45

2.2K 31 0
                                    

.
.
.
    Cklekkkkkk Allan memijit pelipisnya melepas sepatu memasuki apartemen, Terlihat sudah gelap itu artinya Semua sudah tidur.

    "Mas kau pulang?"

Suara Violet menghampiri Nya, Allan Tersenyum, itu suara yang sangat ia rindukan setiap detiknya.

     "Belum tidur sayang?" Tanya Allan seraya menjatuhkan peluk pada tubuh kecil Istrinya tersebut

    "Syuuuutttt jangan kuat-kuat, Adik mu baru tidur tuh" ujar Violet seraya menunjuk ke arah kamar.

     "Belum ngantuk Mas, Masih menunggu mu pulang" ujar Violet seraya membantu melepas jas Kerja suaminya tersebut.

    "Apa menunggu Mas Tidur in? Allan terkekeh kecil. Membuat Violet mencubit nya

    "Sudah ah, mandi sana kemudian makan Baru istirahat yaa ...."

    "Aku kenyang sayang, tadi mampir di rumah Ayah dan Ibu " jujur Allan membuat Violet mengangguk tersenyum sebenarnya ia Sudah tahu  karena Ibu mertuanya memberi kabar takut jika ia akan khawatir kenapa suaminya itu pulang sangat larut.

     "Hmm.... Ya sudah Bersihkan diri lalu tidur"

Allan Menggigil karena Air menjadi sangat dingin, Ia Bergegas Mencari Violet namun ia tak menemukan gadis itu di kamar, yang ada hanya Lucia di sana Tidur nyenyak.

     "Sayang kau di mana?".

   "Mas...." Allan bergegas menuju sumber suara.

    "Kenapa di sini?"

     "Di kamar ada Lucia, dia tidak mau tidur di kamar tamu jadi Dia tidur di kamar Kita. Malam ini... Hmmm terpaksa kita Tidur di sini bagaimana?" Tawar Violet Seraya Menunjuk sopa. Allan menghela nafas panjang dan tersenyum mau tidur di manapun asal bersama Nya ia Akan bahagia.

     "Mas akan urus bocah itu nanti, Dia mengganggu kakak nya saja "

    "Husstttt dia Hanya merindukan Kita, Biarkan saja"

Allan Mengangguk langsung menarik tubuh istrinya yang mungil Ke dalam dekapan Nya. Menarik selimut dan mematikan lampu, keduanya tidur di sopa yang sama. Sejujurnya jauh di hati Allan ia bersyukur Ada nya Lucia karena Ia tengah mencemaskan Tentang kabur nya Ameera dari penjara.

     "Mas, Jantung mu berdetak sangat kencang, ada apa?" Tanya Violet setengah berbisik Membuat Allan menyunggingkan bibirnya Dengan mata terpejam.

     "Sudah ku bilang Sayang, bahkan hanya sedetik saja menatap mu Jantung ku tak karuan, bayangkan jika Aku tanpa mu Mungkin Nafas ku sudah menghilang "

    "Mas. Apa yang kau katakan..... Aku akan selalu bersama mu walau apapun yang terjadi."

    "Emmhhh Aku tahu itu, karena istri ku ini tentu sangat mencintai ku, Aku merasakan hal itu Sayang. Tidur lah malam ini Mas tidak akan meminta Jatah apapun hehheheh" ujar Allan cengengesan masih dengan mata terpejam Nya.

    "Setidaknya Aku istirahat semalam, Ah sangat lega mendengar Nya" ujar Violet kian mengeratkan pelukannya.

     "Apa Hal itu Melelahkan bagi mu Sayang? Mas jadi Gak enak hati Jikaa....."

Cupp...... Violet tiba-tiba Mengecup dada suami nya tersebut membuat Allan Membuka matanya.

     "Jangan bicara sembarangan Mas. Aku hanya bercanda, lagian Ah suami ku ini membahas tentang hal itu Sekarang aku sangat maluuuu...." Sungut Violet membuat Allan terkekeh geli.

    "Ingin memakan mu lagi"

    "Sudah, ayo tidur....." Allan tersenyum lalu memejamkan mata. Violet memainkan tangan di wajah Tampan Suaminya tersebut jari kecil nya mencetak Zikzak tak jelas di sana menghampiri mata indah Suaminya bibir dan Dagu yang tersenyum menerima hal itu.

     "Selamat malam Sayang..... Mimpi yang Indah" bisik Violet kemudian terlelap, Allan tersenyum lebar ia Mendengar semua dan Mengeratkan pelukan Nya. Tidur di sopa sempit dengan pelukan hangat keduanya hingga pagi.
.................

    "Ahhhh Kak kalian di mana?" Ujar Lucia mengucek mata nya Turun dari ranjang, melihat pintu kamar tertutup rapat, Ia membuka Dan berjalan Pelan.

Melihat ruangan Remang-remang membuat nya Menyalakan lampu dan membuka tirai, Cahaya masuk menandakan sudah pagi.

     "Kakak..... Kalian di mana?"

Lucia Mencari keberadaan kakak nya. Tiba-tiba handphone nya berdering melihat panggilan masuk itu nomor Tak di kenal.

     "Hallooo..... Dengan siapa dan ada apa?" Tanya nya malas.

Tuuutttt telpon terputus.

    "Aneh, Pagi-pagi buta Orang pada kenapa yaaa..... "

Ujar Lucia Seraya melempar pelan handphone nya ke Kursi.

    "Awwhhhhhhhh KAKAAAKK"

Teriak Lucia saat menyadari Kalau orang yang ia cari kini tidur di sopa saling peluk.

    "Aduuhhh kenapa harus teriak sih Lucia....." Gerutu Allan mengucek matanya. Violet ikut terbangun dan ia terkejut melihat Lucia berdiri di hadapannya.

    "Sudah bangun? Maaf kakak dan kak Allan Ketiduran di sopa"

Ujar Violet Karena merasa canggung Ketika Lucia melihat nya berpelukan tadi.

     "Aku hanya Terkejut melihat kenapa kalian Tidur sempit-sempitan di Sopa, Aku menggangu kalian yaa kak, maaf yaaa lain kali aku saja yang tidur di Sopa" Violet tersenyum meraih tangan adik iparnya.

     "Itu karena Mas Allan sangat manja semalam jadi dia Mau tidur di sopa sambil nonton televisi begitu " ujar Violet berbohong membuat Lucia menggaruk kepalanya tak gatal.

    "Dasar Pria tua, Sudah tua tapi manja huh......"

    "Apa sudah selesai drama nya, Bocah ingusan pergi sana, menggangu kakak saja. Ah emmm sayang Aku masih ngantuk tidur lagi Yuk " rengek Allan tanpa malu Membuat Violet melempar bantal ke wajahnya lalu pergi, Allan terkekeh geli memejamkan mata.

    "Kak Hari ini apa kakak Sibuk? Aku Rencananya mau ke toko Buku, Tapi Kak Allan pasti akan melarang kita pergi kan?"

    "Belum Bicara, belum bisa menyimpulkan tapi kakak tebak Pasti bisa pergi heheh"

    "Oh yaaa.."

Keduanya tertawa kemudian sibuk Di meja Dapur, Dengan obrolan Penuh canda tawa.

Allan Terbangun, Langsung duduk di samping Lucia dengan segelas air mineral menatap keduanya bergantian.

     "Mau ke mana? Kakak tidak bisa mengizinkan pergi, Hanya ingin buku kan, baiklah Aku akan menyuruh Arvin atau pekerja lain yang beli"

    "Tapi kak, Buku nya sangat spesial, Aku tidak mau orang lain yang beli, ini rahasia antar Sesama perempuan"

    "Baiklah kalau begitu Lea kan ada, kakak akan meminta nya yang beli"

    "Mas.... Kenapa sangat Ketat hmm.... Lagian hanya ke toko buku"

    "Tidak ada Komentar apapun, Ini mutlak. Jika ada yang keluar tanpa memberitahu maka Aku akan memberi hukuman" ujar Allan terlihat serius, Violet tak bisa melanjutkan kata-katanya karena ia tak pernah Melihat wajah serius suami nya itu belakangan.

     "Kakak jahat!!!"
Lucia Pergi menutup diri di kamar membuat Allan memijit pelipisnya penuh tekanan. Sementara Violet dia Mulai memasak.

     "Apa ada masalah Mas? Kenapa seperti nya ada yang coba Di sembunyi kan dari ku" tanya Violet membuat Allan Mengangkat wajah nya menatap lekat istrinya itu.

    "Semua hanya Demi Keselamatan Mu Sayang, Mungkin saja Lucia bisa keluar karena ada penjagaan khusus dari Ayah tapi Aku menghawatirkan mu, Aku tak bisa membiarkan satu kesalahan pun. Karena Ameera Kebur dari penjara " Violet terdiam kaku.

    "Maafkan Aku Mas. Tadinya aku berfikir jika Mas melarang karena tak ingin kami keluar. Baiklah kami akan tetap di rumah "
.
.
.

    

HANYA KAMU  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang