12 .

163 6 0
                                    

⚠ typo ⚠

********

Lanjutan~

Badai sudah tak terlalu deras, petir petir juga mungkin juga berhenti tapi sial nya pintu masih terkunci, shoyo mulai agak tenang dan melepaskan pelukan kak shin, shin masih kebingungan lantaran sinyal handphone nya tak kunjung ada
Mau memanggil orang pun tidak ada yang lewat karna jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari

Kita berdiri dan menuju pintu ia berusaha membuka celah celah pintu dengan sebuah palu yang ia temukan di lemari namun itu sia sia sepertinya pintu nya di kunci dari luar kenapa, apa ada yang sengaja menguncinya??

Shoyo hanya melihat kita yang terduduk, sangat terlihat kita sedang bertarung dengan pikirannya sendiri dia terlihat seperti orang yang frustasi, shoyo berdiri dan berjalan mendekati Shin

"Kak minjem handphone nya dong " pintar shoyo, Shin melihat shoyo dan memberikan handphone nya kepada shoyo dan memegangi kepalanya yang mulai pusing

Shoyo mengambil handphone Shin dan menyalahkan lampu, ia menyinari langit-langit dan berjalan sedikit lebih  masuk ke dalam, saat sudah sampai di ujung ruangan shoyo sudah menyerah tampaknya benar-benar tidak ada jalan keluar.

Ia menunduk dan betapa terkejutnya dia melihat sedikit pantulan cahaya yang bersinar di langit ia langsung menoleh ke atas dan menemukan jendela kecil mungkin itu jendela ventilasi tapi itu bisa di buka entah lah author gak tau

Shoyo berlari menemui Shin dengan semangat, dengan ngos-ngosan shoyo ingin berbicara namun masih mengambil nafas, shin bingung dan berdiri

"Kenapa? " tanya shin menunggu shoyo menjawab

"Aku menemukan semacam jendela! " shoyo menarik shin pergi menuju tersebut

Shin melihat ke atas wow itu tinggi dan jendela itu terlihat kecil untuk dia masuk

"Sho aku tidak bisa masuk ke dalam jendela itu tidak muat, ah! Bagaimana kalau kau saja mungkin kau muat " ucap Shin antusias

"Eeh?, a-aku tapi itu kan tinggi nanti gimana aku turunnya kak?" tanya shoyo

Shin berfikir dan mendapatkan ide ia berjalan menuju suatu rak dan mengambil sebuah tapi yang  lumayan panjang ia mengikat ujung tapi dari sisi atas dan mengikat lagi sisi bawah dan kembali menemui shoyo

"Ini sho, kau akan naik ke atas punggung ku dan kau bawah tali ini dan saat kau sudah di atas kau lempar satu sisi tali ini kepada ku dan mau turun lah perlahan oke aku akan menahan mu, bagaimana? " Shin sudah terlihat lelah, shoyo mengangguk dan mengambil tali itu

Shin membungkuk dan membiarkan shoyo menaiki bahunya, shoyo sedikit tidak seimbang namun ia berusaha dan sampai tangan shoyo sudah menyentuh jendela kecil persegi itu dan duduk diantara celah itu dan melemparkan satu sisi tali kepada Shin

"Kak ini tinggi banget loh mana gelap lagi" cicit shoyo dari atas

"Ga papa sho turun pelan pelan dan kau harus meminta kunci kepada pak penjaga kau mengerti" teriak Shin dari bawah shoyo mengangguk kecil dan ingin siap siap turun

Shoyo mulai turun perlahan dan Shin juga memegang tali itu dengan kuat ia tak ingin shoyo terjatuh karena ide mepet nya ini di tengah dinding itu shoyo melihat gerhana bulan yang sangat cantik menerangi malam ia Termenung melihat kecantikan bulan itu

"Sho kau kenapa kok ga nyampe nyempe sihh" teriak Shin shoyo kembali sadar dan kembali turun perlahan akhirnya sampai

Shoyo melepaskan tali itu dan berlari menuju kantor penjaga ia sampai di sana dengan ngos-ngosan

"Mih- misi pak s-saya mau minta kunci gudang " ucap shoyo

"Loh kamu kok belum tidur jam segini kan anak anak sudah di wajibkan tidur jam segini lagian kenapa kamu mau minta kunci gudang?? " bukannya malah Jawab pak penjaga ini malah balik nanya

" ada deh pak nanti saya ceritain" pak penjaga itu tak mau bicara lagi dan memberikan kunci gudang dan shoyo kembali berlari menuju gudang lagi dan mencoba membuka pintu dan terbuka

Saat shoyo masuk, shoyo terkejut karna melihat Shin yang sudah terbaring lesu, mungkin dia akan pingsan

"Kak! " shoyo panik dan berusaha membopong Shin menuju uks

Sesampainya di uks shoyo membaringkan Shin di tempat tidur badan Shin terasa sangat dingin shoyo memanggil suster dan ingin jika Shin di rawan dengan baik shoyo di suruh suster tersebut untuk keluar uks dan pergi tidur karena suster tersebut melihat wajah shoyo yang benar benar sudah kelelahan shoyo menuruti kata suster itu dan berjalan kembali ke kamar

Sesampainya di kamar ia membuka pintu dan yang pertama ia lihat adalah tsuki yang keluar dari toilet

"Hinata kau dari mana malam malam begini dan kenapa wajahmu pucat" ucap tsuki khawatir ia memegangi kedua pipi shoyo dengan tangan besarnya

"Wah wajahmu dingin sekali, kau kenapa? "

"Sudah lah tsuki aku mau tidur aku lelah " shoyo tak mau basa basi dan langsung menuju tempat tidur dan berbaring tsukishima heran kenapa tingkah anak yang siang malam selalu cerita tiba-tiba down mendadak

Tak selang beberapa menit shoyo sudah tertidur pulas tsuki juga sudah kembali ke tempat tidurnya.

Kenapa secara tiba-tiba ada bola voli yang tergeletak di lantai padahal sedang tidak ada yang bermain voli pada saat itu dan kenapa tiba-tiba pintu yang sebelumnya bisa di buka hanya dengan di dobrak kemudian tak bisa seperti ada seseorang yang menguncinya dari luar dan kunci kan cuma di pegang pak penjaga?

Kejanggalan itu terus berkecamuk di pikiran Shin saat dia tertidur kepalanya sangat pusing memikirkan hal itu apakah ada dalang di balik kisah hari ini?

Siapa yang menguncinya dan apa alasannya??

?

?

?

✨Haikyuu Scholl✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang