12

32 4 2
                                    

samar-samar cahaya di ruangan ini sedikit mengusik tidur yang terasa lama, rasanya kepala ini sedikit pening beberapa ingatan puzzle piece itu perlahan terkumpul juga, nafas yang tadinya sedikit nggak karuan itu juga perlahan membaik saat gua menemukan seseorang di samping gua dengan tangan yang melingkar di pinggang. Pemandangan yang asing karena ini pertama kalinya gua melihat jarak kami yang begitu dekat, bahkan gua bisa merasakan hembusan nafas laki-laki itu sekarang.

Dengan jarak yang sedekat ini, gua semakin bisa leluasa untuk melihat wajah tegas itu, dan lagi-lagi gua harus mengatakannya kalau ternyata laki-laki yang sudah bertahun-tahun menjadi teman kecil gua itu memiliki paras yang sempurna.

Jari jemari ini perlahan mendekat, gua ternyata punya nyali  untuk menyentuh wajah orang yang seharusnya nggak menjadi alasan perasaan terlarang itu muncul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jari jemari ini perlahan mendekat, gua ternyata punya nyali  untuk menyentuh wajah orang yang seharusnya nggak menjadi alasan perasaan terlarang itu muncul.

Bohong kalau diluar sana gua nggak cukup khawatir kalau lo satu-satunya orang yang paling mengerti kondisi gua, meski lo sedikit mengecewakan tapi semalam gua benar-benar cukup merepotkan ya, Ar.

Hanya dengan bermonolog sambil mengusap pelan kulit wajah tampan itu, gua merasakan sesak di dada, ada banyak hal baru nanti jika gua punya kekasih salah satunya adalah mulai menceritakan beberapa kisah lampau gua. Gua harus menerangkan banyak hal yang memang semua laki-laki selalu punya kertas putih untuk berbagai perkenalan, sedikit merepotkan tapi tidak jika bersama dengan laki-laki ini.

Dia adalah beberapa orang yang mengetahui tentang kisah bunda dan putrinya, dia yang selalu memastikan gua setelah Ayah mulai bermain-main dengan perempuan, kerap pulang malam dan hanya menanyakan apakah gua udah makan malam.

Semenjak itu Arya hadir ia menyusun beberapa ketakutan gua untuk mau berkomunikasi dengan tetangga kami, ia kerap mengajak gua jalan-jalan malam hanya untuk sekedar merasakan heningnya malam, dan masih banyak lagi usahanya sebagai satu-satunya teman masa kecil sampai kita berhasil beranjak dewasa dan gua menjadi sosok temannya yang mulai berisik dan banyak merepotkannya.

Dulu Arya pernah bilang kalau kita adalah teman yang saling membutuhkan, bagaimana pun dia adalah teman terbaik yang gua miliki setelah trauma itu hadir.Dia membantu gua untuk bisa menjadi Zeevana yang biasa-biasa saja di depan teman-teman, yang bisa makan dimanapun tanpa ketakutan melihat bayangan-bayangan dari imajinasi ketakutan.

Kalau aja gua bisa meminta keajaiban

Gua mau mengenal lo dengan versi teman terbaik sebagai pengecualian, Ar.

Kata lo, teman terbaik itu profesional kan? jadi perasaan yang perlahan tumbuh ini pasti kesalahan dari gua pribadi.

Gua terlalu lama bersama lo, rasa aman itu ternyata mengalahkan segala profesional yang pernah kita bahas berdua, gua mulai nyaman dan rasanya gua semakin sensitif jika lo mulai terbiasa meninggalkan gua.

Egois ya Ar, apa ini dampak karena kita terlalu lama bersamanya jadi gua merasa punya hak andil untuk meminta lo pulang saat gua merasa kesepian? 

JANADARNA | JENO LEE FANFICT 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang