— Mungkin keberhasilan mengirimkan kegagalan untuk melihat seberapa besar usaha yang akan dilakukan —
•
"Jadi, sudah percobaan ke berapa ini?" Seorang gadis berambut pola bulu rakun itu bertanya sambil terkekeh ke arah Aurora, sahabatnya, yang sibuk memeriksa barang-barang di koper dan tas besar berwarna toska.
"Akhirnya setelah tertolak sebanyak tiga kali, Yonsei melihatku sebagai kandidat yang tepat untuk menjadi mahasiswinya." Aurora berkata bangga.
Ya, akhirnya Aurora si gadis maniak warna toska mencapai keinginannya yang terus tertunda, menjadi mahasiswi Yonsei University. Sebuah kampus swasta yang sangat terkenal di Korea Selatan. Kampus itu adalah salah satu dari tiga kampus ternama yang mendapat julukan SKY UNIV, yang terdiri dari Seoul National University, Korea University, dan tentu saja Yonsei University.
Tidak terhitung sudah berapa jam yang dihabiskan Aurora untuk belajar Bahasa Korea dan terus mengembangkan kemampuannya pada jurusan yang ia pilih. Aurora bisa terus belajar sepanjang hari dan hanya tidur selama empat jam.
Terdengar melelahkan memang, tapi itu semua dilakukan Aurora dengan penuh semangat dan suka cita karena di mejanya terpampang wajah tampan penuh karisma milik idola K-Pop favoritnya, Jake. Masih teringat jelas di kepala Aurora ketika pertama kali ia menonton sebuah survival show berjudul I-Land dan di sanalah ia jatuh hati pada seorang Jake yang bahkan belum pernah ditemuinya.
Kesenangan itu berlanjut hingga Jake debut sebagai seorang idol di boygrup naungan agensi Be-Lift. Aurora mulai memiliki motivasi baru dalam hidupnya, bertemu dengan Jake dan pergi ke konser Enhypen. Sebuah impian yang tidak akan pernah dimengerti oleh orang lain.
Hari ini, impian itu mulai memberikan jalan bagi Aurora untuk menggapainya. Ia akan berangkat dengan pesawat menuju negara tempat tinggal bias kesukaannya dan juga negara tempat kampus kebanggaannya berada.
Sebelum pergi, Aurora terus mengangguk mendengarkan satu bab penuh nasehat dari bunda kesayangannya yang merasa tidak rela anak semata wayangnya itu akan berangkat menuju daerah yang jauh dari pandangannya.
"Pesan bunda satu, jangan mudah terjerumus. Kamu boleh jalan-jalan menelusuri tempat baru tapi jangan sampai lupa diri, jangan lupa tujuan awalmu untuk menimba ilmu."
"Iya bunda, Rora paham, kok. Rora janji bakal jadi anak baik di negeri orang."
Aku akan jadi mahasiswi berprestasi yang sibuk menimba ilmu sambil melihat biasku! Aurora berkata semangat dalam hati.Bunda Aurora hanya menghela napas pelan, tidak percaya bayi cantik yang dahulu mencari-cari dirinya ketika lapar kini bisa menentukan pilihan sendiri. Ada rasa bangga dan juga khawatir di sana.
Aurora memeluk bundanya yang mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan di wajah. Entah mengapa tiba-tiba ia merasa kakinya tertahan dan ingin berlama-lama. Tetapi pesawat tidak akan terus menunggu.
Setelah puas berpelukan dengan bunda, Aurora beralih menatap sahabat yang sudah terasa seperti saudara, "Kamu kalau sudah di Korea jangan lupa sama aku, loh. Nanti pas pulang aku jadi ngga ngerti kamu ngomong apa. Aku kan cuma ngerti Annyeonghaseyoo~."
Kedua sahabat itu tertawa geli dan saling memeluk erat. Rasa haru dan air mata tidak bisa lagi dibendung dan memaksa untuk keluar. Tiga orang perempuan di bandara itu saling memeluk erat dan tersenyum, menggiring salah satu dari orang tersayang mereka pergi merantau ke negeri orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
On the day at Prada || Jake Enhypen FF📌
Fanfiction"Kita ini hanya sebatas idol dan fans, ya?" • Aurora memekik kegirangan menatap layar laptopnya yang menampilkan pengumuman yang selama ini ia tunggu-tunggu: "Selamat, anda dinyatakan lolos seleksi penerima beasiswa Yonsei University." Tentu sekaran...