Tik...tuk...tik ..tukk
Waktu berdetik beriirama dengan mentari, kaki melangkah mengikuti arah.
Kata-kata yang terucap tanpa arah dengan iringan rinai wajah yang beragam, membuat kenangan yang terdalam.
*****
"Tias"
"Hadir pak"
"Galang"
"Hadir pak"
"Neysa"
"Hadir pak"
"Serena"
"Serena"
Neysa menyadarkan serena yang sedang menungkupkan kepalanya, yang membuat serena tersadar
"Hadir pak"
"Oke baik, sudah semua di kelas, jadi topik minggu perkuliahan hari ini adalah penetuan titik letak lokasi pabrik" Pak Indra seorang dosen Manajemen Operasional memulai kelas di pagi hari.
******
(Disisi lain)Tinnnnnnnnn.......tinnn...
"Wah gila macet banget mana udah jam 8.12 lagi" Ujar Devan yang tengah berjuang menerjang lautan manusia di jalanan.
Ting
*bunyi notifikasi WA DevanGalih
Lo dimana van, pak suryo udah dikelas nih nyariin luDevan
Macett bjirrrr gue dah 20 menitan ini disini padahal tinggal belok udah nyampe kampus, bilangin dulu lih sama pak suryo gue izin telat, thx.Galih
Ok.Devan menyimpan kembali hpnya di sakunya dan kembali fokus dengan jalanan.
15 menit kemudian akhirnya devan telah sampai kampusnya, walau sempat disindir dosen tapi ia masih boleh mengikuti perkuliahan.
*********
Semoga suka yah, masih belajar nulis sih heheheheJangan lupa vomet
KAMU SEDANG MEMBACA
Lorong Waktu
Teen FictionSikap ramah, manis, dan friendly yang terpancar dari sosok Serena ternyata ada hal lain yang sedang disembunyikannya.