itu. Yang membuat si meng chenle terluka, "Dasar jisung sialan" kalau akan kembali ketubuh asliku, aku akan membunuhmu" jisung mengemudi mobil itu dengan UGAL-UGALAN dan TIDAK SANTAI.